Sudah lama sekali Queen tak berkunjung ke Manor kekasihnya. Berdiri di depan pintu, tangannya terangkat pelan untuk mengetuk pintu Manor.
Tok... Tok... Tok...
Tak lama setelahnya, muncul Dobby dari balik pintu. House elf itu menyambut kedatangan Queen dengan gembira.
"Queen?! Sudah lama sekali Queen tidak ke sini."
Quee memamerkan senyumannya, "Aku fokus belajar, Dobby. By the way, apakah Draco ada di Manor?"
"Ya, Draco sedang belajar di perpustakaan. Queen bisa langsung saja pergi ke sana."
"Baiklah, aku ingin menyusul Draco. Oh iya, tolong buatkan salad buah untukku dan Draco ya."
"Baik, Queen. Akan Dobby buatkan nanti."
Setelah menaiki tangga dan berjalan ke lorong sebelah kanan, mendekat ke arah pintu besar yang terpasang kokoh. Begitu pintu terbuka, dirinya langsung menemukan Draco yang sedang duduk di sofa dengan buku di tangannya.
"Drake." Queen mendekat dengan merentangkan kedua tangannya dan dengan senang hati Draco memeluk kekasihnya.
"Aku sangat merindukanmu, love."
"Aku juga, Drake. Rasanya kepalaku ingin pecah karena dipaksa belajar setiap hari." Queen mengadukan keluh kesahnya selama di Peverell Manor.
"Bukan hanya kau, love. Aku juga begitu." Draco mengusap kepala Queen dengan sayang, senang rasanya ketika mereka bisa saling bersandar seperti ini.
"Ah, iya. Kenapa Manor terlihat sangat sepi? Dimana Mom dan Dad?"
"Father tentu saja sedang bekerja, tapi kalau Mother... Dia sedang pergi dengan Aunt Bella karena ada urusan penting katanya."
***
Di tempat yang berjarak berkilo-kilo meter, kabut dingin melayang di atas sungai kotor yang berkelok-kelok. Sepanjang tepian sungai ditumbuhi semak dan ada banyak sampan berserakan. Sebuah cerobong besar, peninggalan dari pabrik penggilingan yang sudah tak terpakai, menjulang tinggi seperti bayangan mengerikan.
Tak ada suara apapun selain desir air sungai yang hitam, dan tak ada juga tanda-tanda kehidupan kecuali seekor rubah kurus yang menyelinap menuruni tepian sungai. Mengendus-endus sekitarnya, berharap ada makanan di antara rerumputan tinggi.
Namun tiba-tiba, terdengar bunyi pop pelan diiringi sosok ramping bertudung yang muncul di tepi sungai. Tubuh si rubah membeku, matanya menatap waspada ke arah sosok aneh yang baru dilihatnya. Sosok itu tampak memperhatikan keadaan sekelilingnya sebelum kemudian berjalan dengan langkah-langkah ringan dan cepat meninggalkan tempat dia mendarat.
Tidak lama setelah itu, terdengar lagi bunyi pop kedua yang lebih keras dari sebelumnya dan muncullah satu lagi sosok bertudung.
"Tunggu!" Seruan parau ini mengejutkan rubah yang sedang mengendap-ngendap di balik semak-semak, sontak rubah itu melompat keluar dari tempat persembunyiannya dan berlari menaiki tebing.
Sosok kedua membalikkan badannya dan langsung menemukan binatang bermata tajam itu.
"Hanya rubah," celetuk suara wanita yang merasa lega dari balik tudung. "Kukira tadi itu Auror— Cissy, tunggu!"
Dia pun berjalan menyusul seseorang yang tadi datang bersamanya.
"Cissy— Narcissa— dengarkan aku—" Wanita kedua berhasil mengejar yang pertama dan menyambar lengannya, namun langsung ditepis si wanita pertama yang ternyata bernama Narcissa atau Cissy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfiction✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...