𝐈𝐕 - 𝐕𝐈

3.7K 436 124
                                    

Queen dan teman-teman Slytherinnya menikmati waktu luang mereka di taman. Draco duduk di atas pohon, sedangkan yang lain duduk melingkar di bawahnya.

"Apa kau sekarang berubah menjadi seekor monyet, Drake? Kau suka sekali di atas pohon." Sinis Queen.

"Disini menyenangkan. Akan lebih menyenangkan lagi di pohon apel yang ada di Malfoy Manor, aku bisa sepuasnya memakan apel dari pohonnya langsung."

"Kau tidak mencucinya?!"

"Rasanya alami, love. Aku suka itu."

"Yayaya, terserah. Dan semoga saja kau tidak akan kejatuhan seekor ulat di wajahmu, babe."

Dari atas pohon, Draco melihat Harry dan kedua temannya datang menghampiri Diggory. Ia melompat turun saat mereka berjalan didepannya.

"Bagaimana rasanya dikucilkan oleh semua murid, Potter?"

"Shut up, Malfoy!" Gertak Ron.

"Ngomong-ngomong, Father dan aku bertaruh. Aku rasa kau tak akan bertahan sampai sepuluh menit di turnamen ini, Potter. Tapi dia tak setuju. Menurutnya, kau tak akan bertahan sampai lima menit."

Melihat wajah Harry yang memerah menahan emosi, Draco hanya terkekeh pelan. Ia mengalihkan perhatiannya pada sosok yang bersama Harry.

"Oh, Weasley. Maaf mengabaikanmu, aku tak merasakan kehadiranmu. Ah, bagaimana kabar Ayahmu? Ku dengar ia membuat malu Kementerian."

Kini giliran Ron yang wajahnya memerah, matanya menampilkan kilatan emosi yang hampir tak bisa dibendung.

Draco mengarahkan tongkat ke tangannya, sebuah daily prophet kini berada ditangannya.

"Dengar ini!

KESALAHAN LAGI DI KEMENTERIAN SIHIR

Rupanya masalah di Kementerian Sihir belum berakhir. Tulis Rita Skeeter, koresponden khusus kami. Baru-baru ini seperti kebakaran jenggot karena kontrol yang sangat lemah di Piala Dunia Quidditch, dan masih tak bisa mempertanggungjawabkan lenyapnya salah satu karyawannya, Kementerian dipermalukan lagi kemarin oleh keantikan Arnold Weasley dari Kantor Penyalahgunaan Barang-barang Muggle."

Draco mendongak. "Bayangkan, menulis namanya saja salah. Weasley seakan dia bukan orang penting, kan?" Ujarnya mengejek.

Draco meluruskan korannya dengan bergaya dan meneruskan membaca.

"Arnold Weasley, yang dituntut karena memiliki mobil terbang dua tahun lalu, kemarin terlibat perkelahian dengan beberapa penegak hukum Muggle soal beberapa tempat sampah yang kelewat agresif. Mr. Weasley rupanya terburu-buru membantu "Mad-Eye" Moody, mantan Auror lanjut usia yang sudah pensiun dari Kementerian ketika sudah tak bisa membedakan antara jabatan tangan dan usaha pembunuhan.

Tidaklah mengherankan, ketika Mr. Weasley tiba di rumah Mr. Moody yang dijaga ketat. Ternyata sekali lagi Mr. Moody ketakutan tanpa alasan, Mr. Weasley terpaksa memodifikasi beberapa memori sebelum dia bisa kabur dari para polisi itu, tetapi menolak menjawab pertanyaan Daily Prophet tentang kenapa dia melibatkan Kementerian dalam urusan yang konyol dan memalukan itu."

Hermione menarik Harry dan Ron agar menjauh dari sana. Melihat dirinya diabaikan, Draco berniat mengarahkan sebuah mantra kepada mereka.

Profesor Moody yang kebetulan sedang lewat di sana dengan cepat mengarahkan tongkatnya ke arah Draco, tapi sepertinya dia kalah cepat dengan Queen yang sudah memasang mantra pelindung.

"Aku tau dia salah, Profesor. Aku juga tak membenarkan tindakan salahnya itu benar, aku hanya ingin melindunginya."

"Tapi dia hendak menyerang dari belakang, aku tak menyukainya!"

𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang