Chapter 52

36 2 0
                                    

"Kenapa lu, hah? Kaget ya dia gak bantuin lu? Lu gak usah kaget. Dia itu temen gua yang paling dipercaya. jadi gak mungkin dia bakal bantuin lu."

Setelah itu, Heeseung pun mengambil tongkat baseball itu dan membuka kain yang ada di mulut Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu, Heeseung pun mengambil tongkat baseball itu dan membuka kain yang ada di mulut Jay.

"Gua udah baik hati loh ya udah mau bukain kain ini dari mulut lu, tapi lu inget satu hal."

"Apaan?"

"Kalo lu berani teriak atau bertindak sesuatu tanpa kasih tau gua dulu, jangan harap lu bisa keluar dari sini hidup-hidup dan lu tau gua megang apa?"

"Tongkat Baseball, terus kenapa?" Tanya Jay yang santai.

"Lu bego atau gimana sih, hah? Gua bisa pukul lu pake tongkat baseball ini loh kapanpun gua mau atau gua harus pukul lu sekarang?" Tanya Heeseung yang sudah bersiap untuk memukul Jay dengan tongkat Baseball itu.

"Eh, jangan gitu dong. Ya udah deh, gua minta maaf."

"Gua gak butuh maaf dari mulut lu itu. Apa lu pikir ini semua cuma bercanda?"

Jay pun terdiam dan menggelengkan kepalanya. Setelah itu, Heeseung mulai mendekati Jay lagi.

"Lu mau ngapain?"

"DIEM LU, BANGSAT."

Akhirnya Heeseung pun berhasil menyalakan bom yang sudah berada di perut Jay.

"Gua boleh minta tolong gak, jangan main-main sama bom. Gua takut." Kata Jay yang sudah menangis.

"Kenapa? Lu takut?" Tanya Heeseung yang sedang melakukan smirk.

Jay pun mengangguki pertanyaan Heeseung dan tidak berhenti menangis. Melihat Jay yang menangis, Heeseung pun tertawa jahat.

"Dasar cengeng, masa gitu doang nangis. Lu tenang aja, lu masih punya 2 hari kok buat hidup. Gua cuma kasian aja sama lu, kalo matinya kecepetan. Jadi gua setting sampe 2 hari, tapi kalo lu macem-macem sama gua, kematian lu bisa gua cepetin kok." Kata Heeseung yang bangga.

Jay yang mendengar itu pun langsung akhienya panik dan keringat dingin.

"Tapi kan, dis...."

Ketika Jay ingin berbicara, Heeseung pun tiba-tiba langsung menutup mulutnya Jay lagi.

"Udah, lu gak usah banyak bacot. Mending lu doa sekarang, siapa tau ada keajaiban kan?" Kata Heeseung yang meremehkan masalah ini.

Di sisi lain, Jungwon dan Taeyong akhirnya terbangun.

"Taeyong"

"Hmm?"

"Kenapa kepala gua pusing ya?" Tanya Jungwon.

"Sama Won, kepala gua juga pusing."

"Oh iya, Taeyong."

"Ada apa lagi, Jungwon?"

"Sekarang udah jam berapa sih?"

Taeyong pun akhirnya melihat jam tangannya dan dia pun kaget.

"ANJIR"

"Taeyong, kenapa sih? Buat orang jantungan aja kerjaannya." Kata Jungwon yang sedikit kesal.

"Udah jam setengah 9, sebentar lagi istirahat."

"Astaga, kok bisa jadi kaya gini sih. Ya udah, ayo cepetan balik ke kelas."

"Ya udah."

Jungwon dan Taeyong yang panik pun tiba-tiba melupakan Jay dan akhirnya buru-buru menuju ke kelas. Beberapa menit kemudian, Jungwon dan Taeyong akhirnya sampai di pintu masuk.

"Jungwon"

"Apaan?"

"Lu masuk duluan ya, biar gua ngikut di belakang."

"Enak aja, giliran kaya gini aja lu minta duluan."

"Lah, emang siapa yang nyuruh kita buru-buru ke kelas."

"Ya gua sih, tapi kan..."

"Udah, gak ada tapi-tapian. Sekarang cepet masuk."

"Ya udah, iya."

Akhirnya Jungwon dan Taeyong pun mengetuk pintu kelas. Setelah itu, Jungwon dan Taeyong pun masuk ke kelas.

"Selamat pagi, bu."

"Pagi, siapa suruh kalian masuk kelas? HAH?" Tanya guru yang sedang mengajar di kelas.

Jungwon dan Taeyong pun terdiam bu.

"KALO SAYA TANYA ITU DIJAWAB."

"Maafkan kami berdua bu, kami minta maaf."

"Kalian tau kan kesalahan kalian apa?"

Jungwon dan Taeyong pun mengangguk.

"Oke, ibu akan maafin kalian. Tapi ibu harus menghukum kalian."

"Hukumannya apa bu?"

"Kalian hari ini keluar dari kelas saya sampai jam istirahat tiba."

"Tapi bu,...."

"Tidak ada tapi-tapian, kalian keluar dari kelas saya sekarang atau nilai kalian akan saya kurangi."

"Baik bu, kami akan keluar." Kata Jungwon dan Taeyong yang pasrah.

Akhirnya Jungwon dan Taeyong pun keluar dari kelas itu. Sebelum keluar, Jungwon melihat satu anak yang belum pernah dia liat sebelumnya.

"Siapa dia? Apa dia murid baru di kelas ya? Tapi gua belum pernah liat ada murid baru di kelas?" Tanya Jungwon dalam hati.

- To Be Continue -



Let Me In (Jungwon x Jay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang