31

390 23 0
                                    

Semakin bertambah bulan semakin menjadi jadi ngidamku karna bayi ini. Padahal sudah malam ada ada saja keinginannya kadang aneh kadang masuk diakal tapi tetap saja kebanyakan permintaan anehnya.

"Yoon, malam ini kau tidur diluar yaa malam ini."
Tegasku menunjuk keluar pintu pada yoongi yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya.

"Siapa diluar yn? Aku?"
Tanyanya heran menunjuk dirinya.

"Bayimu yang diluar. Ya kau lah yoon tidur diluar sana bawa selimut sama bantalnya." Ucapku datar menjawab pertanyaannya.

"Kenapa tiba tiba aku suruh tidur diluar memangnya aku melakukan kesalahan apa yn-ah?"

"Tidak mau diluar dingin aku bisa sakit nanti."
Jawabnya naik keatas ranjang

"Tidak mau. Cepat keluar aku tidak mau tidur bersamamu, aku tidak mau melihatmu"

"Mwo? Apa apaan sih kau yn kenapa aneh sekali tadi kita baik baik saja kok."
Jawabnya menyender dipojok ranjang.

"Ini permintaan bayimu. Dia tidak mau melihat ayahnya malam ini dia bosan mungkin." Ledekku padanya

"Ckk.. yang benar saja mana ada bayi yang seperti itu."
Yoongi mulai merebahkan dirinya di ranjang dan menarik selimut.

"Kalau gitu aku yang tidur diluar kau tidur disini. Aku tidak mau seranjang denganmu."
Aku meninggalkan nya bangun hendak keluar kamar.

"Astaga! min yn makin menjadi jadi saja permintaannya."
Yoongi mengoceh sambil membuka suara.

"Sayang, aku tidur dibawah ya tapi tetap dikamar ini kau tidurlah diranjang aku tidak akan naik ke ranjang aku berjanji. Ranjang ini malam ini milikkmu dan bayi yang ada didalam perutmu lakukan apapun yang kau mau yn-ah"

"Benar ya jangan naik keatas ya kalau naik keatas aku akan langsung menendang bokongmu yoon."
Ucapku padanya yang melihatnya mulai mengelar selimut tebal dibawah kasur dekat sofa.

"Makin hari makin seram saja istriku ini ada saja ancamannya."
Yoongi menghampiriku mengecup keningku sebelum merebahkan diri dibawah.

  Waktu berjalan sekarang sudah pukul 02:00 pagi. Ternyata hujan deras diluar sana aku bisa mendengar suara petir kencang yang berdatangan. Aku melihatnya meringkuk berselimut tebal kasian sekali yoongi pikirku dia bisa sakit besok kalau benar benar kedinginan. Aku menghampirinya membangunkannya mengoyangkan badannya. Yoongi membuka sedikit matanya keheranan kenapa aku bangun jam segini, dia menanyakan apa aku lapar dan ingin memakan apa?

"Yoon, ayo tidur diatas bersamaku
Aku kedinginan aku ingin bersamamu jangan tidur dibawah sini ya disini dingin diluar hujan deras."
Aku mengelus puncak rambut yoongi.

"Benarkah? Aku boleh tidur diatas apa bayinya tidak akan marah aku tidak menurutinya."
Jawabnya ragu ragu melihat kearahku.

"Iya boleh min yoongi, ayo temani aku besok saja bereskan ini langsung tidur saja sudah menjelang pagi kau kan harus kerja besok."
Aku mengandeng tangannya menyuruhnya naik ke atas tempat tidur, aku tidak tega membiarkannya tidur dibawah seperti itu.

Yoongi langsung membaringkan badanya disebelahku, memeluk badanku dan mengelus perutku. Terimakasih anak Appa yang cantik besok besok kalau minta apa apa lagi Appa turuti ya tidak untuk malam ini.

*********
  Matahari menampakkan sinarnya kulihat sudah pukul 08:00 pagi. Aku sedikit membuka tirai hordeng kamar agar sinarnya masuk menghangatkan kamarku. Menyiapkan pakaian kerja untuk yoongi pagi ini.

"Yoon bangun kau harus ke kantor kan pagi ini?"

"Sudah siang yoon bangun cepat
Mandi air hangat aku sudah menyiapkannya."

Yoongi duduk dari tidurnya mengusap usap matanya yang masih sipit.

"aku malas sekali kalau bukan karna ada pertemuan antar pemegang sahan aku tidak akan datang kekantor." Ucapnya mengerutu dengan mulut yang masih menganga.

"Bangun jangan seperti itu, ini kan pertemuan penting habis selesai pertemuan itu kau bisa langsung pulang dan istirahat. Kau bisa tidur lagi semaumu yoon."
Usapku mengelus tangannya.

"Baik baik. Aku mandi dulu yaa
Habis selesai aku akan langsung kabur dari kantor kerumah, aku ingin bersama istriku dan bayiku ini di rumah."
Yoongi beranjak bangun dari kasur dan bergegas menuju kamar mandi.

Aku menyiapkan makanan untuknya pagi ini sepertinya makanan simple saja Nasi goreng kimchi dan teh hangat tidak lupa juga kopi untuk yoongi.

"Sudah selesai yoon? Sini sarapan dulu sebentar aku mendengar suara perutmu dari tadi."
Godaku menata makanan dipiringnya.

"Mana mungkin kedengeran jarak kita lumayan jauh yn tidak mungkin suara perutku sampai ke telingamu kecuali kalau kau punya telinga yang panjang."

Sudah cepat makan dulu Oppa sayang

Lucu sekali wajahnya setiap aku memanggilnya dengan sebutan Oppa dia langsung tersenyum kegirangan wajahnya menjadi merah merona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu sekali wajahnya setiap aku memanggilnya dengan sebutan Oppa dia langsung tersenyum kegirangan wajahnya menjadi merah merona. Gemas sekali terkadang jadi salah tingkah didepanku padahal kami sudah menikah hampir 4 tahun tapi menjalani rumah tangga seperti ini masih lucu juga menurutku.

"Yn-ah kau jangan sekali sekali ya menyebut pria lain dengan sebutan oppa seperti itu."
Ancamnya menoleh ke arahku

"Memangnya kenapa kau cemburu ya, dulu aku memanggil seokjin juga dengan sebutan oppa."
Ledekku padanya sembari mendekatkan wajahku dihadapannya.

"Aku dan seokjin berbeda dia masa lalumu aku suamimu sekarang. Lupakan dia jangan membahasnya atau aku akan memplester mulutmu."

Aigooo.. seram sekali min yoongiku ini

 seram sekali min yoongiku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang