𝐕 - 𝐈𝐈𝐈

2.2K 239 30
                                    

Queen duduk di tepi Black Lake dengan buku di tangannya, sekarang ini ia tengah sendirian karena Draco harus menemui Ayahnya.

"Queen." Panggil seseorang yang membuat Queen menutup bukunya.

"Hai, Harry."

"Tidak apa-apa. Kau sendirian disini? Dimana Malfoy?"

"Draco sedang izin keluar untuk menemui Daddy Lucius. Kenapa kau menemuiku?"

"Eum.. Bolehkah aku menemanimu disini?"

"Sure."

Harry duduk di samping Queen, menatap pemandangan Black Lake sekilas sebelum akhirnya memilih menatap Queen.

"Sebenarnya ada yang ingin ku katakan kepadamu."

"Benarkah? Apa itu?"

"Sebelumnya, aku yakin jika kau berbeda dari anak-anak Slytherin lainnya. Jadi aku ingin mengajakmu bergabung dalam organisasi Dumbledore's Army. Apa kau mau?"

"Wait... Organisasi? Bukankah Umbridge melarang siswa membuat sebuah organisasi?"

Harry mengangguk, "Ya, maka dari itu organisasi ini bersifat sangat rahasia. Di sana kita akan mempraktekkan mantra secara langsung. Karena semenjak adanya Umbridge, kita sangat dilarang keras untuk mengucapkan mantra. Kebangkitan Voldemort juga menjadi alasan organisasi ini ada, tak lama lagi kita pasti akan berperang. Karena itu kita harus meningkatkan kemampuan berduel kita. Jadi, apa kau mau bergabung?"

Di dalam otaknya, Queen merasa ini adalah kesempatannya untuk menyusup dan mengumpulkan semua informasi secara langsung. Tanpa berpikir lama, dia segera mengangguk setuju.

"Bagus, kita akan mengadakan latihan hari kedua di ruang kebutuhan."

"Hari kedua? Kenapa kau tidak mengajakku sejak awal?"

"Saat aku ingin mengajakmu, beberapa dari kami takut kalau kau akan mengadukan organisasi ini pada Malfoy, mengingat kau adalah kekasihnya. Jadi kami memutuskan berdiskusi lagi sebelum akhirnya benar-benar mengajakmu untuk bergabung."

"Yang benar saja, aku dan Draco punya kehidupan masing-masing. Kami juga mempunyai privasi masing-masing, ada kalanya kami sangat tertutup akan sesuatu."

"Ya, aku tau. Maka dari itu sekarang aku mengajakmu. Dan koin ini adalah tanda kau anggota DA, jika koinnya panas itu pertanda waktunya kita berkumpul di ruang kebutuhan untuk latihan."

Harry bangkit dari duduknya. Menepuk pelan jubah miliknya, menghilangkan debu-debu yang menempel.

"Ingat, jangan beritahu Malfoy."

"Hahaha, tentu Harry." tentu saja aku akan mengatakannya pada Draco nanti, hehe maaf. ujar Queen yang dilanjutkan dalam hati.

"Eum... Apa ini rambut aslimu?" Tanya Harry yang memulai topik pembicaraan.

"Ya, apa aku terlihat aneh dengan rambut ini?"

"Tidak, menurutku kau tetap cantik dengan rambut silvermu."

Harry mengalihkan matanya dari Queen, mencoba menutupi rasa salah tingkahnya. Walaupun sebenarnya itu semua sia-sia, karena Queen tetap tau kalau Harry sedang salah tingkah dari telinganya yang berubah warna menjadi merah.

"Terima kasih untuk pujiannya hahaha."

Hening. Keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga suasana berubah menjadi sedikit lebih canggung.

"A-aku... Sepertinya aku harus pergi sekarang, aku lupa sudah ada janji. Sampai jumpa nanti, Queen." Ujar Harry memecah keheningan lalu terburu-buru pergi.

𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang