38

325 17 0
                                    

Tadinya kami ingin ke perusahaan yoongi sore hari tapi berhubung cuaca hujan deras disertai petir yang berdatangan. Kasihan juga yoona dibawa dengan kondisi seperti itu.
Ah iya. Kami sudah bisa mulai menitipkan yoona pada Aera istri park jimin asisten min yoongi, Aera bilang sama sekali tidak keberatan malah dia senang karna ada teman bermain putrinya dirumah.
Jadilah sekarang pagi hari pukul 09:30 aku dan yoongi bergegas berangkat menuju tempat kerjanya, menggunakan mobil yoongi tentunya, cuaca dingin membuatnya terus mengengam erat pergelangan tanganku sambil mengendarai mobil.

"Yoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoon. Apa tidak apa apa menitipkan yoona seperti itu ditempat jimin?"
Aku terus memikirkan hal itu, menitipkan anak pertamaku pada orang lain tentu saja kadang membuatku waspada.

"Tidak apa apa yn-ah aku sudah sangat mengenal mereka. Park jimin sudah lama bekerja denganku aku sudah mempercayai mereka."
Yoongi menenangkanku sembari mengelus tanganku.

"Hmm baiklah setelah selesai aku mau langung membawanya pulang lagi yaa yoon." Pintaku padanya.

Sudah jelas ia mengiyakan permintaanku, Ia tau jelas perasaanku pada anak tersayangnya itu. Ketika aku melahirkan putrinya ia menungguku beberapa jam didepan ruangan operasi membutuhkan waktu aga lama karna ada beberapa pendarahan yang diakibatkan aku terjatuh didorong jalang itu. Ia menangis terisak menungguku tidak memakan apapun tidak tertidur hanya duduk diruangan depan operasi. Tidak menginginkan apapun saat itu yang terpenting aku dan bayiku selamat hanya itu keinginan terbesarnya.

Kalau kalian bertanya dimana orang tuaku? Aku sudah menceritakannya, mereka sudah meninggal saat aku berusia kurang lebih 15 tahu. Aku dan yoongi tentu saja sering menyempatkan waktu mengujungi makamnya untuk menyapa mereka. Kalau kalian bertanya dimana orang tua yoongi? Ia bercerita kalau dia besar disebuah panti asuhan disebuah desa hingga selang beberapa waktu ada seseorang paruh baya yang mengadopsinya seseorang yang bisa dibilang sangat kaya. Lelaki paruh baya itu bernama Min hyunbin, pria yang meninggal diusia yang ke 65 tahun meninggalkan yoongi sendirian karna sebuah penyakit. Hyunbin tidak pernah menikah karna itu ia tidak memiliki anak, menikah? Tentu saja ingin. Tapi istrinya dahulu sudah lebih dahulu meninggal karna kecelakaan mobil yang membuatnya tidak mau menikah lagi.
Terkadang juga yoongi mengajaku mengunjungi makam ayah angkatnya didesa, kalau kalian menanyakan dimana orang tua kandung yoongi?
Yoongi tidak tau dan tidak akan pernah tau. Karna yang dia tau mereka membuangnya disebuah panti asuhan, aku? Tidak akan pernah menanyakan hal ini padanya cukup satu kali dia bercerita dan aku sudah menyadari bahwa itu adalah masa lalu yang cukup penting untuknya.
Hyunbin selaku ayah angkat yoongi, tentu saja meninggalkan seluruh hartanya untuk anak tunggal angkatnya yaitu min yoongi. Itulah mengapa yoongi bisa sangat kaya, dia pintar mengatur segala pengeluarannya. Berbisnis adalah kegemarannya meningkatkan aset perusahaan adalah pekerjaan terpentingnya. Dahulu perusahaan bernama Agust'D itu bisa dibilang sangat kecil dan berantakan. Yoongi hanya menggunakan uang dari ayahmya sedikit dan dia ingin mengembangkan perusahaanya dengan uang dan tenanganya sendiri.
Tidak membutuhkan waktu lama hanya selang beberapa tahun saja. Perusahaan min yoongi sudah berkembang pesat hingga ke penjuru dunia. Semua dunia tau perusahaannya. Min yoongi CEO nya dia pemiliknya tapi dia berbeda dengan pria diluar sana yang kaya dan suka menghamburkan uang.
Dia berhemat bisa mengatur semua pengeluarannya bahkan sekecil apapun itu.

Yoongi hanya membeli kebutuhan yang benar benar dia butuhkan saja padahal dia bisa saja membeli seluruhnya beserta gedung mall dan tanahnya, tapi tidak dia tidak seperti itu. Kalian tau? Dia memiliki banyak kartu Blackcard. Dia memberiku 2 buah. Pertama aku melihatnya jelas aku menolaknya aku bukan tipe wanita yang suka menghamburkan uang sama sepertinya. Aku hanya membeli yang kubutuhkan saja.
Tapi bukan min yoongi namanya kalau tidak memaksaku menerimanya. Yoongi bilang belanjakan apapun yang kau mau tidak usah menanyakanya padaku langsung saja membeli apapun yang kau inginkan.

Aku hanya menggeleng tersenyum, aku mengiyakan hanya kalau membutuhkan sesuatu saja aku memakainya karna aku tau itu jerih payahnya selama ini. Mengumpulkan uang untuk masa depannya. Dia hanya bilang

"Kau jauh lebih penting dari sebuah kartu itu kim yn. Itu tidak berarti apa apa kalau dibandingkan denganmu. Aku bahkan bisa membakar semua kartu yang kupunya kalau kau memintanya."

Sudah gila min yoongi pikirku kartu limited edition seperti itu akan dibakar, pria gila. Batinku!

Aku hanya bisa berkata
"Aku sangat mencintaimu"

"Kau tau jelas aku jauh lebih mencintaimu sayang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang