Jay dan Jungwon merupakan tetangga, pada awalnya Jay dan Jungwon tidak bisa berteman, namun makin lama mereka pun semakin dekat dan pada akhirnya Jay tau kalo si jungwon sebenernya vampir.
"Tadi kata dokter kondisi mereka udah lebih baik, jadi udah boleh pulang." Kata Hanbin.
Setelah mendengar perkataan Hanbin, Daniel pun mengangguk.
"Ya udah, Taeyong, kamu istirahat aja ya. Kalo besok kamu gak bisa sekolah, gak usah dipaksain."
"Iya raja". Kata EJ.
"Ya udah, ayo EJ kita pulang biar kamu istirahat juga."
"Baik raja, ayo kita pulang."
Akhirnya EJ, Daniel, dan Geonu pun pulang ke rumahnya. Keesokan harinya, Geonu memasak untuk sarapan. Setelah selesai memasak, Geonu pun memanggil EJ dan Daniel.
"EJ, DANIEL, AYO SARAPAN."
"TUNGGU SEBENTAR RAJA."
Beberapa menit kemudian, EJ dan Daniel pun keluar dari kamarnya sambil memakai seragam sekolah.
"Kak EJ, apa kakak sanggup pergi ke sekolah?" Tanya Daniel.
"Daniel, kamu tenang aja ya. Kakak udah mendingan kok, jadi kakak udah sanggup pergi ke sekolah."
"Ya udah kalo kamu mau sekolah, tapi hati-hati ya." Kata Geonu.
"Baik raja, saya akan jaga diri."
"Ya udah, ayo sarapan dulu."
Akhirnya Geonu, EJ, dan Daniel pun sarapan bersama. Di sisi lain, Taeyong juga bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Heh Taeyong"
"Kenapa?"
"Udah sehat lu?"
"Ya udah lah, kenapa? Khawatir kan lu kak?" Kata Taeyong sambil tertawa.
"Dih siapa juga yang khawatir? Lu juga kenapa ketawa? Emang ada yang lucu?" Tanya K yang sewot.
"Lu tenang aja kak, gua udah gpp kok. Sewot banget jadi orang."
Tiba-tiba Hanbin pun datang membawa sarapan.
"Udah gak usah berantem, sekarang ayo sarapan."
"Iya kak Hanbin." Kata K dan Taeyong kompak.
Mereka pun akhirnya sarapan.
"Taeyong" Panggil Hanbin.
"Iya kak Hanbin, kenapa?"
"Kamu mau dianterin ke sekolah gak?"
"Gak usah kak Hanbin, dia udah besar jadi bisa berangkat sendiri." Kata K yang langsung nyaut.
"Apaan sih. Gak usah deh kak, aku berangkat bareng EJ kok."
"Yakin gak usah?"
"Yakin kak"
"Ya udah, kalo kaya gitu kamu hati-hati ya."
"Iya kak"
Di sisi lain, Jay yang bersiap ke sekolah pun menelfon ibunya.
"Halo bu"
"Iya Jay, kamu belum makan kan?"
"Belum bu, apa ada sarapan bu?"
"Jay, kamu tenang aja. Semalem ibu pulang sebentar buat masak sarapan buat kamu. Sarapannya ada di kulkas, nanti kamu angetin sendiri ya?"
"Iya bu"
"Uang jajan juga udah ibu siapin di meja ruang tamu"
"Iya bu, ya udah bu kalo kaya gitu aku matiin telfonnya ya bu."
"Ya udah"
"Oh iya bu, aku mau nanya sesuatu."
"Nanya apa sayang?"
"Keadaan Jungwon gimana?"
"Jungwon baik-baik aja kok, kamu tau kan kalo Jungwon kuat."
"Iya bu, aku percaya Jungwon bisa bertahan. Ya udah bu, habis sekolah aku mau ke rumah sakit."
"Ya udah sayang."
Akhirnya Jay menutup telfonnya dan langsung mengambil sarapan dan memanaskannya. Di sisi lain, Jake dan Sunoo sedang sarapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sunoo, lu mau sarapan apa, biar gua panggil pelayan."
"Hmm, nasi goreng aja deh."
"Oke, gua panggil pelayan dulu ya."
"Ya udah"
"PELAYAN, CEPAT KESINI."
Akhirnya satu pelayan pun menghampiri Jake.
"Iya tuan muda, ada apa?"
"Tolong masakin nasi goreng terbaik buat temen saya dan 2 sandwich buat saya."
"Baiklah tuan muda, biar saya suruh koki memasak sarapan yang tuan muda minta."
"Ya udah, sana."
Akhirnya pelayan itu pergi.
"Wah, kaya banget lu ternyata."
"Gak kok, biasa aja."
"Lu bilang rumah kaya gini biasa? Ini mewah loh Jake, ada koki, pelayan, ada kolam renang segala, dan jangan bilang lu juga punya bodyguard?"
Jake pun mengangguki pertanyaan Sunoo.
"Tapi gua butuh bodyguard dalam keadaan tertentu doang, biasanya gua gak butuh. Soalnya gua merasa gak bebas kalo diawasin terus-terusan."
"Gua pengen hidup kaya lu deh, bisa bebas mau ngapain aja."
"Lu kan udah disini sekarang, jadi lu pasti bisa jadi kaya gua sekarang."
"Makasih Jake udah mau nampung gua di rumah lu ini."
"Siap, kita kan temen. Apapun yang terjadi kita bakal jadi temen baik susah maupun seneng."
Akhirnya mereka melakukan tos. Beberapa menit kemudian, makanan mereka pun akhirnya datang.
