Tirai Kedelapan Puluh

1.4K 140 124
                                    

Pamit bukan berarti berlalu,Kembali tak selamanya bertemu,Jangan menitip gundah di kala semu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pamit bukan berarti berlalu,
Kembali tak selamanya bertemu,
Jangan menitip gundah di kala semu.
---Krist---


























***Di Balik Tirai Pengantin***


























“Jadi, hari Kamis kita akan technical meeting bersama para guest star dan pendukung acara yang lain. Bagian acara siap?” tutur Pluem.

“Siap, dong!” Nanon menjawab, diikuti Aim sebagai SC acara. Keduanya tampak bersemangat memberikan lembaran kertas yang berisikan rincian acara pada anggota yang lain.

Semua panitia terlihat kompak, mengingat H-4 event amal bakti sosial yang diadakan oleh rumah sakit berlangsung. Tapi, sepertinya hanya Fiat yang terduduk lemas. Pikirannya dipenuhi oleh keanehan sikap Oaujun. Dia merasa kalau ada sesuatu yang seolah disembunyikan oleh pria itu. Atau, mungkin ini hanya dugaannya saja?

“Fiat, kamu kenapa?” tanya Baifern yang kini sudah duduk di depannya. Mereka sudah selesai rapat dan memilih duduk di gazebo taman yang terletak di rooftop cafe tempat mereka mengadakan rapat.

Waktu sebenarnya sudah menunjukkan pukul tiga sore, tidak ada lagi keperluan Fiat di cafe tersebut, tapi entah kenapa dia masih enggan untuk memilih pulang. Ditambah, dia juga sudah janjian dengan Khaofang untuk melihat anaknya Krist. Makanya dia memilih untuk menghabiskan waktu menunggu sahabatnya itu yang masih bekerja di toko bunga. Untungnya ada Baifern, setidaknya seniornya itu bisa menjadi tempat dia bercerita, apalagi wanita yang sudah memiliki anak itu tahu hubungannya dengan Oaujun.

“Boleh tidak sih, P’, kita berprasangka buruk sama pasangan sendiri?”

“Astaga, Fiat!” jawab Baifern cepat, dia bahkan terlihat kaget saat Fiat bertanya demikian. “Hati-hati, jangan-jangan itu bisikan jahat yang berusaha untuk menghancurkan pertahanan hati kamu.”

Fiat harusnya bisa bersikap demikian, dia tahu tidak baik untuk berprasangka yang tidak-tidak terutama pada pasangan sendiri. Hanya saja, mengingat kelakuan Oaujun selama mereka menikah, jelas saja menimbulkan sugesti negatif dalam benak Fiat. Apalagi pria itu masih menyimpan rahasia perihal masa lalunya.

“Seharusnya kamu memastikan sendiri jika kamu merasa ada gejolak di dalam hatimu. Kalau memang penasaran, kenapa tidak ditanyakan langsung?”

Seandainya, jika Fiat punya keberanian untuk bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Oaujun belakangan ini. Begitupun dengan masa lalu pria itu yang sampai sekarang membuatnya selalu bertanya-tanya.

“Memang pasanganmu bertindak macam-macam? Atas dasar apa kamu curiga? Coba pikirkan ulang dengan kepala dingin, Fiat.”

Fiat menahan diri untuk tidak menangis. Jika dipikir ulang, Oaujun hanya pulang malam dan tidak menjawab pertanyaannya. Dia masih bersikap baik, bahkan jauh lebih perhatian. Memindahkannya yang tertidur di sofa ruang tamu dan tetap berjanji untuk menjemputnya nanti malam. Tidak ada yang salah sebenarnya, hanya saja...

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang