36

371 24 0
                                    

"Yonaa-ya kau mau makan apa?"
Aku mengusap pipi putri kecilku yang sudah berusia 1 tahun, namanya min yoona untuk marga depannya tentu saja memakai nama yoongi. Begitu juga aku margaku sudah berubah jadi Min yn dari Kim yn setelah menikah dengannya. Bisa dibilang aku cukup bahagia untuk usia pernikahan 5 tahun yang kujalanin bersama yoongi.

Aku dan yoongi sengaja memberikan kamar terpisah untuk bayi kami yang mengemaskan ini, melatih agar mandiri dan tidak selalu ketergantungan. Tapi jelas kita selalu memperhatikan perkembangannya, pintu kamarnya sengaja dibuat dua pintu. Satu pintu untuk langsung ke ruang tengah dan satu pintu yang menyambung ke dalam kamarku. Agar tidak repot pinta yoongi.

"Yoon, cepat bangun sarapan kau ada meeting hari ini kan?"

Yoongi hanya membalas perkataanku dengan deheman kecil, memang min yoongi kalau sudah tertidur sampai berapa jampun dia paling susah dibanguni bukan karna malas tapi karna dia terlalu giat bekerja sampai larut malam membuat dirinya baru bisa tertidur hampir pagi hari. Dan tugasku adalah membuatnya bangun dipagi hari.

"Lima menit lagi ya yn aku masih mengantuk.."

"Alasan saja, cepat bangun atau kau akan dipecat dari kantormu!"

"Hey yang benar saja aku pemilik perusahaan itu sayaang"
Memang selalu saja ada alasannya kalau masih merengek minta tambahan waktu tidur.

"Aku tau, tapi kau harus tetap profesional pada brand yang sudah kau janjikan pemotretan hari ini Oppa sayang."

Lihatlah yoongi dipanggil begitu langsung menampakkan wajahnya yang merah merona malu seperti anak kucing, padahal sudah berumur hampir 30 tahun dan sudah mempunyai satu anak yang cantik.

"Hey yn, coba sini mendekatlah."
Dia memberi sebelah tangannya untuk aku mengengamnya.

"Ada apa yoon-"
Aku terpelalak kaget ketika yoongi tiba tiba saja menarik pergelangan tanganku hingga aku terjatuh tepat dipangkuan kedua kakinya berhadapan ke wajahnya posisi seperti berpelukan diranjang.

"Apa kau menggodaku pagi pagi sayang? lihatlah pakaianmu ini astaga bagaimana aku tidak membuka mataku kalau kau seperti ini"

"A-aku tidak menggodamu yoon, aku hanya ingin memakai ini karna yoona sudah satu tahun dan aku berusaha mengembalikan bentuk badanku seperti dulu jadi aku mencoba memakainya lagi, ingin lihat apakah masih muat atau tidak"Jarak kami sangat dekat ha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-aku tidak menggodamu yoon, aku hanya ingin memakai ini karna yoona sudah satu tahun dan aku berusaha mengembalikan bentuk badanku seperti dulu jadi aku mencoba memakainya lagi, ingin lihat apakah masih muat atau tidak"
Jarak kami sangat dekat hanya beberapa cm saja merasakan nafasnya sedekat ini tentu saja membuatku gugup.

"Begitu ya? Aku peringatkan ya yn jangan pernah pakai baju seperti ini didepan pria lain atau aku akan membakar semua pakaianmu. Mengerti manis?"
Yoongi pagi pagi sudah main ancam saja membuatku begidik ngeri dipangkuannya.

"Jadi kalau dihadapanmu boleh ya yoon?"
Padahal aku tau kalau dia menyukainya tapi menggoda dia seperti ini membuatku gemas ketika melihat ekspresi wajahnya.

"Aish jangan mencodongkan badanmu seperti itu, kalau aku tidak tahan bisa bisa aku membuat adik lagi untuk yoona."
Lucu sekali yoongi matanya masih sipit rambut berantakan seperti itu masih bisa bisanya mengoceh.

"Kau mau buat adik berapa untuk yoona yon?"
Aku membisikannya tepat ditelinganya tentu saja itu sangat berdampak padanya. Dia langsung berdecak pelan mematung memperlihatkan telinganya yang sudah sangat merah.

"Kau menginginkannya ya, sudah lama sepertinya aku tidak menyentuhmu. Kau mau sekarang?"
Aku hanya mengangguk dihadapannya. Dia adalah orang yang lumayan peka untuk masalah seperti ini jadi tidak perlu dijelaskan lagi.

Tanpa aba aba yoongi mulai menghirup tekuk leherku membuatku semakin menginginkannya, aku bisa rasakan dia menyentuh bagian dadaku mengelus kedua pahaku dan masih bermain diluar celana pendekku. Aku mulai mengeluarkan desahan kecil melihatnya tersenyum seperti memenangkan hadiah lotre membuatku semakin menginginkan sentuhannya.

"Oppa kau membuatku gila-"

"Kau menyukainya ya ketika aku melakukan ini pada tubuhmu, seharusnya kau memintanya sayang. Aku menyukai sifatmu yang agresif."

GILA!
Yoongi terus saja membuatku mendesah tanpa henti, menjajahi setiap inci tubuhku beruntungnya yoona masih tertidur lelap pagi ini hingga tidak menganggu aktifitas pagiku bersama yoongi.

"Min yn, kenapa tubuhmu sangat bagus seperti ini? Aku hampir lupa kau sudah melahirkan anakku."
Yoongi membalikan tubuhku mengekangnya dibawah dengan kedua tangannya. Kulit putihnya seperti susu membuatku semakin menyukainya. Harum maskulin dari tubuhnya membuatku mengerang menginginkan sentuhan lebih.

Dilanjutkan dengan yoongi yang mulai membuka atasan tengtopku dan celana pendekku. Yoongi tersenyum dengan ciri khas smirknya yang telihat sangat menggoda.
Melepaskan atasan kaos oversize hitamnya menampilkan badan berototnya berbentuk ABS sempurna membuatku semakin mengaguminya.

"Yoon, lakukan sekarang sebelum yoona bangun." Ucapku menoleh ke wajahnya dengan memohon.

"Nikmatilah, aku akan melakukannya perlahan-"

Ma eomma..
Aku dan yoongi sama sama menoleh mendengar suara mengemaskan dari kamar sebelah ia memberitahu kalau dia sudah bangun dengan cara memanggilku dan menangis. Seketika itu juga yoongi menjatuhkan tubuhnya diatas tubuhku melemas seketika.

"Terlambat yoon"
Kami tertawa terkekeh lucu dengan kejadian seperti ini, yoongi yang langsung bangun dan menaikan selimut ke atas tubuhku dan segera menghampiri putri kecilnya yang sangat mengemaskan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang