Tirai Ketujuh Belas

2.6K 271 60
                                    

Mencoba untuk melupakanmu sama halnya dengan mencoba untuk menghilangkan gelap dari malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencoba untuk melupakanmu sama halnya dengan mencoba untuk menghilangkan gelap dari malam.
---Singto---




*****Di Balik Tirai Pengantin*****




“Kenapa belum tidur?” tanya Singto saat merasakan kalau Krist masih membuka kedua matanya.

“Belum ngantuk, P’.”

“Kamu masih nggak nyaman kalau kita tidur di kasur yang sama?” Singto bertanya dengan hati-hati.

“Bukan!” Krist menjawab dengan sedikit berteriak. “Aku cuma belum ngantuk. Itu saja.”

Singto menghela napasnya pelan lalu menopangkan kepalanya dengan tangan kirinya agar dapat melihat Krist dengan jelas. Saat ini mereka sedang menikmati liburan di pulau Koh Tao yang merupakan bagian dari kepulauan Chumphon.

Awalnya Krist sedikit ragu ketika Singto mengajaknya untuk liburan begitu ia masuk ke mobil usai bekerja di toko. Bukannya apa, ia hanya takut mood pria itu bakalan berubah hingga apa yang ia rencanakan nantinya tinggal hanya angan saja. Kejadian di Jepang waktu itu masih menimbulkan kekecewaan di hatinya.

Terlebih, pulau yang terkenal akan scuba diving-nya itu sempat dijuluki sebagai ‘pulau kematian’ akibat kematian misterius sejumlah turis asing saat berlibur di sana. Bahkan, ada desas-desus yang mengatakan jika pulau tersebut dikendalikan oleh mafia.

“Kamu ada-ada saja, Kit. Mana ada pulau yang dikendalikan oleh mafia.” Singto tertawa kencang saat Krist menceritakan ketakutannya.

“Tapi ini pernyataan langsung dari mantan penduduk di sana, P’ Sing. Mending ke tempat lain sajalah.” Krist masih tetap ngotot untuk pindah tempat liburan.

“Kamu tenang saja, Kit. Nggak ada mafia ataupun kematian yang akan terjadi. Tempat di sana itu bagus banget, lho. Sayang kalau sampai nggak ke sana. Aku udah lama kepengen nyobain scuba diving.”

Krist kembali menghela napas pelan. Ia pasrah saja saat keesokan harinya Singto menyeretnya ke dalam mobil dan membawanya menuju pulau Koh Tao.

“Kamu masih mikirin ucapan paman Leuk tadi?”

Tadi sore paman kandung satu-satunya Singto menelepon untuk menanyakan kabar dari pria itu. Ia juga sempat mengobrol dengan Krist. Hanya obrolan biasa saja sebenarnya, paman Leuk hanya menanyakan bagaimana keadaan Krist dan apakah Singto memperlakukannya dengan baik. Namun sebelum menutup telepon, bibi Mook yang merupakan istri paman Leuk tiba-tiba menanyakan sesuatu yang membuat Krist diam terpaku dengan wajah merah padam.

“Bagaimana hubungan kalian di atas ranjang? Apakah kalian sering bermain itu?”

Demi apapun, siapa yang tidak merasa malu jika ditanya seperti itu, terlebih... ini menyangkut hubungan sesama jenis yang baru saja mereka masuki?!

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang