Tirai Kedua Puluh Satu

2.2K 248 66
                                    

Kuharap cintamu akan selalu tumbuh, dan membuatku selalu merasa utuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuharap cintamu akan selalu tumbuh, dan membuatku selalu merasa utuh.
---Singto---













***Dibalik Tirai Pengantin***













Krist bersama dengan Newwiee dan juga Oak sudah menunggu klien yang dikatakan oleh Ice akan tiba sekitar tiga puluh menit, tapi yang ditunggu tidak juga menampakkan diri.

"Kayaknya rapatnya nggak jadi, deh," kata Oak mulai bosan. Cowok berambut mirip tokoh kartun perempuan yang suka bikin kesal karena pertanyaan berulangnya itu, beberapa kali menguap tanda ia mengantuk. "Sepenting apa sih dia, sampai lama banget nunggunya?"

"Mungkin dia ngelonin calon istrinya dulu kali. Biasa, orang kalo mau nikah kan hormon seksualitasnya bakalan meningkat jauh," jawab Newwiee cuek, yang membuat ketiganya tertawa.

"Halah, Oak. Kamu juga senang kalau adik dari klient kemarin itu dateng, kan? Bukannya kamu bilang si Apple itu cantik?" Krist tersenyum geli usai mengucapkan kalimat sindiran untuk Oak.

Tiba-tiba seorang perempuan meja ketiganya dengan senyum sopan. "Maaf terlambat."

Krist langsung bangkit dari duduknya diikuti dengan kedua rekannya. "Oh, nggak apa-apa. sendirian lagi, Apple? Calon pengantinnya nggak ikut serta?" tanyanya sekedar basa-basi.

"Eh, iya. Tapi sepupu dari kakak ipar saya ikut, kok. Dia lagi terima telepon sebentar. Silahkan duduk lagi."

Keempatnya lalu duduk sambil menunggu sepupu yang dimaksud oleh Apple tadi. Apple menatap Oak dengan tatapan penuh rasa suka yang lekat. Newwiee berdecak kesal. Sedangkan Krist tersenyum geli melihat tingkah karyawan toko sekaligus sahabatnya itu.

"Maaf menunggu lama. Tadi anak saya sedang rewel, jadi saya harus nenangin dia dulu."

Deg.

Bukan. Itu pasti bukan suaranya.

Krist mengingatkan dirinya untuk tidak menoleh, tapi rasa penasarannya membuat kepalanya berkhianat. Seketika itu juga, dadanya bergemuruh hebat.

Oh, Tuhan! Jangan bilang kalau sepupu yang dimaksud oleh Apple adalah perempuan di depannya ini? jangan! Tolong jangan....

Sayangnya, teriakan Krist yang ada di dalam hatinya tidak terwujud. Nyatanya, perempuan di depannya itu benar-benar orang yang menjadi subjek mereka menunggu sedari tadi, sekaligus orang yang terlibat dengan project mereka kali ini.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang