32

358 27 0
                                    

Min yoongi lagi sibuk sibuknya kerja bulan ini kadang sampai tidak pulang karna tidur di ruangan kantornya. Aku mulai mempercayainya karna aku pantau CCTV yang ada dikantor pribadinya. Malam ini turun hujan deras dengan petir yang terus berdatangan, aku tidak takut tapi lebih sering kaget akhir akhir ini karna suara petirnya kencang sampai rumah ini bergetar. Aku hanya bisa meringkung didalam selimut mengingat sekarang sudah pukul 22:00 malam tapi yoongi belum pulang juga.

"Aku merindukanmu yoon."
Ocehku melihat fotonya dilayar ponsel, tidak bisa ditahan mataku sudah mulai berkaca - kaca karna merindukannya.
Dia sangat sibuk hari weekendpun dia tetap harus pergi kekantor.

Tidak kusangka dihujan deras seperti ini bisa bisanya lampu daerah rumahku padam, aku yang dirumah hanya berdua dengan bayi dalam kandunganku bergidik ngeri mengingat dimana dulu saat aku sendirian dirumah ada beberapa pria yang mencelakaiku. Memori itu berputar lagi dikepalaku membuatku makin meringkuk didalam selimut. Beruntung baterai ponselku masih tersisa 56% hingga aku bisa menyalahkan senter diponselku melihat suasana dirumah.

Aku menelfonnya. Menelfon yoongi
Berulang kali tapi dia tidak menjawab panggilan telfonku. Sudah hampir 10x aku mencoba menelfonnya, aku melihat dilayar laptopku mengecek keadaanya dikantor sedang apa dia sampai tidak tau aku menelfon?

Kulihat dia sudah tidak ada dikantornya, apa dia jalan pulang tapi kenapa tidak menjawab telfonku. Sebenarnya kemana min yoongi ini.

Sialnya disaat seperti ini kondisi badanku sangat tidak mendukung, aku kehausan ada ada saja. Aku harus turun ke lantai bawah menuju dapur mengisi gelasku yang sudah kosong.
Aku memberanikan diri karna bukan hanya aku yang hidup didalam tubuh ini, kasihan bayiku kalau kekurangan cairan. Turun kelantai bawah dengan keadaan gelap aku hanya mengandalkan cahaya hidup dari ponselku meraba anak tangga yang ada disana berjalan perlahan lahan agar tidak terpeleset atau terjatuh.

Aku mengisi gelasku sampai penuh, dan sialnya lagi petir semakin berbunyi dengan getaran kencang yang dibawanya aku tersentak kaget mendengarnya, membuat gelas yang ada ditanganku merosot jatuh kelantai membuatnya pecah dengan beling yang berantakan kemana mana. Ponselku juga terbanting kebawah cahayanya masih hidup tapi terlempat lumayan jauh dari tempatku berdiri sekarang.

Menghampiri ponselku berusaha mencoba meraihnya, meraba raba setiap pinggiran barang yang ada didapur dengan tanganku yang satu terus mengelus perutku. Aku berjalan tidak memakai alas kaki dan parahnya lagi aku menginjak beberapa pecahan beling gelas yang tadi jatuh, perih rasanya seperti ada cairan yang keluar dari sela sela kakiku mungkin itu darah pikirku.

Baru saja ingin mengapai ponsel yang jatuh petir terus saja berdatangan membuatku kaget dan berjongkok dekat kulkas dapur meringkuk sambil menangis, Aku benci yoongi saat ini serius.

Mendengar suara mesin mobil membuatku sedikit tenang entah itu mobil yoongi atau mobil tetangga sebelah setidaknya aku tau kalau ada apa apa terjadi aku bisa langsung lari kerumah tetangga sebelah atau keluar rumah mungkin. Tapi ternyata itu mobil yoongi dia pulang. Aku mendengarnya yoongi membuka pintu rumah dan memberi cahaya menggunakan senternya. Dia memanggil namaku rupanya

"Yn-ah kim yn. Kau didalam?"

"Apa kau baik baik saja?"

"Jawab aku yn!"
Yoongi bergegas kekamar mencariku. Aku menahannya memanggil namanya yang sedang melewatiku.

"Y-yoon aku disini.."
Ucapku perlahan sambil terbata

"Ya tuhan astaga kim yn, apa kau baik baik saja? Maafkan aku karna pulang selarut ini."

"Tadi aku ada rapat yang tidak bisa ditunda, kau sedang apa? Baik baik saja kan ?"
Yoongi menghawatirkanku dia terus mengusap rambutku dan membawaku dalam pelukannya.

"Yoon, aku tidak bisa berdiri kakiku sakit bantu aku yaa."
Mohonku memelas sendu padanya.

"Kenapa yn? Kakimu kenapa?"
Yoongi mengarahkan senter ponselnya pada kedua kakiku ternyata benar sudah banyak darah berceran karna luka pecahan gelas tadi. Tanpa aba aba yoongi langsung mengangkatku ala brida style membawaku ke sofa dekat dapur membaringkanku disana.

Beruntungnya lampu menyala setelah hampir 2 jam padam, aku bisa melihat sorot mata yoongi yang mengkhawatirkanku. Dia hanya mondar mandir ke lantai atas dan bawah mengambil beberapa alat P3K, perlahan membersihkan lukaku memberinya alkohol lalu membungkusnya dengan perban.

"Maafkan aku yn-ah."
Yoongi memelukku sangat erat terdengar suaranya yang sendu memohon aku membalasnya dengan mengusap rambutnya.

"Lain kali perhatikan aku ya yoon sempatkan diri menghabiskan waktumu dirumah, jangan sibuk terus."
Tegorku ke yoongi sambil menghirup aroma maskulin ditubuhnya masih dalam posisi yang sama kami berpelukan.

"Aku benar benar minta maaf yn, kau terluka karna aku pulang larut kalau saja aku pulang lebih cepat kakimu tidak akan terluka."
Yoongi menunduk sendu membuatku berpikir kalau dia sedang merasa bersalah sekarang.

Aku menopang wajahnya membuatnya menoleh ke arahku mengecup pipinya membuatnya setenang mungkin.

"Aku tidak apa apa yoon aku hanya minta lain kali perhatikan aku yaa disela sela kesibukanmu. Aku sangat merindukanmu."

Seorang min yoongi bisa juga berkaca kaca didepanku jarang sekali. bisa dikatakan hampir tidak pernah seperti ini, merasa bersalah mungkin.

"Semenjak kau sibuk aku tidur selalu larut, berharap kau pulang dan ada disebelahku tapi terkadang aku tidak melihat keberadaanmu saat bangun pagi."

"Dan yang aku tau kau tidur dikantormu. Bukankah kau lelah yoon apa kau nyaman tidur dikantormu seperti itu? Pulanglah ke rumah selarut apapun itu."

Yoongi hanya mengangguk dan memelukku lagi melihatnya seperti ini bisa kurasakan dia merasa bersalah.

"Sudah tidak apa yoon yang terpenting kau sudah pulang sekarang, ayo bawa aku kekamar aku mau merebahkan diri diranjang, kau juga harus mandi ya pakai air hangat setelah itu istirahat."

Karna kondisi kakiku yang masih perih, aku meminta yoongi memesankan makan malam dengan jasa pengataran. Aku tau yoongi lapar makanya aku memintanya memesan makan. Tadinya dia menolak tapi lihatlah setelah makanannya datang dia yang lebih banyak menghabiskan makanannya. Gemas sekali

 Gemas sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang