Tirai Kedua Puluh Dua

2K 215 39
                                    

Biarlah waktu yang menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biarlah waktu yang menjawab.
Apakah rumahku yang akan kamu tuju, atau aku hanya persinggahan  yang takkan pernah menjadi tempatmu kembali?!
---Krist---






*****Di Balik Tirai Pengantin*****






Cahaya mentari masuk ke celah kain gorden berwarna putih yang menutupi jendela kaca besar di ruangan itu, menyapa dua orang yang masih tidur pulas di atas ranjang. Jam di dinding menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi belum ada tanda mereka akan bangun dari tidur nyamannya.

Nada dering handphone yang begitu nyaring memecah keheningan di sana. Seorang pria yang tak lain adalah Krist, tengah berusaha mengumpulkan kesadarannya dari tidur nyenyak karena suara nada dering yang sangat ia hapal, itu nada dering dari handphonenya.

Pria itu terbangun, mengambil handphonenya di meja nakas tepat di sebelah ranjang. Namun sepertinya dia masih belum menyadari dimana dan apa yang sudah terjadi kepadanya. Ia membuka matanya dan melihat tulisan My Baby Hubby di layar handphone, dan dia baru benar-benar tersadar dan membelalakkan matanya.

Belum sempat Krist menerima panggilan dari suaminya itu, pria itu mengalihkan pandangan ke ruangan yang terasa asing untukknya, ini bukan kamarnya dan Singto. Ini... dimana? Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya?

Krist merasa syok, dan lebih syok lagi saat ia mendapati God tidur di ranjang yang sama. Namun yang paling membuatnya tak percaya, pria itu tak memakai pakaiannya, selimut tebal hanya menutupi dadanya dan membiarkan bahu yang kekar itu terpampang begitu nyata.

Apa yang sebenarnya terjadi ya Tuhan?! Batin Krist bingung sekaligus frustasi setelah dia sadar, ia juga bertelanjang dada sekarang. Namun untungnya, dia masih memakai pakaian yang menutupi daerah bawahnya.

Suara handphone masih terdengar begitu nyaring, hingga beberapa menit akhirnya membangunkan pria yang tadi masih tertidur. Pria itu mengerjapka matanya pelan lalu perlahan membuka matanya, hingga akhirnya matanya menemukan sosok Krist yang tengah duduk di sisinya, memandanginya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. God segera duduk dengan ekspresi gugup dan panik.

“Kit.... ini...”

“Apa yang sebenarya terjadi?” Krist langsung menyela God sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya. Ada nada marah yang begitu kentara di pertanyaan yang ia ajukan.

“Itu... aku.. aku  bisa jelaskan, Kit. Ini...” God kembali menggantung kalimatnya. Melihat tatapan tajam Krist yang disertai ekspresi terluka itu sudah membuat lidahnya begitu kelu. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi Krist dalam situasi seperti ini.

Hei, tiang listrik! Bukannya kamu sudah tahu resiko apa yang akan kamu hadapi jika melakukan tindakamu yang semalam? Sudah begini saja, bingung mau ngapain.

Dasar....

“Aku benar-benar tidak ingat apa yang terjadi semalam. Aku mohon, God bisa beritahu aku apa yang terjadi sehingga kita bisa berakhir seperti ini?” lagi-lagi Krist kembali menyela ucapan God. Kali ini Krist sudah memakai pakaiannya setelah menemukan jika baju yang ia kenakan semalam tergeletak tepat di lantai di sisi tempatnya tidur.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang