23

556 36 1
                                    

"Baiklah min yoongi."

"Aku akan memaafkanmu, tapi bukan berarti aku sepenuhnya bisa mempercayaimu." Tegas sang wanita yang kini mulai kehilangan kepercayaan pada suami dengan wajah tampannya.

"Sekarang duduk diam disana kita buat surat perjanjian . Tidak ada penolakan."

○○○○○○○○○

Aku mengetik beberapa kata dilaptop untuk diprint sebagai surat perjanjian.
Aku menyadarinya.
Tatapan yoongi yang tidak beralih sedikitpun dariku.

"Jangan melihatku seperti itu, diam disana jangan kemana mana pikirkan saja kesalahanmu min yoongi-si"

"Sudah selesai."

"Cepat tanda tangani surat ini."

"Aku menulisnya dengan jelas, kau bisa membaca nya dengan hati-hati dan pahami itu."

"Surat itu dituliskan bahwa kalau kau sekali lagi bermain dibelakangku aku akan langsung mengurus surat cerai kita, aku akan pergi sejauh mungkin agar kau tidak bisa menemukanku. Kau paham?" Tegasku

"Nee yn-ah aku berjanji."
Ucapnya memelas.

Selesai menandatangani surat, aku menyita handphonenya dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Bahkan Aku akan mengangkat setiap telfon yang ada di handphonenya siapapun itu tanpa terkecuali.

Namun jika memang urusan pekerjaan yang sangat mendesak, aku akan langsung memberikan padanya.

Bukan salahku melakukan ini..
Dia yg membuatku jadi posesif seperti ini, jangan salahkan sikapku yang sekarang. Aku sudah tidak sepenuhnya mempercayai perkataannya.

"Ahh.. Satu hal lagi."
"Besok pagi ikut aku, umumkan segera status pernikahan kita kalau kau benar benar mencintaiku. Aku tidak menerima alasan apapun kau sudah tidak harus menyembunyikan soal pernikahan kita." Mintaku padanya sambil melihat wajahnya.

"Nee nonna Araseo, seharusnya dari awal juga aku tidak merahasiakannya dari media agar semua baik baik saja." Ucap yoongi.

"Kalau kau mengerti, kau boleh pergi."

"Wae? Kenapa diam?"
"Bukankah kau harus mandi dan ganti pakaianmu, bersiaplah. Aku akan buatkan makan malam."
Ucapku berdiri dan hendak pergi membuka pintu kamar

Yoongi memelukku lagi.

"Yn-ah aku sangat merindukanmu.."
"Sekali lagi maafka aku, Jebalyeo"

Aku hanya mengangguk diam dan berbalik ke arahnya, aku menoleh ke arah wajahnya dan memeluknya. Mengusap pundaknya.

"Gwaenchana-yeo, yang terpenting sekarang kau sudah berjanji."

"Aku hanya ingin kau bisa menepati semua kata kata yang keluar dari mulutmu yoongi-si." Jawabku

Yoongi hanya memelukku erat sambil menghirup aroma tubuhku, aku bisa merasakannya dia memang merindukanku malam ini.

"Lepaskan aku yoon. Aku tidak akan pergi kemanapun aku tidak bisa bernafas kau terlalu erat memelukku"

"Mianhae yn-ah, aku mandi dulu ya kita makan malam bersama diluar saja. Sudah lama kan kita tidak dinner?" Ajaknya sambil mengelus tanganku.

"Hmm baiklah, aku ganti baju dulu kau mandi dulu saja yoon pakai air hangat ya." Balasku mengelus pipinya

" Balasku mengelus pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang