Tirai Ketujuh Puluh Empat

1.4K 159 236
                                    

Jangan katakan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan katakan cinta.
Jika kamu tidak siap mendengar dusta itu menyapa.
Bertemankan luka di posisinya untuk menggoda.
---Krist---






























***Di Balik Tirai Pengantin***


























“Apa?” ujar Chimon setengah berteriak. Dia menutup mulut segera karena pengunjung cafe banyak yang menatap heran padanya.

Chimon lalu memajukan kepalanya agar mendekat ke arah Oaujun, dia berbisik pelan di telinga pria itu. Mereka saat ini tengah berada di sudut cafe yang agak tesembunyi dari pengunjung yang lain. Walau tetap saja, ada beberapa pengunjung yang bisa melihatnya dari celah sekat di sekelilingnya. “Kamu beneran Oaujun? Bukan hantu yang lagi menyamar, kan?” tanyanya dengan tatapan menilai seolah pria di hadapannya ini bukanlah sosok yang ia kenal.

Oaujun mencibir, duduk sambil membekap lengannya di dada. Matanya melirik Chimon sekilas, “Bukan! Aku adalah malaikat kematian yang akan segera mengirim mu ke akhirat!”

Tawa Chimon langsung mengudara tak lama kemudian. Ketika menyadari masih ada pengunjung yang menatapnya keheranan, membuat pria itu lantas segera menahan tawa itu dengan menutup mulut.

Aroma kopi yang menguar di hidungnya seakan menggoda untuk segera ia cicipi, tapi rasa penasarannya perihal asmara yang menyelimuti seorang Oaujun jauh lebih menggodanya.

Oaujun mengabaikan tawa Chimon, memang salahnya jika bertanya tips dan trik mengejar cinta sejenis? Ya, Oaujun sudah tidak pantas sebenarnya. Entah tanggapan Chimon tentang dirinya yang termakan karma atas ucapannya setahun yang lalu atau apa pun itu, dia tidak peduli.

Salahkan si pendek bermulut pedas yang doyan bermain sama alat suntik itu, karena berhasil memporak-porandakan hatinya!

“Jangan bilang kalau kamu beneran jatuh cinta sama pasanganmu sendiri? Bukankah perjanjian dari pernikahan kontrak kalian itu nggak lama lagi akan berakhir?”

Oaujun menegang di tempat, mengubah posisi duduknya menjadi tegak. Dia sedikit tidak menyukai kalimat terakhir yang baru saja terucap dari mulut manajernya itu.

“Benar kan ucapanku waktu itu, dibilang cinta dapat tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi kamu tetap saja ngeyel. Makan tuh, karma atas ucapanmu sendiri.” cibir Chimon dengan ekspresi geli. Pria itu menggelengkan kepalanya dilengkapi dengan kekehan yang terdengar pelan.

“Jadi, sekarang aku harus bagaimana? Mendekati Fiat itu susah sekali tahu!”

Chimon sibuk berpikir, seolah memang benar-benar siap membantu artis yang telah bersama dengannya lebih kurang tiga tahun belakangan ini. Katakanlah memang pria di hadapannya ini tidak waras karena memiliki perasaan yang berbeda pada Fiat, yang notabenenya adalah orang yang pria itu benci dan pernah bersumpah untuk tidak akan jatuh cinta pada pria itu.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang