"Daniel"
"Iya kak K, kenapa?"
"Lu kalo ngomong disaring sedikit dong, hampir aja identitas kita ketauan sama Jay kan tadi."
"Iya kak, sorry."
Akhirnya Daniel dan K bertemu dengan Geonu dan Hanbin.
"Raja, kak Hanbin." Panggil Daniel.
"Iya Daniel, ada apa?" Tanya Geonu.
"Jadi gini raja, saya sama Daniel mau nganterin Jay pulang. Soalnya kita takut mereka muncul lagi."
"Ya sudah, kalian pergi aja. Biar saya sama Hanbin yang jagain Taeyong sama EJ."
"Baik raja, kalo kaya gitu kita pergi dulu ya."
Akhirnya K dan Daniel pun pergi. Ketika K dan Daniel pergi, dokter yang merawat Taeyong dan EJ pun keluar dari ruangannya.
"Gimana dok keadaan mereka?" Tanya Hanbin.
"Keadaan mereka mulai membaik dan kemungkinan nanti malam mereka sudah bisa pulang."
"Beneran dok?" Tanya Geonu.
Dokter itu pun mengangguki pertanyaan Geonu.
"Tapi ada satu hal yang harus kalian perhatikan."
"Apa itu dok?"
"Mereka tidak boleh terlalu lelah dan tidak boleh melakukan aktivitas secara berlebihan."
"Kalo ke sekolah gimana dok?"
"Tetap tidak boleh."
"Baik dok"
"Kalo gitu saya permisi dulu."
Akhirnya dokter itu pun pergi. Setelah dokter itu pergi, Hanbin dan K pun merasa lega.
"Akhirnya kita punya kabar baik raja, ayo kita kasih tau Daniel sama K."
"Jangan Hanbin, gimana kalo kita bikin kejutan buat mereka?"
"Ide bagus raja."
Geonu dan Hanbin pun akhirnya masuk ke dalam ruangan. Di sisi lain, ibu Jay pun berada di luar ruangan setelah dokter yang merawat Jungwon masuk.
"Jungwon"
"Iya dok, kenapa?"
"Bagaimana bisa kamu bisa sadar walaupun peluru itu belum kami keluarkan?"
Setelah mendengar pertanyaan dokter itu pun Jungwon kaget.
"Saya gak tau dokter, tiba-tiba saya terbangun."
"Ini memang sebuah keajaiban, tapi kamu harus dikasih obat bius."
"O-obat bius dok, b-buat apa?"
"Kamu mau peluru itu selalu nempel di perut kamu?"
"Gak mau dok, jadi saya harus dioperasi dok?"
Dokter itu pun mengangguk.
"T-tapi setelah operasi, saya masih bisa hidup kan dok?"
"Tergantung kondisi kamu, tapi saya tau kok kamu anak yang kuat."
"Makasih dok."
Akhirnya dokter itu pun menyuntikkan obat bius pada Jungwon. Setelah itu, Jungwon pun dipindahkan ke ruang operasi. Beberapa menit kemudian, Jungwon pun mulai dioperasi dan akhirnya dokter yang mengoperasi Jungwon pun keluar.
"Bagaimana dok?"
"Tenang bu, operasinya berjalan dengan lancar dan kami sudah mengeluarkan semua peluru di dalam perut Jungwon."
Setelah mendengar perkataan dokter itu, ibu Jay pun akhirnya lega dan senang.
"Makasih banyak dok."
"Sama-sama bu, kalo kaya gitu saya permisi dulu soalnya saya masih ada pekerjaan yang harus saya lakukan."
"Baik dok."
Akhirnya dokter itu pun pergi. Di sisi lain, K, Hanbin, dan Jay sudah sampai di rumah Jay.
"Kak Jay"
"Iya, kenapa Daniel?"
"Inget, lu harus hati-hati. Soalnya lu sendiri disini."
"Iya kak, tenang aja. Gua pasti bisa jaga diri kok."
"Kalo lu merasa dalam bahaya, telfon kita ya."
"Iya kak."
"Ya udah, kalo kaya gitu kita balik ke rumah sakit ya."
"Hmm"
Akhirnya Daniel dan Hanbin pun pergi. Ketika ingin pergi, Jake dan Sunoo tidak sengaja melihat K dan Daniel.
"Jake, tunggu bentar."
"Ada apa sih Sunoo?"
"Lu liat deh, itu bukannya orang yang tadi di rumah kosong kan?" Kata Sunoo sambil menunjuk K dan Daniel.
"Lah iya, sama ada Jay juga. Sebenernya ada hubungan apa sih mereka sampe bisa sedeket itu?"
"Mana gua tau Jake, yang gua tau kita harus kasih perhitungan sama mereka."
"Bagus juga ide lu, ya udah ayo kita samperin mereka."
Akhirnya Jake dan Sunoo pun menghampiri K, Daniel, dan Jay.
"Wow, hebat banget kalian ya masih bisa hidup setelah kita bakar rumah kosong itu." Kata Sunoo.
"Diem lu brengsek. Gara-gara kalian, adek gua sama kakak dia masuk rumah sakit." Kata K yang kesal.
"Apa lu bilang? Gara-gara kita? Enak aja lu bilang gara-gara kita, kalo seandainya kalian gak telfon polisi, kita gak mungkin nekat kaya gini. Ngerti lu!"
"Udah lah Jake, gak usah banyak bacot. Hajar aja!!!"
"Daniel, kamu pergi ke samping Jay sana."
"Iya kak"
Akhirnya Daniel pun pergi ke tempat Jay dan berdiri di samping Jay. Mereka pun juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Cuma segitu doang kemampuan kalian?"
"Dasar bajingan."
Sunoo dan Jake pun mencoba lagi, namun hasilnya sama saja. Mereka tidak bisa melawan K sendiri.
"Dasar bocah, kalian berdua masa kalah sama yang gua sendiri. Kalo kalian gak mau mati di tangan gua, kalian gak usah sok deh. Mending kalian pergi atau kalian akan bernasib sama kaya kakak kalian itu?"
"Awas kalian, kita gak bakal tinggal diem aja. Kalian boleh aja sekarang menang, tapi liat aja nanti. Ayo Sunoo, kita pergi aja dari sini."
Akhirnya Sunoo dan Jake pun pergi. Jay dan Daniel pun kagum dengan K.
"Kak K, kok lu bisa hebat banget sih?" Tanya Jay.
"Siapa dulu dong, K gitu loh. Untung lu berubah pikiran waktu di rumah sakit, kalo gak? Lu tau sendiri kan kaya gimana jadinya?"
Jay pun hanya bisa cengengesan.
"Oke, kita gak jadi balik ke rumah sakit deh. Kita bakal jagain lu disini."
Akhirnya Jay, K, dan Daniel pun masuk ke rumah.
"Daniel, kak K, gua pergi ke kamar dulu ya. Mau ganti baju dulu."
"Iya udah, gua mau masak buat lu."
"Aku mau ambil obat-obatan biar bisa ngobatin luka kak Jay."
"Ya udah"
Akhirnya mereka pun berpencar.
- To Be Continue -
Sorry baru update lagi, soalnya lagi mabuk drama china jadinya males update aja :)
Mungkin S1 ini sampe 80-90an chapter, gak nyampe 100
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In (Jungwon x Jay)
FanfictionJay dan Jungwon merupakan tetangga, pada awalnya Jay dan Jungwon tidak bisa berteman, namun makin lama mereka pun semakin dekat dan pada akhirnya Jay tau kalo si jungwon sebenernya vampir.