Harry memasuki Kantor Dumbledore setelah mengetuk pintu dan dipersilakan masuk oleh si pemilik.
"Harry, kau menerima pesanku. Kemarilah." Ujar Dumbledore lalu memerintah Harry agar mendekat.
"Bagaimana kabarmu?"
"I'm fine, Sir."
"Kau menikmati kelasmu kan? Aku tau Profesor Slughorn sangat terkesan dengan kemampuanmu dan juga Queen."
"Tapi aku tak sehebat itu, Profesor. Queen lebih hebat dariku karena bisa membuat ramuannya tanpa melihat resep di buku."
"Ya, dia memang hebat. Aku juga kagum dengan kemampuannya. Lalu, bagaimana dengan kegiatanmu di luar kelas? Ku perhatikan kau sering habiskan waktu bersama Miss Granger. Aku jadi bertanya-tanya—"
Dengan cepat Harry mengelak, "Oh, tidak. Kami hanya berteman."
"Hahaha, tentu saja. Aku tau dia bukan tipemu, mungkin tipemu seperti... Queencia Peverell?" Tebak Dumbledore yang sukses membuat Harry terdiam.
Diamnya Harry membuat Dumbledore tau dengan jawaban pemuda itu.
"Baiklah, cukup sudah basa-basinya. Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku memanggilmu ke sini malam ini. Jawabannya ada di sini."
Mereka mendekat ke sebuah lemari yang banyak sekali botol kecil berisi ingatan-ingatan seseorang.
"Yang kau saksikan ini adalah vial berisi memori. Dalam hal ini, berkaitan dengan satu orang, Voldemort. Yang saat itu dikenal dengan nama Tom Riddle."
Dumbledore mengambil salah satu vial dari lemari, dimana tertulis jelas nama Tom Riddle di sana. Itu adalah vial berisi memori Dumbledore saat bertemu Tom dulu.
"Vial ini berisi kenangan paling khusus, saat dimana aku pertama kali bertemu dengan dia. Aku ingin kau melihatnya, itu pun jika kau mau."
Harry menerima vial kecil itu, kemudian ia menuangkan memori milik Tom Riddle ke dalam pensive guna melihat memorinya.
Dalam memori itu, Harry dituntun melihat Tom yang saat itu berumur sebelas tahun. Dumbledore terlihat hendak menjemput Tom di sebuah panti agar bisa ikut dengannya dan masuk ke Hogwarts.
"Apakah kau tau saat itu, Profesor?" Harry mengeluarkan wajahnya dari dalam pensive saat memori itu selesai.
"Kalau aku baru saja bertemu dengan ahli sihir hitam paling berbahaya? Jawabanku tidak. Andai aku tau..."
"Selama dia menjadi siswa di Hogwarts, Tom Riddle dekat dengan salah satu guru. Kau bisa tebak siapa dia?" Lanjut Dumbledore yang membuat Harry memutar otaknya.
"Kau tak mungkin mengundang Profesor Slughorn kembali ke Hogwarts hanya untuk mengajar kelas ramuan kan?"
"Ya. Kau tau, Profesor Slughorn memiliki sesuatu yang sangat ku dambakan. Dan dia takkan memberikan begitu saja."
"Kau bilang Profesor Slughorn akan menjadikan aku sebagai muridnya."
"Ya."
"Anda ingin aku berhubungan dengannya?" Tanya Harry dengan tepat.
"Ya."
"Baiklah. Kalau begitu, aku pamit Profesor. Selamat malam." Pamit Harry lalu berjalan ke arah pintu.
"Ah, tunggu Harry. Sebelum kau keluar, aku ingin berbicara sesuatu." Cegah Dumbledore.
"Apa itu, Sir?"
"Apa kau tau jika ada lagi murid yang seperti Tom di Hogwarts?" Dumbledore mendekat, menyampirkan tangan kirinya di bahu kanan Harry.
Harry mengukir senyuman di bibirnya, "Maksudmu yang memperlajari sihir hitam? Ya, Profesor. Aku tau dan kenal betul siapa dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfiction✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...