Tirai Keempat Puluh Lima

1.4K 158 82
                                    

Ternyata benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata benar. Mirisnya, mengajak orang untuk ramai-ramai membenci sesuatu memang semudah itu.
---Singto---






















***Di Balik Tirai Pengantin***























“Gimana perasaanmu kamu sekarang, Kit?”

Pertanyaan dari God membuat Krist mengangkat sebelah alisnya. “Apa maksud pertanyaan kamu?”

God hanya tersenyum kecil. “Kamu pasti paham apa maksud aku, Kit.”

“Aku bahagia.”

“Kamu bisa bohong sama orang lain, tapi yang jelas bukan sama aku.”

Mendengar itu, Krist langsung mendengus sinis. “Jangan ngomong seolah-olah kamu adalah orang yang paling kenal sama aku.”

“Tapi itu kenyataannya, Kit,” ujar God sambil mengedikkan bahunya.

“Aku baik-baik saja.”

“Kalau gitu kamu nggak lagi baik-baik saja.”

Krist membuang napasnya kasar. Niat hati ingin menghemat energi, malah dirinya semakin tersulut emosi. Pria di hadapannya ini benar-benar cari masalah kerena berani mengusik ketenangannya. “Apa sih sebenarnya mau kamu?!”

“Aku cuma mau tahu gimana perasaan sahabat aku aja sekarang.”

“Katanya kamu orang yang paling kenal sama aku, harusnya kan kamu tahu gimana perasaan aku sekarang ini,” balas Krist dengan nada sarkas. Dia enggan untuk berdebat dengan God sebenarnya, hanya saja pria itu seakan tidak pernah mengizinkannya untuk berpikir tenang walau sedetik pun.

Bukannya mengatakan sesuatu, God justru hanya menganggukkan kepalanya singkat. Dalam hatinya, God ingin menghancurkan Singto sampai sehancur-hancurnya karena telah menyakiti orang yang ia cintai sedari dulu, saat dia sudah melepaskan Krist dengan ikhlas.

“Kamu boleh ketawa kalau kamu emang mau ketawa. Aku nggak pernah melarang kamu untuk menyumbangkan ekspresi.”

God terusik dengan perkataan Krist. “Sepicik itu kamu nilai aku, Kit? Kamu pikir aku bakalan senang sambil ketawa haha-hihi dengan perasaan terluka yang lagi sahabat aku rasain sekarang ini?” tanyanya sarat akan rasa kecewa.

“Terus, apa yang kamu rasain waktu kamu tahu kalau lagi-lagi aku ngerasain perasaan sialan ini? Lepas dari kamu yang ngelakuin hal menjijikan itu, aku justru sama laki-laki yang juga sama bahkan lebih brengsek dari kamu,” balas Krist frustasi. Dia sebenarnya tidak ingin membentak apalagi menghujat pria di hadapannya ini. Tapi entah kenapa kata-kata itu meluncur bebas dari mulutnya. Seakan ia ingin melampiaskan semua emosi yang selama ini ia tahan kepada siapa saja yang ingin mengajaknya untuk berdebat saat ini.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang