Tirai Keenam Puluh Enam

1.3K 150 71
                                    

Karena diumbar,Belum tentu jadi benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena diumbar,
Belum tentu jadi benar.
Sebab dilihat,
Belum tentu jodoh dunia akhirat.
---Krist---
























***Di Balik Tirai Pengantin***























“Kalian mau pergi kemana?”

Oaujun dan Fiat berhenti lalu menoleh pada Mama Yaya yang duduk di ruang tengah. Oaujun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sementara Fiat menatap pria itu dengan ekspresi kesal. Bukankah tadi mereka sepakat bahwa pria itu akan meminta izin? Kenapa sekarang justru diam tanpa suara?

“P’....”

Oaujun tersentak saat Fiat menyenggolnya pelan, ia lalu mendongak menatap Fiat dan Mama Yaya secara bergantian, “Ini, Ma. Kami mau keluar sebentar. Fiat ada acara rapat di rumah sakit.”

Mama Yaya merengut tak suka, “Ini sudah malam. Dan juga, Fiat kan lagi hamil. Memang acaranya tidak bisa dicancel, ya?”

Oaujun melirik Fiat di sampingnya yang juga ikut meliriknya seolah sedang menimbang ucapan Mama Yaya tadi.

“Sebentar saja kok, Ma. Ada Oaujun kok yang nemenin,” jeda Oaujun. Dia membagi pandangan pada dua orang di hadapannya ini, “lagian, Fiat merasa nggak enak sama pihak rumah sakit. Nggak bisa menolak acara ini, soalnya sangat penting.”

Oaujun bisa melihat Mama Yaya mengerling padanya dan tersenyum tipis. “Oh, karena Fiat, ya?”

Apa ucapannya tadi terlalu lancang? Jujur saja, Oaujun sedikit malu. Ini kali pertama dirinya menolak usulan Mamanya. Dan lagi, mengapa keadaan saat ini justru malah menyudutkannya?

Oaujun berdeham, melirik Fiat pelan dan tersenyum lebar. Berharap ucapannya tadi, mampu membuat Fiat merubah sikapnya.

“Maaf, Ma. Tapi acara ini sangat penting. Dan tenang saja, kok. Kita bakalan pulang cepat. Fiat janji,” sanggah Fiat dengan senyum tipis.

Gejolak di hati Oaujun menjadi terbagi dua sisi. Senyumnya mendadak hilang di bibirnya. Ada perasaan senang ketika Fiat menyebutkan kata ‘kita’. Hanya saja, dia melihat ada keseriusan dari ucapan pria itu, bukan seperti Fiat yang selama ini ia kenal. Lamunan pria itu langsung terputus saat melihat Fiat mengucapkan salam pada Mama Yaya dan menatapnya yang masih diam di tempat.

“Ayo, P’ Jun,” ucapnya dengan menyentuh lengan Oaujun.

Kali ini, ada perasaan membuncah yang memenuhi ruang di hati Oaujun saat Fiat menyentuh lengannya. Dia ingin membalas sentuhan itu, tapi Fiat dengan cepat menarik kembali lengannya. Matanya memberi kode agar Oaujun segera memberi salam pula pada Mama Yaya.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang