Chapter 24

46 2 10
                                    

Akhirnya Taeyong sudah sampai di rumah Kyungmin. Setelah sampai di rumah, dia pun mengambil hpnya dan menelfon Daniel.

"Halo Daniel."

"Iya kak Taeyong, ada apa?"

"Kamu masih di rumah atau udah berangkat sekolah?"

"Baru mau berangkat kak, tapi masih di dalem rumah. Emangnya kenapa kak?"

"Cepet bukain pintunya sekarang."

"Loh, bukannya kakak ada di sekolah?"

"Udah bukain dulu."

"Ya udah, aku bukain pintunya."

Daniel pun mematikan telfonnya dan bergegas untuk membuka pintu. Ketika dia membuka pintunya, dia kaget melihat kakaknya pingsan.

"Kak Taeyong, kak Kyungmin kenapa?"

"Aku gak tau, tiba-tiba dia pingsan."

"Ya udah, ayo kita bawa ke kamarnya."

Taeyong pun membawa Kyungmin ke kamarnya.

"Daniel, semalem kamu merasa ada yang aneh gak sama kakakmu?"

"Iya kak. Semalem itu, sebelum aku mau tidur aku liat kak Kyungmin udah tidur, tapi dia menggigil dan teriak Jangan sama bukan gua yang bunuh. Karena aku bingung dan gak tau harus ngapain, aku ambil selimut terus aku kasih ke kak Kyungmin. Sebenernya ada apa sama kak Kyungmin?"

"Nanti aku bakal ceritain waktu pulang sekolah. Sekarang kamu bawa kakak kamu ke dokter ya."

"T-tapi, kak."

"Tapi apa? Gak punya duit?"

Daniel pun mengangguk.

"Tenang aja, nanti kakak bilang sama temen kakak buat kerjasama biar bisa dapet uang dan bayar semuanya."

Daniel pun menangis dan berterimakasih kepada Taeyong.

"Makasih ya kak. Kalo gak ada kakak, aku gak tau harus ngapain sekarang."

"Ya udah, kakak berangkat sekolah dulu ya."

"Iya kak."

Taeyong pun akhirnya pergi meninggalkan Daniel dan Kyungmin sendiri.

10 Menit Kemudian

Ni-ki pergi ke ruang kelas dan mencari Kyungmin.

"Anak-anak, ada yang liat Kyungmin?"

Semua anak-anak pun menggelengkan kepalanya.

"Pak, dia pasti takut dikeuarin dari sekolah gara-gara udah bunuh seseorang." Kata Sunoo.

Anak-anak yang lain pun kaget, apalagi Jay yang merasa dekat dengan Kyungmin.

"Jangan asal ngomong lu, orang kaya Kyungmin gak mungkin bunuh orang."

"Diem lu, bajingan."

Tiba-tiba Taeyong pun datang.

"Pak, Kyungmin izin gak masuk sekolah karena sakit."

"Kebetulan ada Taeyong. Karena Kyungmin gak ada, jadi Taeyong kamu ikut ke ruangan saya sekarang."

"Baik pak"

Taeyong pun akhirnya mengikuti Ni-ki menuju ruang guru.

"Dasar manusia serigala bodoh. Apa kalian pikir, kalian bisa lolos karena udah berhasil bunuh manusia? Temtu saja tidak. Keputusan dari raja vampir sekaligus kepala sekolah menyatakan bahwa Kyungmin akan dikeluarkan dari sekolah."

"T-tapi..."

"Tapi apa? Sudah mendekati ujian? Siapa suruh dia membunuh manusia? Inilah akibatnya kalo macem-macem. Sekarang sana pergi, saya masih ada urusan."

Taeyong pun akhirnya pergi dengan sedih mendengar perkataan dari Ni-ki dan tidak menyangka bahwa firasat dia selama ini beneran terjadi. Setelah sampai di kelas, Taeyong masih sedih.

"Udah deh, gak usah sok sedih lu. Punya temen pembunuh aja bangga lu. Temen gua yang jadi korban nih dan gua gak akan pernah maafin kalian berdua."

"Ini sebenernya ada apa sih? Gua gak ngerti sama sekali." Tanya Jay.

"Gak usah pura-pura bego lu, salah satu temen lu itu udah bunuh temen gua. Lu seneng kan Sunghoon mati, jadi gak ada yang bakal bully lu. Lu salah. Liat aja nanti, apa yang bakal gua lakuin sama lu."

Jay pun kaget mendengar perkataan Sunoo, tapi untungnya Jungwon yang duduk di samping Jay pun menenangkannya.

"Jay, udah jangan dengerin manusia brengsek itu."

Jay pun mengangguk dan tidak meladeninya lagi.

- To Be Continue -

Apa yang akan direncanakan Taeyong agar bisa membayar biaya rumah sakit Kyungmin?

Let Me In (Jungwon x Jay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang