Seperti yang telah Dumbledore katakan saat itu, hari ini mereka akan mengungkapkan siapa saja yang akan dipilih oleh piala api sebagai perwakilan dari masing-masing sekolah.
Semuanya telah berkumpul di aula besar tanpa ada pengecualian, mereka penasaran dengan siapa yang dipilih oleh piala api.
"Sekarang, momen yang sudah kalian nantikan, pemilihan pejuang." Ujar Dumbledore lalu menggerakkan tangannya ke arah obor yang menyala, obor-obor itu sedikit meredup karenanya.
Di depan sana, Dumbledore menangkap kertas yang di keluarkan oleh piala api, lalu membacakan nama yang tertulis di sana. Perwakilan Dumstrang ada Victor Krum, Beauxbatons ada Fleur Delacour, dan Hogwarts ada Cedric Diggory.
"Bagus! Sekarang, kita punya tiga juara. Namun hanya satu yang tercatat dalam sejarah. Hanya satu, yang akan menhangkat piala kemenangan ini. Piala Triwizard!"
Tapi tiba-tiba piala api kembali berwarna merah, ia kembali mengeluarkan sebuah kertas. Dimana nama yang tertera membuat Dumbledore menatap tak percaya dan murka.
"Harry Potter!"
Terlihat Harry melangkah mendekat tanpa ada seruan apapun, hanya ada cacian serta tatapan tak percaya yang mengiringi langkahnya.
Queen menatap Harry dengan senyum smirk, sepertinya Moody gadungan itu berhasil melaksanakan tugas awalnya.
"Menurut kalian, apa Potter memasukkan namanya sendiri?"
"Entahlah, Pansy. Tapi sepertinya ia menyogok seseorang untuk memasukkan namanya, mengingat di sekitar piala api sudah terpasang sihir pembatas umur." Ujar Blaise.
"Well, seseorang yang haus perhatian akan melakukan apapun demi menjadi pusatnya bukan?" Pansy menyetujui ucapan Daphne.
Draco tidak mempedulikan semua yang terjadi, ia memilih terus berbicara dengan Queen seraya tangannya memainkan surai hitam milik kekasihnya.
"Yule ball nanti kau akan pergi bersama siapa, love?"
"Tentu saja denganmu, Drake. Apa kau ingin melihatku dengan lelaki lain hmm?"
"Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya memastikan saja agar kau pergi denganku."
"Aku ini milikmu, dan aku hanya akan pergi denganmu. See you at 10.00 pm in astronomy tower, babe."
Cup
Queen pergi keluar dari aula setelah mengecup sudut bibir Draco, meninggalkan beberapa orang yang menatap tak percaya dengan apa yang dilakukannya.
Besok pasti kabar mereka yang sudah menjadi sepasang kekasih akan mulai tersebar, seorang Malfoy menjalin kasih dengan seorang Peverell. Si Prince Slytherin dengan Queen Hogwarts, kabar itu pasti akan membuat banyak kaum adam maupun hawa patah hati.
***
Tepat pukul 10.00 malam, Draco berjalan mengendap-ngendap menuju menara astronomi. Terlihat siluet seseorang yang ia kenal berdiri di sana, menikmati langit malam yang bertabur bintang.
"Kenapa kau mengajakku ke sini, love?"
Draco melangkah mendekati Queen, membawanya ke arah tempat duduk yang terletak disana.
"Aku memberimu sepuluh kesempatan untuk mengetahui apapun yang ingin kau tau, Drake."
"Maksudmu?"
"Berikan aku sepuluh pertanyaan dan aku akan menjawabnya dengan jujur, tanpa ada yang aku tutupi. Jadi gunakan kesempatan ini dengan baik."
Draco menatap dalam mata Queen, seraya mengeratkan tautan tangan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfic✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...