𝐕 - 𝐈𝐗

1.8K 188 8
                                    

Ujian OWL berlangsung dengan sangat-sangat hening, tak ada siapa pun yang berani mengeluarkan suara. Karena jika ada suara yang dirasa mengganggu keberlangsungan ujian, maka Umbridge tak segan-segan untuk menghukum mereka. Entah mereka berasal dari keluarga pureblood, halfblood, atau muggle. Ia benar-benar tidak peduli, siapa pun yang melanggar peraturannya maka mereka tetaplah salah.

Kali ini Queen tak sedikitpun ada niat untuk menjawab soal di hadapannya, ia hanya memainkan pena bulunya. Menerbangkannya lalu memutar-mutar pena itu di udara dengan kemampuan wandlessnya dan juga mengucapkan mantra non-verbal. Lembar perkamen yang biasanya akan penuh dengan coretan tinta pun bahkan masih bersih.

Namun sayang seribu sayang, suasana hening itu tidak dapat bertahan lama. Suara bising itu tiba-tiba terdengar dan mengganggu ketenangan Queen juga murid lainnya. Mereka langsung menoleh ke arah pintu kelas yang ditutup rapat, sumber suara itu tedengar jelas dari luar kelas.

Merasa ada kejanggalan, Umbridge melangkahkan kakinya menuju pintu. Ia berniat ingin memeriksa apa yang sedang terjadi di luar.

Benar saja, tiba-tiba si kembar Weasley memasuki kelas dengan sapu terbangnya dan melayangkan beberapa petasan hingga terjadi kericuhan. Kertas-kertas berterbangan di udara, semuanya terlihat kacau balau.

Queen berjalan mendekati Draco, "Kita harus pergi, disini tampaknya akan sangat kacau."

Mereka pun berapparate meninggalkan kelas yang kacau itu, menghilang bertepatan dengan petasan yang tadinya akan mengarah ke mereka. Membuat petasan itu hanya menghantam dinding.

Queen dan Draco sekarang ini berdiri di menara astronomi, menikmati kekacauan yang terjadi di bawah sana.

"Bukankah ini waktu yang tepat, Drake?"

"Untuk apa?

"Ke ruang kebutuhan, babe. Kita harus sedikit demi sedikit memperbaiki lemarinya."

"Baiklah, love."

Mereka berdua kembali melakukan apparate dan tiba di depan ruang kebutuhan. Sebuah pintu dengan perlahan mulai memperlihatkan wujudnya dan mereka pun memasuk ke dalam.

"Aku yang akan coba memperbaikinya lebih dulu, kau bisa berkeliling melihat-lihat." Ujar Draco begitu melihat vanishing cabinet.

Mendengar itu, Queen pun berjalan mengelilingi ruang kebutuhan. Melihat-lihat benda apa saja yang ada disana. Dia tak menemukan benda yang menarik hingga atensinya tertuju ke sesuatu.

Queen meraih benda tersebut beserta kotak tempatnya. "Ah, keberuntungan sepertinya selalu berpihak padaku." Ia menyembunyikan kotak itu dibalik jubahnya dan kembali mendekat ke arah Draco.

"Kau sudah bisa memperbaikinya, Drake?"

"Belum, sepertinya aku masih belum bisa menguasai mantranya."

"Tak apa, kita bisa belajar bersama nanti. Lebih baik sekarang kita kembali, sepertinya kekacauannya sudah berakhir."

"Yes, love."

***


Queen kembali berdiri di menara astronomi. Dirinya kini dikelilingi oleh beberapa kupu-kupu dengan sayap api berwarna hijau. Kupu-kupu itu ia tugaskan menjadi mata dan telinganya karena bisa menghilang dengan sekejap.

Saat tahun ke empat, Queen pergi menyusuri pedalaman hutan terlarang sendirian. Hingga dia tak sengaja menemukan sebuah telur berukuran besar yang sangat cantik. Ia yang menyukainya pun berniat memeliharanya. Queen memilih untuk mengambilnya dan menyimpannya di chamber of secret.

𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang