Minta Pendapat Doang

461 32 29
                                    

Ini sebenarnya konsep awal gue nulis Di Balik Tirai Pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini sebenarnya konsep awal gue nulis Di Balik Tirai Pengantin. Gue iseng-iseng buka draft lama kalau lagi nggak ada kerjaan dan bosen nonton atau main game.

Jadi ceritanya dulu, judulnya itu bukan Di Balik Tirai Pengantin tapi Catocala Electa (Tunangan).

Gue udah pernah singgung dulu sebelumnya kalau gue awalnya berencana mau membuat tiga kisah tentang pernikahan yang masing-masing memiliki ceritanya tersendiri.

Cuma, karena emang dasar gue males, makanya gue cuma ambil satu tema doang dan merombak judulnya menjadi Di Balik Tirai Pengantin. Ini sebenarnya nggak patut untuk dicontoh, sih 🤣🤣🤣

Nah, pas gue liat isi draftnya. Gue kepikiran mau ngembangin lagi dua tema sisanya plus tambahan satu tema yang tiba-tiba muncul (padahal gue jomblo dan belum nikah, kenapa kalau buat konsep beginian malah lancar banget kek air terjun? 🤦🤦🤦)

Judulnya gue nggak tahu apakah tetap pakai judul yang lama atau gue ubah lagi kayak Di Balik Tirai Pengantin.

Untuk alurnya sendiri sih, kayak yang udah gue bilang tadi. Ini tentang tiga kisah pernikahan dengan ceritanya masing-masing. Tapi semuanya memiliki satu kesamaan: pernikahan yang didasarkan pada perjodohan.

Ada yang sudah menikah dan punya anak, tapi harus bercerai lantaran sang kepala rumah tangga sudah tidak lagi merasakan perasaan cinta. Lalu ketika anaknya ingin orangtuanya kembali rujuk, dia pun menyanggupinya. Sayangnya, sang mantan justru sudah mendepak sosoknya di dalam hati.

Ada lagi kisah pernikahan dimana masing-masing tokoh memiliki kisah kelam di masa lalu. Ada trauma yang berusaha dihilangkan oleh sang istri, serta ada kisah lama yang belum usai dari sang suami. Sang istri masih tetap bertahan ketika suaminya masih menemui kisah lamanya dengan alasan pertemanan. Akan tetapi, ketika sang suami tidak sengaja membuka trauma lama yang selama ini disembunyikan sang istri. Ia pun harus menelan penyesalan akibat dari perubahan yang terjadi pada istrinya. Dia terlambat menyatakan cinta, sementara istrinya bersih keras untuk berpisah.

Satu kisah lagi hampir mirip dengan Di Balik Tirai Pengantin. Tentang sebuah perjanjian mengatasnamakan pernikahan. Tapi perjanjian ini bukanlah perjanjian dari kedua belah pihak, melainkan perjanjian antar keluarga. Ketika seorang pria diminta untuk menikahi anak dari orang yang pernah menolong Papanya dulu, dia pun setuju. Meskipun, dalam hatinya tidak terbesit pun rasa cinta. Hanya saja, pria itu tidak serta-merta mengiyakan usulan dari Papanya. Ada sebuah harga yang harus dibayar, dan itu adalah semua saham yang dimiliki orangtuanya. Ini bukanlah pernikahan dalam artian yang sesungguhnya, ini hanyalah sebuah luka bercampur kecewa dari tragedi yang terus berulang dalam satu keluarga.

Gimana gaes? Tetap pakai konsep awal atau mesti gue rombak dari segi judul dan alur kayak Di Balik Tirai Pengantin?

Publish enggak, ya? Draft gue numpuk, cuy. Pada mau baca, nggak? 🤣🤣🤣

Silentium Amoris sama Chameleon bakalan lanjut sesudah lebaran, pastinya sih nggak tahu kapan. Waktu nulisnya nggak sempat, mana nih liburan gue cuma 2 hari lagi. Stres gue lama-lama mikirin kerjaan 🤦🤦🤦

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang