Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harry berjalan mendekati seseorang yang berdiri didepan cermin tarsah. Saat melihatnya, ia terkejut karena keberadaannya. Kenapa ada Profesor Quirrell disini? Dimana Profesor Snape?
"Kau?"
"Ya, aku."
"Tapi, ku kira Snape..."
"Severus? Ya, dia memang kelihatannya tipe yang cocok bukan? Dibanding dia, siapa yang akan mencurigai P-rofesor Q-Quirrell y-yang g-gagap dan m-menimbulkan b-belas kasihan?"
Harry tidak mengerti. Ternyata tuduhan Queen selama ini adalah benar.
"Ada yang menuduhmu, itu adalah Queen."
"Ku akui Miss. Peverell jauh lebih cerdas dibandingmu, Potter."
"Tapi Snape mencoba membunuhku."
"Bukan, bodoh. Tapi aku yang mencoba membunuhmu. Dan teman mu Ms. Granger membakar jubah Snape sehingga mengalihkan perhatianku darimu, padahal tinggal beberapa detik saja aku berhasil menjatuhkanmu dari sapu."
"Jadi Snape berusaha menyelamatkanku?"
"Tentu saja," ujar Profesor Quirrell dingin. "Menurutmu kenapa dia ingin menjadi wasit dalam pertandinganmu selanjutnya? Dia berusaha memastikanku tidak berulah lagi. Dia memang membuat dirinya tidak disukai dan benar-benar membuang waktu yang sia-sia, toh setelah usahanya selama ini aku akan membunuhmu malam ini."
"Aku sudah tahu dari awal kau akan membahayakanku, terutama sejak perayaan halloween itu."
"Jadi benar apa kata Queen, kau membiarkan troll itu masuk." Harry tidak habis pikir dengan apa yang Profesor Quirrell pikirkan.
"Ya, Miss. Peverell sedikit mengancam keberadaanku juga setelah ia datang padaku dan mengatakan melihatku bertarung dengan Snape dilantai tiga selagi orang-orang berlarian di Dungeon. Tapi aku tidak bisa membunuhnya, atau aku akan mati karena keluarganya."