Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist]

Tirai Kesebelas

Aku?
Adalah sebuah kisah yang dengan sengaja kamu hilangkan.
---Singto---

***Di Balik Tirai Pengantin***

Singto tidak lagi membahas insiden dirinya menangis usai mereka makan siang di restoran dua hari yang lalu. Krist bersyukur akan hal itu. Dirinya juga enggan untuk mengingat kembali masa lalu yang sudah ia kubur dalam-dalam, meskipun hatinya masihlah berharap. Krist harus bisa melanjutkan masa depannya tanpa terpaku akan masa lalu. Istilah gaulnya move on. Meskipun sudah mau kepala tiga ini, Krist masih ngerti lah, ya, istilah yang sering diucapkan oleh remaja yang baru netes dan sedang belajar menapaki dunia luar. Dia tidak senorak itu tidak tahu perkembangan zaman. Followers instagram-nya saja sudah satu juta lebih.

Namun yang jadi masalah adalah suami palsunya itu ngotot kepengen bulan madu ke Osaka. Pria itu sepertinya memang beneran gila. Nikah saja pura-pura, masa iya kebelet pengen bulan madu layaknya pengantin pada umumnya. Yang benar saja! Krist masih luar biasa normal untuk melakukan bulan madu  sesama jenis.

Singto seperti tidak kehabisan akal untuk menuntaskan keinginannya. Termasuk menggunakan orang tua Krist sebagai senjatanya. Pria itu seperti tahu bagaimana harus menjinakkan seorang Krist Perawat. Krist mana mungkin bisa menolak keinginan orang tuanya terutama sang Mama. Ia paling tidak tahan jika Mamanya sudah memohon dengan mata memelas walau ia sendiri yakin sebenarnya itu bukanlah keinginannya. Jadi, di sinilah mereka sekarang. Di Osaka yang dipenuhi hamparan salju putih

Krist memang menyukai salju. Sudah lama ia menginginkan bagaimana bermain di hamparan butiran dingin berwarna putih itu. Iklim Thailand yang tropis menyebabkan negara itu tidak memiliki musim salju. Jadinya ketika baru pertama kali menginjakkan kakinya di Jepang, Krist hanya bisa melongo dan takut-takut berjalan di luar bandara.

Saat ini Krist sedang menunggu Singto yang sedang mengambil kunci kamar hotel tempat mereka menginap. Dirinya sibuk memperhatikan anak kecil yang duduk berhadapan dengannya. Anak itu asyik mengulum permen kapas dalam genggamannya. Krist ikut tersenyum saat anak itu menatapnya. Anak kecil itu ikut membalas senyuman Krist sambil menyodorkan permen kapasnya kepada Krist.

"Kore ga hoshidesu ka, Onii-chan?"

Krist gelagapan. Dia bingung harus menjawab apa. Ia tidak terlalu paham bahasa Jepang, meskipun begitu menggilai komik One Piece. Koleksinya ada lengkap dari episode pertama sampai yang terbaru. Hanya saja bahasa dalam komik tersebut sudah diterjemahkan ke bahasa Thailand sehingga dirinya mudah memahami.

Anak kecil itu lalu menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya. Ia kemudian berdiri dan berjalan mendekati Krist, meletakkan permen kapas tersebut ke tangan Krist sebelum menghampiri orang yang tadi memanggilnya.