Pengelaran acara makan malam antar pemegang perusahaan yang dihadiri pada model dan staff masih belum selesai juga sampai sekarang. Sudah tepat pukul 22:30 malam, sudah gelas ke 5 yoongi mengenguk minuman manis bernama Wine. Sedangkan aku hanya setia dengan lemon tea dan coca cola saja. Ingin rasanya merebut gelas yoongi dan meminumnya kalau aku tidak mengendarai mobil. Tapi sayang yoongi tidak akan mengijinkannya. Dia hanya bilang
"Kalau mau ini, nanti saja dirumah. Kau terlihat jauh lebih menggoda kalau sedang mabuk Babe." Entah itu sebuah peringatan dari yoongi atau memang dia mengatakan yang sebenarnya, tapi dengan berkata seperti itu aku paham kalau aku tidak boleh meminumnya sekarang.
"Araa, aku akan meminum banyak botol wine nanti saat bersamamu." Tersenyum tersungging menampakan senyum manisku dihadapannya.
"Kau mabuk ya hyung?" Jimin membuka suaranya setelah kembali dari toilet disebelah sana.
"Menurutmu? Aku baru menenguknya 5 gelas jimin-ah, aku bahkan bisa menghabiskan 10 botol semalaman." Yoongi mengangguk sembari berbincang dengan teman dekatnya.
"Kalau kau seokjin hyung? Tidak mabuk ya? Sudah gelas keberapa?"
"Sedikit, aku hanya minum 2 gelas wine, aku tidak terlalu suka minuman seperti ini kalau sedang tidak ada masalah." Seokjin memainkan gelasnya yang berisi sedikit wine disana, sambil sesekali menoleh kearahku.
Dulu, saat aku masih dekat dengannya memang aku dan seokjin tidak kuat kalau harus minum minuman seperti ini. Pernah suatu waktu aku terlalu banyak minum botol soju sampai sangat mabuk tidak sadarkan diri, disaat itu juga aku memberikan ciuman pertamaku padanya. Kim seokjin. Aku terbangun pagi harinya tersadar kalau ranjang yang kutiduri bukan ranjang kamarku, ternyata benar saja. Aku berada dirumah seokjin, entah apa yang kulakukan dengannya malam itu tapi saat itu pakaianku sudah berganti menjadi baju oversize miliknya. Tentu aku bertanya ada apa dengan pakaianku, siapa yang mengantinya?
"Aku yang mengantinya memang kenapa?" Sangat santai terkekeh meledekku seperti itu. Itulah seokjin.
"Mwo?! Kau serius?" Ingin rasanya kucolok matanya saat itu, menggodaku dengan cengegesan ditepi ranjang kamar tidurnya.
"Iya, tenang saja sih aku tidak melihatmu sebagai perempuan. Kau telanjang didepanku juga aku tidak peduli. Kau itu bukan tipeku dan aku sama sekali tidak tergoda." Seokjin kelewat santai dengan nada bicaranya yang terkesan blak blakan.
Tapi ada hal yang harus kalian ketahui, aku mengingatnya malam itu aku berciuman dengannya. Aku hanya ingat itu, tidak ingat siapa yang memulainya duluan apakah aku atau dia?
********** "Seokjin hyung, malam ini aku menumpang ya dimobilmu? Tadi aku kesini naij taxy." Ucap sang mata sipit park jimin, memelas ingin diantar pulang dengan teman seniornya yang sudah dianggap hyung baginya.
"Hmm." Hanya deheman kecil yang lolos dari mulut seokjin menyetujui permintaan jimin.
Aku menoleh ketika merasakan ada kain hangat dipundakku, menoleh kearah yang dituju ternyata sudah ada jas min yoongi yang bertengker dibahuku. Ia hanya tersenyum manis dengan bibir tipisnya, mungkin dia takut aku kedinginan alhasil dia hanya memakai kemeja putih lengan panjang dengan dasi dilehernya.
"Kita pulang sekarang ya, acara intinya sudah selesai tidak ada yang penting lagi disini." Ujarnya menaruh gelas ke 6nya meneguk salivanya kasar.
"Sekarang?" Pulang ditengah tengah acara yang belum selesai memang kebiasaan dari yoongi sejak dulu, jadi sudah tidak heran lagi sama kelakuannya.
"Iya sekarang, kita pulang." Yoongi mulai berdiri ingin menjauh dari tempat duduknya, menghampiriku dan merangkul mesra pundakku.
"Kali ini aku yang menyetir ya yoon." Pintaku setelah sampai didepan pintu mobil pengemudi.
"Kau tidak lelah?" Yoongi terus mendekatkan diri kearahku sampai menabrakan diriku didinding pintu mobil.
"Ada apa yoon?" Aku menatapnya heran, tumben sekali diparkiran dia berkelakuan seperti ini. Tanpa aba aba juga dia melumat lembut bibirku dengan tangannya yang meraih pinggangku agar semakin menempel kebadanya.
"Hmmp..." Lumayan lama yoongi melakukan itu, padahal ada saja orang yang berlalu lalang diparkiran ini. Tapi tentu saja yoongi tidak peduli. Sampai aku melihat pria yang tidak asing sedang berhenti disana, dekat tiang bernomer 3A dia bersembunyi sambil menampakkan wajah tidak sukanya melihatku bersama yoongi. Entah yoongi menyadarinya atau tidak.
"Jangan melihat pria lain, lihat saja aku." Perintah skakmat yang sudah keluar dari mulutnya yang tidak bisa terbantahkan, dengan sigap aku menekuk memegang belakang lehernya menarik kerahnya agar bisa lebih dulu menciumnya. Lagi. Sampai yoongi menyudahi semuanya dengan mengelus pipiku halus, membukakan pintu mobil dan membiarkan aku yang mengendarai mobilnya kali ini.
"Pakai hoodie dibelakangmu sayang, cuacana malam ini dingin nanti kau sakit." Pintaku pada yoongi yang sedang duduk manis memakai topinya dan membuka kemeja putih panjangnya menampilkan kaos hitam kesayangannya.
"Jangan buka baju disini min yoongi." Menoleh malu saat melihatnya hampir saja membuka semua bajunya
"Apasih yn, haha siapa yang mau buka baju kau kenapa sih lagi ingin yaa. Menggodaku saja berbicara yang melantur terus dari tadi." Yoongi terkekeh tertawa melihatku salah tingkah dengan melajukan kendaraan roda empatnya.
"Sudah cepat pakai hoodienya nanti dingin." Sahutku sembari memberinya hoodie hitam import kesayangannya.
"Kalau dingin kan ada kau yn, hangatkan saja aku. Hoodie ini tidak berdampak apapun dibanding pelukanmu." Sudah malam sepi dijalanan masih bisa saja menggoda min yoongi ini. Lihat dia sekarang tertawa karna aku melotot kearahnya kesal karna terus saja menggodaku seperti itu. Membuatku tidak fokus menyetir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.