18

486 34 0
                                    

Yoongi sudah pergi
Berangkat dengan tugasnya. Dia hanya mengucapkan kata yang sekedarnya padaku. Hanya bilang aku berangkat. Hanya itu saja dia tidak memandangku hanya menyeret kopernya dan pergi.

Ponselku berbunyi menandakan ada telfon masuk.

"Hey yn apa yoongi hyung sudah berangkat?" Ucap jimin disebrang sana.

"Ah jimin-ah sudah dari tadi ada apa? Apa kau tidak berangkat besama dengannya?" Tanyaku heran sambil berfikir

"Hm tidak yn, dia bersama joy
Dia memberitahukanku kalau aku harus pergi bersama yang lain karna dia ingin bersama joy" Ucap jimin yang pengucapannya seperti aga ragu ragu.

Ya memang yoongi sedikit terbuka padanya, tapi tetap dia hanya bercerita sekedarnya saja.

"Joy?" Aku terhenti terdiam sejenak mengingat siapa wanita yang mempunyai nama tidak asing ditelingaku.
"Perempuan jalang itu"
Ucapku pada jimin sambil terkekeh sayu.

"Jim, menurutmu apa yang harus kulakukan pada mereka?
Apa aku harus menbunuhnya dengan tanganku, atau aku harus merobek wajah jalangnya." Tegasku pada jimin terdengar suara helaan nafas disana.

"Wah kim yn, apa kau serius pada kata katamu? Kau masih sama seperti dulu masih seram juga." Disaat seperti ini jimin masih bisa saya meledekku.

"Hyungmu yang membuatku seperti ini jim, aku mulai lelah melihatnya berubah seperti itu. Dia sudah sama sekali tidak memperdulikanku." Aku menghela nafas berat beberapa kali terdiam saat berbicara dengannya.

"Ah maaf yn-ah sepertinha aku harus berangkat sekarang, nanti aku kabari lagi ya kalau ada kabar mengenai suamimu." Ucapnya memutus telfonnya

Sudah 3 hari yoongi pergi sama sekali tidak memberiku kabar, pernah sesekali aku mengiriminya chat tapi dia tidak pernah membalasnya apalagi menghubunginya lewat telfon dia langsung mematikan telfonnya tanpa mengangkatnya.

*******
Hari sudah malam sudah pukul 22:30
Aku sedang merebahkan diri diranjang mengingat lelahnya diri habis membereskan perabotan rumah yang terlihat berantakan. Rumah 2 tingkat yang lumayan besar tapi tidak ada bibi pembatu rumah tangga jadi aku melakukan semuanya sendiri.

Aku mendengar suara seperti pintu terbuka, apa aku salah dengar?
Tapi siapa malam malam seperti ini,

PRANGG..
suaranya terdengar jelas suara barang berat terjatuh. Aku memutuskan melihat ke bawah melihat kondisi yang sedang terjadi.
Ternyata apa yang kulihat?
Ada 2 orang pria berjaket hitam menggunakan masker yang sepertinya sedang mencari sesuai dirumahku, mereka melihatku dan menghampiriku. Mereka menamparku. Mengikat kedua tanganku dibangku ruang makan. Aku tidak bisa apa apa, aku sedang mencerna apa yang sedang terjadi. Apa yang mereka lakukan, apa yang mereka cari dirumahku.

"Dimana suamimu noona cantik."
Kata salah satu pria itu sambil menodongkan sebuah pisau didekat leherku

"Yoongi tidak ada dirumah, dia pergi bekerja apa maumu bodoh!"
Jawabku menantangnya memberanikan diri seberani mungkin karna tau tidak akan ada yang menolongku saat ini.

"Cepat telfon suamimu atau akan kupotong kepalamu sekarang juga."

" Ck Percuma, yoongi tidak akan mengangkat telfonku, kalau kalian tidak percaya coba saja telfon dia." Ujarku pada mereka yang terlihat emosi.

"Kalau begitu mana ponselmu berikan nomernya aku akan menelfonya sebelum membunuh istrinya." Terlihat dari sudut matanya bahwa mereka tertawa menahanku seperti ini. Memang dasar psikopat gila!

Mereka mengambil ponselku, pria satunya berdiri didepanku pria satunya masih sibuk mengacak acak isi rumahku. Mencari sesuatu.

Dia menelfonnya min yoongi.

HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang