Tirai Kedua

4.8K 414 46
                                    

Jatuh cinta itu datangnya tiba-tiba, bahkan sekuat apa pun kamu berusaha menghindarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jatuh cinta itu datangnya tiba-tiba, bahkan sekuat apa pun kamu berusaha menghindarinya.
---Krist---





















***Di Balik Tirai Pengantin***

























“Singto Prachaya, salah satu pengusaha muda ini dinobatlkan sebagai creativepreneur di bidang properti di Amerika. Penghargaan ini diberikan pada acara International Youth Entrepreneurship Summit 2018 yang bekerja sama dengan Global Entrepreneur Community. Selain penghargaan tersebut, Singto juga terpilih menjadi Youngpreneur Ambassador. Singto sebelumnya terpilih sebagai salah satu dari 50 delegasi pengusaha muda yang mewakili Thailand. Dalam acara yang dihadiri 5.000 pengusaha muda di dunia, Singto mempresentasikan.....”

Krist langsung mematikan televisi yang sedang ditontonya. Jadi, pria aneh yang ditemuinya seminggu lalu adalah pengusaha terkenal. Pantas saja sikapnya sombong luar biasa, hingga kepedean beranggapan bahwa waktu itu Krist memotret dirinya. Biasanya hari Jumat selalu bisa membuatnya bahagia karena bisa keluar dari kesibukannya bekerja di toko bunga, tapi saat ini dirinya justru sibuk merutuki diri sendiri. Bibirnya mengumpat kecil saat teringat kembali pesan dari Mae (Mama) pagi tadi sebelum wanita itu pergi mengantarkan bekal makan siang untuk Pho (Papa).

Jangan lupa pikirkan yang Mae bilang semalam ya, Sayang.

Bagaimana mungkin dirinya menyetujui permintaan orangtuanya itu? Bagaimana mungkin?! Demi Tuhan, ini tentang masa depannya. Pernikahannya. Bagaimana mungkin dia menikah dengan orang yang tidak ia kenal? Dan terlebih orang itu adalah pria seperti dirinya?

Orang tuanya itu mungkin sudah gila?!

Krist masih normal! Masih suka wanita cantik nan seksi dengan sepasang buah melon di dada yang akan bergoyang-goyang jika berjalan. Dia masih suka lubang, bukannya batang! Bertelor dua pula!

Deringan ponsel membuat Krist kembali tersadar. Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, pria itu langsung menghela nafas pelan.

“Kenapa, Pho?”

“Udah dipikirin baik-baik, kan, Kit?”

Pho, please.” Jawab Krist dengan nada memelas, yang langsung disambut helaan napas Pho.

“Sekali ini aja, Kit. Pho tahu udah sering nyusahin kamu, tapi sekali ini aja. Turutin kata Pho. Oke?”

Bukannya sedari dulu aku selalu menuruti apa katamu, Pho?!

Krist menghela napas dengan berat. Pembicaraan semalam membuat dirinya dan Pho bersitegang bahkan hingga pagi hari saat Krist pergi kabur ke rumah salah satu temannya. Untuk pertama kalinya Krist membantah perintah kepala keluarga Sangpotirat. Namun, sepertinya Krist tidak mungkin bisa menang melawan Pho. Sekeras apapun ia menengtang, dirinya pasti akan luluh juga jika Pho sudah memohon kepadanya.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang