Keesokan harinya, kelas pertama Queen adalah kelas ramuan. Dengan segera ia berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelas yang akan digunakan oleh Profesor Slughorn.
"Selamat pagi, Profesor." Sapa Queen begitu memasuki kelas dan melihat ada Profesor Slughorn di sana.
"Selamat pagi, Miss Peverell. Benarkan?"
Queen tersenyum, "Yes, Sir."
"Dumbledore bercerita banyak tentangmu, katanya kau adalah murid terpandai di angkatanmu. Dia menjulukimu si serba bisa."
"Hahaha, aku tak sehebat itu Profesor."
Tak lama kemudian, satu persatu murid yang mengikuti kelas ramuan memasuki kelas. Draco langsung duduk di samping Queen.
"Aku mencarimu sedaritadi, pagi sekali kau masuk ke kelas love."
"Aku hanya berusaha agar nilaiku nanti bisa sempurna, Drake."
Dirasa semuanya sudah berkumpul, Profesor Slughorn pun berniat memulai kelasnya. Sebelum akhirnya kedatangan Harry dan Ron membuat dia mengurungkan niat itu.
"Harry, tadinya aku mulai cemas karena tak melihat keberadaanmu di sini. Kau mengajak seseorang?"
"Ron Weasley, Sir. Tapi aku kurang pandai dalam ramuan, jadi aku akan—"
"Omong kosong, aku akan mengajarimu hingga pandai. Semua teman Harry adalah temanku, jadi keluarkan buku kalian dan duduklah di kursi yang masih ada." Profesor Slughorn menyambar berbicara.
"Maaf, Sir. Aku dan Ron belum mendapatkan bukunya." Ujar Harry.
"Ambil yang kau butuhkan di lemari." Ujarnya lalu mengabaikan Harry dan Ron, Profesor Slughorn pun memulai kelasnya.
"Di meja ini aku telah menyiapkan beberapa ramuan, apakah ada yang tau ramuan apa saja ini?" Profesor Slughorn menatap ke arah murid-murid dan dengan cepat Queen mengangkat tangannya. "Yes, Miss Peverell. Maju dan jelaskan apa yang kau tau dari ramuan-ramuan ini."
"Ini Veritaserum, seseorang yang meminum ramuan ini tak akan bisa berbohong. Dia akan mengatakan yang sebenarnya. Dan itu ramuan Polyjus, ramuan itu bisa mengubah wujud seseorang ke target yang mereka inginkan. Pada tahun keduaku, pernah ada seseorang yang memakai ramuan ini untuk menyusup ke asrama Slytherin." Queen melirik ke arah Trio Gryffindor lalu tersenyum miring.
"Ini Felix Felicis, ramuan ini membuat kita menjadi selalu beruntung walau hanya beberapa tetes. Tapi ramuan ini juga memiliki jangka waktu pemakaian sama halnya dengan Polyjus, serta pembuatan ramuan ini sangat rumit. Akan berbahaya jika salah meraciknya."
Queen berjalan ke ramuan yang terakhir, melihat sekilas warna ramuan itu dan mencoba menciumnya baunya.
"Dan yang terakhir ini Amortentia, atau yang lebih kita kenal dengan ramuan cinta. Setiap orang akan mencium bau yang berbeda, tergantung ketertarikan mereka."
"Ah, benarkah? Jadi, bau apa yang kau cium Miss Peverell?" Tanya Profesor Slughorn penasaran.
"Pappermint, apel, dan teakwood?" Jawab Queen singkat.
Draco tersenyum lebar begitu tau aroma apa yang Queen cium, itu adalah wangi parfum yang selalu ia gunakan.
"Wow, sepertinya kau sangat mencintaiku love." Bisik Draco yang menggoda Queen kala gadis itu kembali duduk di sampingnya.
Queen berusaha mengabaikan Draco yang terus saja menggodanya, ia memilih untuk fokus mendengarkan penjelasan Profesor Slughorn.
"Perlu kalian ketahui, Amortentia tidak menciptakan cinta sejati. Tapi akan membangkitkan birahi yang kuat atau obsesi. Dan karena itu, mungkin ini ramuan paling berbahaya di ruangan ini." Profesor Slughorn menutup ramuan Amortentia saat melihat beberapa murid yang maju, memuaskan rasa penasaran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfiction✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...