Jay dan Jungwon merupakan tetangga, pada awalnya Jay dan Jungwon tidak bisa berteman, namun makin lama mereka pun semakin dekat dan pada akhirnya Jay tau kalo si jungwon sebenernya vampir.
Setelah selesai mengganti bajunya, Jungwon akhirnya keluar.
"Ayo Jay kita pergi."
Jay pun pergi ke ruang kelas bersama dengan Jungwon. Ketika mereka berdua berada di kelas, semua murid pun menutup hidungnya karena mencium bau sampah. Tiba-tiba Sunghoon menyahut tanpa ada dosa.
"Jay, kok lu ada disini. Lu juga kotor banget? Ada apa Jay?" Sambil memegang bahu Jay. Lalu tiba-tiba Jungwon membelanya.
"Gak usah sok deket lu. Gua tau ini perbuatan lu sama Sunoo. Heran gua sama kalian berdua, emangnya salah dia apa sama kalian?"
"Diem lu, gak usah ikut campur."
"Bodo amat. Jay, lebih baik kita pergi dari sini yuk. Gua males ngeladenin mereka."
Jungwon dan Jay pun langsung keluar menuju lapangan. Setelah itu, semua para murid pun juga ikut ke lapangan. Materi dalam pelajaran olahraga kali ini adalah sepak bola. Setelah selesai menjelaskan tentang materinya, guru olahraga mereka pun akhirnya memberikan kebebasan untuk bermain sepak bola. Ketika diberi kebebasan, Jungwon kaget karena ada matahari di dekatnya.
"J-Jay, gua harus pergi dari sini sekarang."
"Kenapa?"
"Gpp kok, gua lagi males aja."
"Ya udah, ayo."
Jungwon pun akhirnya bisa lolos dari sinar matahari itu, namun lagi-lagi Sunghoon menjahilinya. Dia menendang bola itu ke kepala Jay dengan sengaja.
"Aduh, siapa sih yang nendang bolanya."
Lalu Sunghoon mendekati Jay dan ingin mengambil bolanya.
"Kalo gua yang nendang bolanya kenapa? Ada masalah?"
"B-bukan gitu..."
"Udah gak usah banyak bacot. Gimana kalo kita tanding bola 2 vs 2. Kalo lu menang gua gak bakal gangguin lu sama anak baru itu, tapi kalo lu kalah lu harus jadi babu gua sama Sunoo selama 1 semester, gimana?"
Jay pun melirik Jungwon, namun Jungwon bimbang dan dalam hatinya berkata :
"Aduh gimana ini. Kalo gua terima identitas gua bakal terbongkar ke semua murid disini, tapi kalo gua gak terima gua bakal dianggap manusia pengecut sama si bajingan ini."
"Kenapa kalian diem aja? Kalian takut sama gua? Kalo takut bilang aja, gua gak maksa kok kalo kalian nyerah sebelum tanding."
Jungwon pun meyakinkan dirinya dan akhirnya mengangguk.
"Bagus, sekarang cepetan ke lapangan. Gua gak sabar buat kalahin kalian."
Jay, Jungwon, dan Sunghoon pun akhirnya kembali ke lapangan untuk melakukan pertandingan. Di tengah-tengah pertandingan, Jungwon langsung melarikan diri yang membuat Sunghoon dan Sunoo mengejek Jay kembali.
"Katanya sih jagoan, tapi kok sama bola aja takut."
Sunghoon dan Sunoo akhirnya tertawa.
"Satu temen lu udah kabur, jadi otomatis lu sama dia bakal jadi babu gua selama 1 semester. Inget itu!"
Sunghoon dan Sunoo pun pergi. Di sisi lain terdapat seseorang yang sedang membuntuti Jungwon dan tiba-tiba terkejut melihat Jungwon dengan wujud aslinya.
"Oh, jadi ini yang buat dia menghindar dari sinar matahari."
Lalu, tiba-tiba Jungwon melihat ke belakang dan dia pun langsung bersembunyi.
"Kenapa gua mencium bau aroma serigala disini."
Karena orang itu takut identitasnya akan terbongkar, dia pun langsung kabur tanpa sepengetahuan Jungwon. Setelah kejadian itu, akhirnya Jungwon bisa berubah menjadi bentuk manusia lagi dan langsung pergi menuju kelasnya.
2 Jam Kemudian
Sudah saatnya mereka pulang sekolah. Sebelum pulang, Sunghoon dan Sunoo mendekati Jay dan Jungwon.
"Guys, kalian gak lupain tugas kalian?" Tanya Sunghoon.
"Apaan?" Tanya Jay dan Jungwon secara bersamaan.
"Kalian kan udah jadi babu kita, jadi kalian harus bawain tas kita berdua dan anterin kita pulang ke rumah."
"Gak mau, emangnya lu siapa nyuruh2 kita?" Kata Jungwon.
"Sialan! Lu berani lawan gua?"
"Apa lu lupa bekas luka di pipi lu itu gara-gara siapa?" Tanya Jungwon.
Jungwon akhirnya menarik tangan Jay dan memutuskan untuk pulang bersama. Di sisi lain, terdapat seseorang yang merupakan teman sekelas Jungwon sedang berbisik ke temannya yang lain.
"Kyungmin, lu tau gak? Sebenernya Jungwon adalah musuh kita selama ini."
"Maksud lu, Jungwon itu vampir?" Tanya Kyungmin.
Orang itu pun mengangguk.
"Taeyong, jangan ngadi-ngadi. Mungkin lu halu kali tadi."
