19

462 33 0
                                    

Aku terbangun, sudah berada dirumah sakit mengingat kejadian semalam kenapa aku bisa sampai di rumah sakit ini dengan memegang perban yang ada dileherku.

Yoongi. Dia keluar dari kamar mandi
Ternyata aku belum mati, ternyata aku tidak bermimpi memang semalem yoongi yang membawaku.

"Yn-ah, apa kau sudah sadar?"
"Bagaimana keadaanmu. Apa lehermu masih sakit."
Ucapnya sambil memerhatikanku berlagak seperti mengkhawatirkan kondisiku.

"Aku baik baik saja oppa."
"Dan tentu berkasmu aman bersamaku"
Aku hanya tersenyum kecut memandangnya masih merasakan nyeri teramat sangat setelah tau yoongi dihotel dengan seorang wanita.

"Bagimana dengan pekerjaanmu, maaf aku merepotkanmu jauh jauh pulang kerumah."
Ucapku tersenyum sendu berusaha menahan iris mataku agar tidak menjatuhkan butiran bening dikelopak mataku.

"Aku tidak peduli dengan pekerjaanku, toh itu perusahaanku aku bisa melakukan apa saja dengan pekerjaanku."
Tegas yoongi berdiri dihadapanku.

"Terimakasih oppa, sudah membawaku kesini"

"Maaf, seharusnya aku tidak menganggu waktu istirahatmu."

"Lain kali perhatikan kim yn, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri." Ucapku menatap sayu kedua matanya.

"Bagaimana kalau aku meninggalkanmu dalam waktu yang lama baru saja 4 hari aku pergi sudah terjadi kejadian seperti ini. Bagaimana kalau dia berhasil menemukan berkas itu, perusahaanku akan hancur berantakan."

"Kau harusnya mengunci pintu dan mengeceknya sebelum tidur."

"Jangan selalu bergantung padaku kau harus bisa menjaga dirimu sendiri. Kau harus jaga keselamatanmu sendiri."

"Bagimana kalau aku tidak datang tadi. Bagaimana kalau aku tidak mengangkat telfonnya, apa kau tidak punya otak kim yn. Kau harus cepat berfikir disaat seperti itu."

"Kau harus tau yn-ah. Aku sibuk dan tidak bisa selalu ada disampingmu. Apa kau mengerti! Jangan ganggu aku dengan kabar seperti ini lagi. Paham?"
Tidak bisa kupercaya dia membentakku. Pria yang sangat aku cintai selama bertahun tahun membentaku.

Aku menunduk, merasakan sakit hatiku. Yoongi baru kali ini dia berbicara dengan panjang dan dengan nada yang sangat menyakitkan. Apa sepenting itu pekerjaannya ketimbang aku yang sekarat karna berusaha menyelamatkan berkas pentingnya itu.

"Aku minta maaf oppa."
"Lain kali aku berjanji tidak akan merepotkanmu. Aku benar benar minta maaf dengan keadaanku." Ucapku memandangnya tersenyum. kalau saja aku tidak pandai menyimpan air mataku mungkin dari tadi sudah menetes deras didepannya.

Sejenak pikiran aneh menghantuiku.
Kalau joy yang seperti ini apa dia akan menangis sambil mengengam tangannya, atau sama membentaknya seperti yang dia lakukan kepadaku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang