55

280 17 0
                                    

TING TONG
TING TONG
TING TONG

"Biar aku yang buka pintu yoon."
Baru ingin menonton drama favoritku ditemani yoongi, kudengar ada suara orang memencet bell rumah kami. Penasaran karna sebelumnya jarang ada yang main kerumah.

 Penasaran karna sebelumnya jarang ada yang main kerumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo yn-ah, yoongi hyung ada tidak?"

"Ah jimin-ah, sama siapa?"

"Iyaa, sama seokjin hyung."
Jimin menunjukkan deretan gigi putihnya dan bisa kulihat kehadiran seokjin tersenyum disebelahnya

"Mau apa kesini?"
Bukan yoongi namanya kalau tidak ketus sama orang, padahal jimin itu temannya tapi kalau seokjin?

"Mau mainlah hyung, sudah lama tidak membuat rumahmu berantakan. Aku ajak seokjin hyung juga boleh kan?"
Jimin dan seokjin yang masih berdiri didepan pintu menunggu sang tuan rumah memperbolehkan mereka masuk.

"Pulang sana! Aku sedang tidak terima tamu."
Aku melongo menoleh ke arah yoongi yang tidak habis pikir bisa sekali dia menyuruh temannya pulang padahal ingin bertamu.

"Jahat sekali."
Jimin melihat kerahku dan sejenak menundukan wajahnya memelas seperti ingin dibela olehku.

"Masuklah. Duduk disitu, jangan banyak tingkah."
Yoongi akhirnya membuka suaranya membukakan pintu dan menyuruh mereka masuk, tapi perlu dipahami yoongi tidak menjawab pertanyaan jimin dengan mengajak seokjin berkunjung kerumahnya.

"Yoona dimana?"
Tanya jimin yang sudah dianggap paman oleh putri kecilku.

"Dia dikamar, main sama ahjumma."
Aku membalasnya dengan mengambilkan mereka minum didapur dekat dekat ruang tengah.

"Kalian dari mana?"
Yoongi duduk sembari mengotak atik ponsel canggihnya.

"Aku dari rumah seokjin hyung, lalu mengajaknya kesini."
Jimin dengan santainya membuka toples cemilan terjejer dimeja.

"Rumahmu dimana seokjin-ssi?"
Seokjin menoleh ketika sadar kalau namanya telah terpanggil, kali ini dipanggil oleh yoongi.

"Aku tidak terlalu jauh dari rumah jimin, mungkin hanya perlu sekali menaiki bus saja."
"Ah satu lagi, bicaralah seperti biasa tidak usah terlalu formal padaku. Berapa umurmu yoongi?"
Seokjin tersenyum ramah sambil melipat kedua kakinya duduk dikarpet bulu dibawah sofa.

"Aku 28 tahun,kau berapa?"
Yoongi menaruh ponsel kesamping mejanya dan beralih menatap wajah seokjin.

"Sama, aku juga 28 tahun berarti kita seumuran jadi jangan terlalu formal. Biasa saja min yoongi."
Ujar seokjin sambil mengaruk tekut leher belakangnya.

"Minuman sudah siap, silahkan diminum, kalau sudah habis mohon cuci gelasnya."
Aku menaruh beberapa minuman dan makanan ringan dimeja dekat mereka berbincang.

"Tamu adalah raja yn-ah, masa harus cuci gelasnya. Tega sekali."
Jimin mulai merenggek seperti bayi kalau sudah disuruh seperti itu.

"Haha aku hanya bercanda kok."
Aku menduduki diriku disebelah yoongi dan seokjin, jadi aku berada ditengah tengah mereka.

HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang