◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
Queen bersama anggota Quidditch Slytherin berkumpul bersama dicommon room, mereka akan membicarakan strategi untuk melawan tim Ravenclaw.
"Dipertandingan ini kau sebaiknya tidak bermain dulu, kau belum sepenuhnya pandai menjadi chaser." Usul Flint yang dibalas roll eyes oleh Draco.
"Terserah, asalkan aku harus ikut bermain saat melawan Gryffindor nanti."
Flint melanjutkan penjelasannya tentang strategi yang akan mereka pakai untuk melawan Ravenclaw. Queen yang daritadi menjadi pendengar merasa strategi yang akan dipakai tidak cocok untuk melawan Ravenclaw, apalagi dengan bermain kasar? Ew sangat bukan dirinya, ia lebih memilih bermain cantik daripada kasar.
"Ku rasa strategi itu tidak cocok untuk dipakai. Ku ingatkan lawan kita Ravenclaw, mereka berisi anak-anak pintar. Strategi kasar seperti ini sangat tidak etis digunakan, kita adalah Slytherin. Slytherin berpikiran licik, dan aku mempunyai strategi bermain cantik khas Slytherin. Apalagi aku juga mengerti strategi apa yang akan mereka gunakan nanti." Queen menyenderkan tubuhnya, melipat kedua tangannya dan memandang Flint dengan tatapan angkuh miliknya.
"Darimana kau tahu strategi mereka?" Tanya Flint curiga memancing Queen untuk terkekeh kecil.
"Apa kau tahu kekuatan apa yang sulit ditolak dari seluruh makhluk hidup? Baik yang pintar maupun yang bodoh, mereka akan lemah jika terlalu jatuh dalam hal percintaan." Mereka semua memandang Queen dengan tatapan tidak mengerti.
"Faktor terbesar jatuh cinta adalah fisik." Ujar Queen dengan datar.
"Jadi.. Dengan paras cantikmu, kau berhasil membuat salah satu anggota tim Ravenclaw terpikat, kau memanfaatkan itu huh? Wah, Slytherin sekali Queen." Ujar Draco diakhiri tatapan nakalnya.
"That's right, kau memang pintar Drake."
"Jadi, bisa kau jelaskan strategi cantik milikmu Peverell? Dan jelaskan juga strategi yang akan digunakan tim Ravenclaw." Pinta Adrian.
Queen mendekatkan dirinya ke anggota tim, ia mulai menjelaskan semuanya dari strategi milik Ravenclaw sampai strategi yang akan mereka pakai. Lebih dari satu jam mereka membahas strategi Quidditch, mereka akhirnya selesai dengan keputusan final memakai strategi yang Queen berikan.
Tersisa Queen dan Draco yang masih berada diruang rekreasi. Karena sudah sepi, posisi Draco sekarang adalah tiduran dengan paha Queen sebagai bantalnya. Tangan kanan gadis itu digenggam oleh Draco, sedangkan tangan kirinya dia pakai untuk mengusap rambut pirang milik Draco.
"Drake, aku lebih suka rambutmu seperti ini daripada disisir kebelakang seperti biasanya." Gumam Queen
Mendengar itu, sontak saja Draco membuka matanya. Mata miliknya langsung bertatapan dengan mata hijau zamrud milik Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔
Fanfiction✎ᝰ┆ about this stories. [END] ⚠️ - 𝔨𝔢𝔢𝔭 𝔥𝔞𝔩𝔞𝔩 𝔰𝔦𝔰𝔱𝔢𝔯, 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔢𝔯𝔰 𝔡𝔦𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔲𝔪𝔲𝔯 𝔡𝔦𝔪𝔬𝔥𝔬𝔫 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔪𝔢𝔫𝔢𝔭𝔦. 𝕼𝖚𝖊𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆 𝕬𝖈𝖊𝖑𝖙𝖆 𝕻𝖊𝖛𝖊𝖗𝖊𝖑𝖑, 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖆𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖊𝖈𝖆𝖕𝖓𝖞𝖆 𝖘𝖊𝖇𝖆𝖌...