60

250 14 0
                                    

Pekerjaan hari ini telah selesai, aku dan yoongi sampai dirumah pukul 19:00 , kulihat yoona pun sudah tidur tertelap dikamarnya.

*********
"Ada apa babe?"
Yoongi membuka suaranya sambil berjalan dengan handuk yang masih bertengker dipinggangnya.

"Ada apa? Tidak ada apa apa yoon."
Menatapnya tersenyum manis sambil mengecek telfon genggamku. Yoongi terus melangkah berjalan kearahku mendekatkan wajahnya berangsur meraih tubuhku kedalam pelukanya. Tentu saja dengan dirinya yang belum memakai kaos hingga aku bisa jelas merasakan otot kekarnya.

"Oppa, sebenarnya."
Aku mengelus pundaknya ragu, apa aku harus memberitahunya atau tidak.

"Ada apa babe, katakan padaku."
Yoongi mengelus rambutku memberikan kesan nyaman berada didekatnya.

"Kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku."
Tegas yoongi tanpa basa basi, bertanya dengan aku yang sedang gugup dihadapannya.

"Terlihat sekali ya yoon?"
Tanyaku sembari mengelus pipinya dan mengusap telinganya.

"Kau tau, kau tidak pernah bisa menyembunyikan apapun dariku. Begitu juga aku."
Yoongi menekankan bagian dari setiap perkataanya seolah menyindirku untuk tidak menyembunyikan hal apapun darinya, bukan posesive tapi lebih ke saling terbuka antara satu sama lain.

"Ini."
Aku memberinya note dari kim seokjin ke tangannya, jelas dia menerima dan membuka note itu.

"Ini apa? Dari-"

"Dari Kim Seokjin."
Aku mengatakannya lebih dulu sebelum yoongi berhasil menebak pemberi note itu, sudah bisa kurasakan genggaman tangan kirinya dipingangku semakin mengerat.

"Sejak kapan dia memberi note seperti ini padamu?"Feelingku benar, yoongi akan mulai bertanya dan harus mendapatkan jawaban dari pertanyaannya secara detail dan sejelas mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan dia memberi note seperti ini padamu?"
Feelingku benar, yoongi akan mulai bertanya dan harus mendapatkan jawaban dari pertanyaannya secara detail dan sejelas mungkin.

"Baru satu kali ini saja yoon, saat aku ingin membuka loker. Aku menemukannya diatas lokerku."
Berusaha membuat yoongi tenang dan tidak geram adalah hal tersulit selama masa pernikahan kami.

"Kau menyembunyikannya dariku sejak tadi?"
Sorot matanya sudah mulai dingin dan datar, sangat berbeda dengan yoongi yang memelukku lembut tadi.

"Tidak, hanya saja aku ingin memberitahumu disaat yang lebih tepat, sekarang."
Tentu saja meyakinkanya adalah tugas utamaku malam ini.

"Temui dia, aku mempercayaimu."
Menarik pingang rampingku kembali kepelukannya membuatku bernafas lega, setidaknya dia tidak marah padaku kali ini.

"Kau bisa antarkan aku menemuinya? Aku berjanji hanya sebentar."
Aku menawarkan yoongi menemaiku nanti, agar dia bisa lebih percaya padaku tentunya.

"Aku tunggu diluar Caffe, kau saja yang masuk kedalam. Gimana?"
Yoongi membalas penawaran menarik yang bisa kulakukan dengannya.

"Baiklah, aku ganti baju dulu."

"Masih berani menganggu wanitaku rupanya, cari mati dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Masih berani menganggu wanitaku rupanya, cari mati dia."
~Min Yoongi~

"Sudah yoon."
Aku merangkul lengan tangan kirinya, memberinya sebuah kecupan dileher putih dibawah telinganya.

"Kenapa kau menciumku?"
Tanya yoongi memberhentikan langkah kakinya yang ingin memegang knop pintu rumah.

"Kenapa? Hanya ingin cium saja, tidak boleh?"
Menciumnya lagi ditempat yang sama berkali kali membuat yoongi tertegun dengan perlakuanku kali ini.

"Sekali lagi kau menciumku, aku akan melepas semua pakaianmu disini."
Yoongi membuka mulutnya dengan sorot mata sayu penuh gairah.

"Tidak tidak, kita selesaikan ini dulu."
Aku mendorong tubuh kekarnya keluar pintu rumah, bukankah semakin cepat selesai urusanku dengan seokjin lebih baik juga untukku dan yoongi.

*******
"Kim yn, aku disini!"
Teriakan suara pria yang pernah lama mengisi kekosongan dihidupku, tersenyum sangat kelewat manis. Sangat kurindukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang