Tirai Ketujuh Puluh Tujuh

1.3K 157 156
                                    

Penyesalan itu ada untuk mengajarkan kepada kita,Agar tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyesalan itu ada untuk mengajarkan kepada kita,
Agar tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
---Singto---



























***Di Balik Tirai Pengantin***
























“Kalian berdua menginap di sini?” Singto bertanya sedikit heran saat mendapati ada Oaujun dan Fiat yang berada di depan ruang operasi. Pria itu masing mengingat dengan jelas pakaian yang dikenakan oleh keduanya, hingga ia sangat yakin jika dua orang itu tidak pulang tadi malam.

“P’ Sing sebaiknya istirahat saja. Aku dengar dari seniorku katanya ada tulang rusukmu yang sedikit retak. Nggak baik P’, dengan kondisi seperti itu malah jalan dan banyak beraktivitas.” tegur Fiat sembari meminum coklat panas. Oaujun mengangguk sebagai tanda setuju dengan usulan dari pasangannya itu.

Singto mendengus. Bagaimana mungkin dia beristirahat dengan tenang, saat dirinya belum juga mendapat kepastian apa pun tentang keadaan dari pasangan hidupnya serta anaknya? Dia bisa ada disini juga karena bibinya sedang ke kantin rumah sakit dan dia menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari ruangannya. Jika tidak, kemungkinan besar wanita paruh baya itu akan terus menahannya di ruangan sialan yang sangat ia benci.

“Betul tuh, apa yang dikatakan sama Fiat. Tulang rusukmu retak lho, Sing. Ditambah banyak banget luka di badanmu. Kamu nggak takut infeksi apa?” kali ini Oaujun yang memberi tahu kondisi Singto saat melihat sebelah tangan sahabatnya itu tak lepas dari perut.

“Dokternya masih belum keluar sama sekali, ya? Ini sudah hampir empat jam lebih. Ngapain saja sih mereka di dalam? Lagi pertemuan rahasia bersama anggota Akatsuki yang mau mengumpulkan para Jinchuriki?” Singto justru mengalihkan pembicaraan. Namun sayangnya, pertanyaan konyolnya di akhir itu sepertinya tidak memberikan dampak yang berarti. Fiat dan Oaujun malah serentak memberikan ekspresi kasihan padanya.

Sialan betul pasangan ini?! Kalau bukan karena kondisinya serta ia yang masih ingat atas jasa kedua orang itu semalam, sudah sedari tadi ingin rasanya pria itu melemparkan Fiat dan Oaujun ke kolam penuh ikan hiu.

Sementara itu, Fiat dan Oaujun membuang napasnya pelan. Jauh di dalam lubuk hati mereka, ada rasa sedikit miris melihat sekian banyak luka pada wajah dan tubuh Singto. Bibir keduanya sudah gatal ingin menanyakan bagaimana Krist bisa kecelakaan.

Fiat mengatakan bahwa sebelum Krist kecelakaan, pria itu menangis sembari meneleponnya. Ketika Fiat ingin menanyakan penyebab sahabatnya itu menangis, panggilan itu langsung terputus. Dan tak berapa lama kemudian, Fiat dihubungi oleh seseorang yang kemudian memberitahunya bahwa Krist kecelakaan.

Oaujun pun juga berpikiran demikian. Seingatnya, Singto berkoar-koar hingga membuatnya jengkel karena pria itu mengatakan padanya berulang kali, bahwa malam tadi akan menjadi makan malam teromantis bersama dengan pasangan tercintanya. Sudah satu tahun mereka menikah dan keduanya akan merayakan hal tesebut. Bahkan, Singto mengejek Oujun karena tidak pernah sekalipun merayakan anniversary nya bersama dengan Fiat.

Di Balik Tirai Pengantin [Singto X Krist] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang