35

411 26 0
                                    

  Sepersekian detik yang aku lakukan hanya merebahkan diri sambil menonton televisi, seperti biasa min yoongi sibuk dengan pekerjaannya tapi dia tetap perhatian setelah aku merajuk beberapa kali merengek minta diperhatikan olehnya. Tentu saja karna usia kandunganku sudah hampir menginjak usia ke delapan bulan.

Selasa, 18 april
Tok tok tok..
Tok tok tok..
Tok tok tok..

Aku mengerutkan dahi siapa orang yang bertamu siang bolong begini kalau dipikir yoongi juga tidak mungkin dia tidak akan mengetok pintu rumah seperti itu hanya langsung tinggal masuk saja. Sepertinya bukan yoongi, Batinku.

"Tunggu sebentar aku turun.."
Jawabku teriak menghampiri pintu utama didepan, aku yang sedikit tergesa gesa karna ketukan pintu yang tidak biasa aga sedikit berlari memegang perutku yang sudah sangat besar.
Aku membuka pintu dan membuka suaraku penasaran akan siapa seseorang berjaket hitam berdiri didepan pintu rumahku menghadap membelakangiku.

"Permisi. Maaf cari siapa?"

Ia menoleh membuka masker dan jaketnya menampakan seseorang yang tidak asing untukku. Seseorang yang selalu membuatku naik darah melihat wajahnya.

Park joy?
Ia hanya tersenyum sinis melihatku melihat sekeliling rumahku dari luar pintu.

"Apa mantan kekasihku ada didalam?"
Tanyanya dengan santai.

Wanita Gila tidak tau malu masih saja menghampiri suamiku seperti ini belum kapok rupanya sudah kuhancurkan semua kehidupannya.

"Ahh ada jalang rupanya disini
Ada apa mencari suamiku? Dia tidak ada disini."
Jawabku tegas dengan memberikan tatapan lebih sinis darinya.

"Baguslah kalau yoongi tidak ada aku bisa dengan bebas menyiksamu kim yn."
Ia mendorongku terjatuh dengan kedua tangannya, aku yang mendadak mendapat perlakuan seperti ini hanya bisa menatapnya sinis mengingat dimana kondisi hamilku sudah tua membuatku susah membalas perbuatannya. Ia hanya tersenyum smirk memandangku yang tersungkur jatuh dilantai.

"Kau Gila joy. Apa kau tidak lihat aku sedang mengandung" aku meneriakinya tidak kalah sinis dengannya.

"Memang itu tujuanku membuatmu dan bayimu mati dan yoongi akan kembali padaku" Ia terkekeh seperti wanita gila yang kesetanan.

"Jangan harap, lakukan saja apa yang kau mau. Kau memang bodoh! Yoongi model terkenal disini banyak Dispact lakukan saja semaumu ketika mereka merekamnya maka hidupmu akan benar benar hancur berantakan"
Aku menantangnya sambil merasakan nyeri yang teramat sangat diperutku.

"Lihat saja nanti aku akan melakukan lebih dari ini kim yn. Aku akan membuatmu merasakan hancurnya hidupku" Joy pergi begitu saja meninggalkanku yang terjatuh lemah dilantai dekat pintu.

Sialnya aku tidak membawa ponselku hingga tidak bisa menghubungi yoongi tentang keadaanku, tapi beruntungnya ada telfon rumah didekat sofa tempatku terjatuh mungkin aku bisa menelfon yoongi menggunakan itu. Mengusahakan berdiri dari lantai memegang perutku yang kurasa sudah bisa ditahan lagi.

Beberapa cairan sudah mengalir dari sela sela kakiku kupikir itu seperti air ketuban apakah aku akan melahirkan? Secepat ini?

Aku menelfonnya berkali kali sampai dia benar benar mengangkat telfonku
~ tut tut tut tut ~
"Hallo"
Aku mendengar suaranya

"Ha-halo yoon. Apa kau sibuk?"
Jawabku cemas merasakan sakit

"Loh yn, kenapa menelfon pakai telfon rumah dimana ponselmu?"

"Yoon, jawab aku apa kau sibuk sekarang! Aku membutuhkanmu"

"Ada apa yn-ah? Aku masih harus pemotretan untuk beberapa brand lagi mungkin 4 brand lagi"

HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang