𝐕𝐈 - 𝐕𝐈𝐈𝐈

1.8K 208 12
                                    

Harry dan Profesor Dumbledore tercengang begitu melihat memori asli Profesor Slughorn tentang Voldemort. Profesor Dumbledore bahkan tak sanggup untuk berdiri dan langsung terduduk di tangga kecil yang ada di ruangannya.

"Ini diluar jangkauan bayanganku." Lirih Profesor Dumbledore.

"Maksudmu... Dia berhasil dalam membuat horcrux?"

"Ya, dia berhasil. Dan itu tak hanya sekali."

"Seperti apa horcrux itu?"

"Bisa apa saja, objek-objek yang paling lazim."

Profesor Dumbledore bangkit dari duduknya, berjalan ke arah meja kerjanya dan mengambil sebuah barang dari laci.

"Contohnya seperti cincin ini atau buku."

Melihat buku yang di pegang Profesor Dumbledore, Harry menjadi teringat dengan tahun keduanya. Chamber of secret.

"Itu diary milik Tom Riddle..."

"Horcrux? Ya. Aku tau ini jenis lain dari sihir, sangat gelap dan kuat. Tapi sampai saat ini aku tak tau sekuat apa itu."

"Bagaimana dengan cincinnya?"

"Itu milik Ibu Voldemort, Queen yang memberikannya padaku saat tahun kelima. Lebih sulit ditemukan, lebih sulit juga untuk dihancurkan."

"Tapi... Dari mana Queen mendapatkan cincin itu?"

"Karena cincin ini adalah cincin turun temurun keluarga Peverell, keluarga Gaunt memilikinya karena mereka keturunan Peverell."

Profesor Dumbledore berjalan ke arah jendela, memandang ke luar Hogwarts yang kini sedang turun hujan.

"Ibu dari Ibu Voldemort berasal dari keluarga Peverell, Queen menemukan cincin itu saat pergi ke pondok keluarga Gaunt bersama Ibunya. Mereka pergi ke sana dengan tujuan mencari cincin itu agar bisa diwariskan kepada Queen, gadis itu menemukannya tapi memilih menyembunyikan cincin itu dari Ibunya."

"Queen tau jika ada yang tidak beres dengan cincinnya. Kau juga pasti sudah tau kan kalau Delphini adalah anak dari Tom, itu juga salah satu alasan Queen untuk menyembunyikan cincin itu dari Ibunya. Setelah dia mencari tau semua tentang Kakeknya, barulah dia memberikan cincin itu padaku."

Profesor Dumbledore membalikkan badannya ke arah Harry. "Harry, Queen itu sebenarnya baik... Tapi keadaanlah yang merubahnya, memaksanya untuk melakukan hal yang tak ingin dia lakukan. Karena itu aku ingin kau percaya padanya."

Mendengar itu Harry hanya mampu terdiam, tubuhnya terasa kaku. Kepalanya secara otomatis mengingat kejadian saat di kamar mandi beberapa waktu yang lalu.

"Tadinya aku berniat ingin membantumu melawan Kakekku karena sudah berjanji pada Dumbledore, tapi kau membuatku ingin mengingkari janji itu. Aku membencimu."

Perkataan Queen itu teringat jelas dipikirannya, seketika perasaan menyesal menumpuk di dalam hatinya. Andai saja dia tidak berlaku bodoh, pasti perempuan itu tidak membencinya dan akan bergabung dengannya untuk melawan Voldemort. Gadis itu pasti akan bebas.

"Tapi sekarang dia sudah membenciku, Profesor. Dan itu karena kebodohanku sendiri." Lirih Harry.

***

Langit perlahan diselimuti awan gelap, Queen dan Draco bergegas menuju ruang kebutuhan. Mereka menarik kain yang menutupi vanishing cabinet. Selang beberapa saat, pintu lemari itu terbuka dan keluarlah beberapa Death Eaters dari dalam sana.

"Sangat hebat, kerja bagus untuk kalian berdua. Sekarang, lakukanlah tugas kalian yang sebenarnya." Ujar Bellatrix

Mereka berdua berlari ke arah menara jam, tapi Queen tiba-tiba berhenti.

𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang