Malam hari pun tiba, dokter yang merawat Daniel pun masuk ke ruangannya dan memberitahu Geonu dan Taeyong.
"Permisi"
"Iya dok, ada apa?" Tanya Geonu.
"Keadaan saudara Daniel sekarang sudah baik-baik saja dan dia sudah boleh pulang sekarang."
"Beneran dok?" Tanya Taeyong yang ragu.
Dokter itu pun mengangguk. Setelah itu, dia pun pergi meninggalkan mereka.
"Raja, kak Taeyong, dokter tadi bilang apa? Tanya Daniel yang tiba-tiba bangun.
"Oh, sekarang kamu udah boleh pulang kata dokternya tapi kalo udah sampe rumah kamu haru tetep istirahat ya."
"Baik raja. Tapi..."
"Saya tau kebingungan kamu. Kamu tenang aja, saya akan menjaga kamu ketika di rumah."
Daniel pun hanya bisa mengangguki perkataan Geonu.
"Taeyong"
"Iya raja?"
"Saya minta kamu pulang sekarang, biar saya yang ngurusin Daniel."
"Baik raja, kalo kaya gitu saya permisi dulu."
Akhirnya Taeyong pun pergi meninggalkan Geonu dan Daniel. Setelah Taeyong pergi, Geonu pun membantu Daniel untuk berdiri.
"Kamu bisa jalan kan?"
"Bisa kok raja, tenang aja."
"Ya udah, ayo kita pulang."
"Hmm"
Geonu dan Daniel juga akhirnya pulang. Di sisi lain, Heeseung yang baru pulang pun memencet bel rumah.
"Sunoo"
"Iya Jake, kenapa?"
"Gua buka pintu dulu ya."
"Gak usah, biar gua aja."
"Ya udah"
Akhirnya Sunoo pergi menuju pintu masuk dan membukanya.
"Kak Heeseung."
"Lama banget sih lu buka pintu doang, gua kan ke....."
Tiba-tiba Heeseung melihat wajah Sunoo yang babak belur.
"Sunoo, kenapa muka lu babak belur kaya gini? Siapa yang berani nyakitin lu?"
Sunoo pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Ya udah, lu duduk dulu."
"Hmm"
Sunoo pun duduk di sofa dan Heeseung mengambil kotak P3K tadi. Ketika Heeseung mengambil kotak P3K, Jake pun keluar dari kamar Sunoo dan menghampirinya.
"Sunoo, siapa yang dateng?"
"Bukan siapa-siapa kok, cuma kakak gua."
Jake pun mengangguki perkataan Sunoo dan Heeseung pun akhirnya kembali dengan membawa kotak P3K itu.
"Sunoo, sini lu biar gua obatin luka lu."
Heeseung pun kaget terdapat seseorang selain Sunoo di sampingnya.
"Siapa lu? Mau apa lu kesini?" Tanya Heeseung yang sudah curiga duluan.
"Kak Heeseung, kenalin yang disamping gua ini namanya Jake dan dia adalah temen gua."
"Salken kak, gua Jake."
"Salken juga ya, gua Heeseung kakaknya Sunghoon."
"Hah? Kakaknya Sunghoon? Kata Sunoo tadi lu kakaknya."
Setelah mendengar perkataan Jake, Heeseung langsung memukul kepala Sunoo pelan.
"Jadi Sunoo sama Sunghoon gak pernah kasih tau identitas gua?"
"Kalo Sunghoon gua waktu itu belum terlalu deket sama dia, tapi kalo Sunoo emang belum kasih tau kak."
Heeseung pun hanya menggelengkan kepalanya dan menceritakan semuanya.
"Jadi sebenernya gua adalah kakaknya Sunghoon, tapi setelah Sunghoon meninggal gua yang nyuruh Sunoo buat tinggal bareng sama gua."
"Oh gitu."
"Iya"
"Sunoo, sekarang lu diem. Kalo lu gak bisa diem, gua teken luka lu nih."
"Eh jangan kak, ya udah deh gua diem."
"Gitu dong."
"Punya kakak kejam banget." Kata Sunoo yang julid dengan pelan.
"Walaupun pelan, tapi gua masih bisa denger ya."
Sunoo pun hanya tertawa dan Heeseung pun benar-benar menekan luka Sunoo.
"Anjir kak, sakit woi." Kata Sunoo yang protes.
"Lagian, makanya jangan macem-macem sama gua."
"Iyain aja deh biar cepet."
Heeseung pun akhirnya selesai mengobati Sunoo.
"Jake"
"Iya kak?"
"Sini, biar gua obatin luka lu sekalian."
"Gak usah deh kak."
"Sini gak, kalo gak gua usir lu dari rumah."
"Eh iya kak." Kata Jake yang langsung panik.
"Punya kakak kejam banget." Sindir Sunoo.
"Sunoo, sekali lagi lu nyindir atau julidin gua, gua juga bisa ngusir lu dari rumah loh."
Setelah mendengar perkataan itu, Sunoo akhirnya diam. Setelah itu, Heeseung pun mengobati luka dari Jake dan tiba-tiba dia mengingat adeknya tercinta Sunghoon.
- To Be Continue -
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In (Jungwon x Jay)
FanfictionJay dan Jungwon merupakan tetangga, pada awalnya Jay dan Jungwon tidak bisa berteman, namun makin lama mereka pun semakin dekat dan pada akhirnya Jay tau kalo si jungwon sebenernya vampir.