Hari ini turnamen babak kedua diadakan dengan lokasi di tengah-tengah Black Lake. Queen memutuskan untuk tidak ikut melihat, dia memilih menyendiri dengan Curshed Book di tangannya.
Dari atas pohon, Queen melihat dua orang sedang saling menyerang. Ia pun mengubah bukunya menjadi kecil lalu menyimpannya di saku.
"Avada kedavra!"
Ia melompat turun dari atas pohon, bersamaan dengan seseorang yang jatuh tak bernyawa karena mantra terkutuk.
"Killed your Father Crouch Jr?"
"Seperti yang kau lihat, your highness."
Queen memasukkan kedua tangannya kedalam saku mantelnya, menatap Bartemius Jr dengan tatapan datarnya.
"Apa alasanmu?"
"Dia ingin membocorkan aku yang menyamar sebagai Mad-eye, jika itu terjadi maka aku akan berada di Azkaban lagi."
"Pilihan yang berat bukan? Membunuh seseorang yang kini menjadi keluargamu satu-satunya."
"Ini semua demi kebangkitan Dark Lord, your highness."
"Ah, kesetiaan huh? Ku hargai kesetiaanmu pada Granpa, kau akan mendapatkan imbalan nanti."
"Terima kasih, your highness."
Queen berjalan meninggalkan Crouch Jr yang masih membungkukkan badannya.
"Severus mulai curiga karena semua ramuan polyjuice miliknya hilang tanpa jejak, sebaiknya kau mulai berhati-hati Crouch." Ujar Queen tanpa membalikkan tubuhnya.
"Baik, your highness. Terima kasih untuk informasinya."
Memasuki area kastil, Queen merubah raut wajahnya yang semula dingin menjadi ramah. Dia memainkan perannya dengan sangat baik bukan? Sepertinya ia akan meminta imbalan kepada orang tuanya nanti, terlebih Kakeknya.
"Kau dari mana saja, Queen? Kami tak melihatmu saat turnamen." Ujar Daphne saat Queen duduk di meja Slytherin.
"Ah, aku menghabiskan waktu di perpustakaan."
Draco mengerutkan dahinya, "Benarkah? Tapi aku tidak menemukanmu di sana saat aku mencarimu."
"Kau mungkin tidak mencariku di pojokan, Drake." Queen menampilkan senyum manisnya.
"Akan ku jelaskan nanti." Bisik Queen lalu mencium pipi Draco.
Dia memakan hidangan makan malamnya dengan anggun, menerapkan apa yang ia dapat saat pelajaran tata krama di Manor.
***
"Jadi, ada apa?" Tanya Draco begitu ia dan Queen sudah berada di kamarnya.
"Aku duduk di atas pohon pinggir Black Lake sambil membaca buku tentang kutukan. Aku tau kalau turnamen babak kedua telah selesai, tapi aku memutuskan untuk kembali nanti. Dan tebak, apa yang aku temukan? Aku melihat Crouch bertarung dengan anaknya."
"Anak? Bukankah Crouch Jr berada di Azkaban?"
Queen menepuk dahinya pelan, "Oh iya, aku belum mengatakannya padamu. Crouch Jr berhasil kabur, ia berada di sini. Menyamar sebagai Mad-eye."
"Jadi dia yang mencuri semua ramuan polyjuice milik Profesor Snape?" Tanya Draco dibalas anggukan Queen.
"Baiklah, lanjutkan."
"Dia bertarung dengan Ayahnya dan melemparkan kutukan tak termaafkan hingga nyawa Ayahnya melayang."
"Wah, luar biasa durhaka." Draco terkejut bukan main saat mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfiction✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...