Tirai Kedelapan Puluh Tiga

1.3K 145 99
                                    

Jangan mengumbar cinta,Jika kamu tidak siap mendengar luka,Yang tiba-tiba datang menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan mengumbar cinta,
Jika kamu tidak siap mendengar luka,
Yang tiba-tiba datang menyapa.
---Singto---






























***Di Balik Tirai Pengantin***



























Rasa kesal Oaujun masih menguar tanpa bisa diredam. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Fiat yang mendadak membatalkan acara yang telah mereka sepakati usai dari event di rumah sakit. Masih terngiang jelas di kepalanya, bagaimana Fiat berteriak meminta untuk pulang padahal mereka baru saja akan berangkat menuju tempat yang sudah dijanjikan olehnya.

Akan tetapi, semua emosi itu lantas menguap tanpa sisa ketika melihat wajah Fiat. Raut wajahnya menyisaratkan sesuatu. Oaujun yakin ada alasan mengapa Fiat melakukan hal demikian.

“Maaf.”

Oaujun menghela napas pelan sebelum kemudian tersenyum sembari mengangguk, “Iya, nggak apa-apa, Fiat. Aku sudah maafin kamu, kok.”

“Kamu nggak marah, P’ Jun?”

Sejujurnya Oaujun marah. Tapi, dia tidak ingin ego di hatinya menguasai. Ia ingat pesan dari papanya yang mengatakan bahwa sebuah hubungan harus dilandasi dengan rasa percaya dan saling mengalah. Maka kali ini, dirinya lebih memilih untuk meredam semua emosinya dan menunggu Fiat bercerita yang sebenarnya.

“Aku tidak marah. Aku juga tidak akan memaksamu untuk bercerita, karena aku percaya kepadamu. Tapi, bukankah dalam sebuah hubungan akan lebih baik jika mereka saling terbuka satu sama lain?”

Fiat mengangkat wajahnya, air matanya langsung turun begitu dia mengangguk pelan “Termasuk rahasia yang masih kamu sembunyikan tentang masa lalu kamu, P’ Jun?”

Jika hidup adalah pilihan dan berpisah dengan Oaujun adalah pilihan yang yang harus diambilnya demi menyelamatkan semua orang, maka Fiat akan dengan senang hati melakukannya. Dia memilih untuk merasakan sakit itu seorang diri, daripada mengorbankan banyak perasaan. Termasuk kebahagiaannya bersama Oaujun.

“P’ Jun, kamu kenal Ohm?”

Fiat tidak sekuat itu untuk menyembunyikan semuanya. Apalagi perkataan Oaujun yang menyinggung tentang hubungan yang saling terbuka itu, semakin membuatnya ingin segera menyudahi rasa penasaran yang menggerogoti hati dan pikirannya selama ini.

“Dia bilang apa kepadamu, Fiat? Apa dia mengancammu?”

Suasana pun kembali memanas, apalagi emosi Oaujun yang jelas-jelas memucnak saat pria itu memukul dinding tepat di samping tempat tidur. Untungnya, kedua orangtua pria itu sedang tidak ada di rumah. Sehingga tidak terlalu curiga perihal masalah yang kini mendera keduanya.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang