𝐕𝐈 - 𝐕𝐈𝐈

1.7K 181 15
                                    

Queen pergi menghadiri pesta Profesor Slughorn sendirian, dia menyuruh Draco pergi ke ruang kebutuhan untuk mencoba hasil pekerjaan mereka selama seharian ini.

Draco menarik kain yang menutupi vanishing cabinet. Ia membuka pintu lemari, meletakkan sebuah apel di dalam sana lalu menutup kembali pintunya.

"Harmonia Nectere Passus." Gumam Draco seraya mengarahkan tongkatnya ke lemari.

Saat pintu kembali dibuka, ia tersenyum senang kala melihat apel yang dia letakkan telah menghilang. Ditutupnya kembali pintu lemari itu, Draco kembali mengucapkan mantra yang tadi.

"Harmonia Nectere Passus."

Begitu pintu dibuka lagi, apel yang tadinya menghilang kini kembali. Apel itu kembali dengan keadaan yang sudah tak utuh, terdapat satu gigitan di salah satu sisinya.

Akhirnya usaha yang ia lakukan dengan Queen berhasil, vanishing cabinet kini kembali bisa berfungsi. Gadis itu harus tau tentang ini.

Sementara itu, Queen menikmati minuman yang ada di tangannya. Sesekali ia ikut mengobrol ke dalam pembicaraan Blaise dan Pansy.

Beruntung ada kedua sahabatnya disini, jadi Queen tak akan sendirian sekali walaupun hadir tanpa membawa pasangan.

"By the way, bagaimana dengan malam panasmu dengan Draco tadi malam? Apakah benar-benar panas?" Goda Blaise

Pansy langsung mengerutkan dahinya. "Wait, kau dan Draco melakukannya lagi di asrama?"

"Asal kau tau, Pansy. Tadi malam Queen mabuk, dia berkata menginginkan anak kembar. Karena itulah Draco mengabulkan permintaannya."

"Sod off, Blaise." Queen menatap tajam ke arah Blaise sedangkan yang ditatap malah tertawa geli saat mengingat kejadian tadi malam.

"Hahaha, sayang sekali aku tadi malam tidak ikut party kalian."

"Itu lebih baik Pansy, kalau kau ikut pasti hanya akan gigit jari melihat mereka berdua."

"Aish.. Benar juga, andai saja aku punya kekasih." Pansy mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa kalian tidak berpacaran saja, jadi kalian tidak perlu iri dengan apa yang aku dan Draco lakukan. Lagipula kalian kan sama-sama sendiri." Usul Queen.

Pansy dan Blaise saling bertatapan. "Bagaimana pendapatmu, Blaise?"

"Eum... Boleh juga... Baiklah, ayo kita lakukan trial selama satu minggu. Jika kita cocok, maka kita akan naik level menjadi sepasang kekasih sungguhan. Deal?" Blaise mengulurkan tangannya ke arah Pansy, mengajaknya untuk berjabat tangan.

"Deal." Jawab Pansy seraya bersalaman dengan Blaise.

Melihat tingkah mereka berdua, Queen hanya menggelengkan kepalanya. Blaise sepertinya mulai kurang waras karena terlalu sering bergaul dengan Pansy. Trial satu minggu? Ck, ada-ada saja.

Tiba-tiba terjadi keributan di tengah pesta yang berlangsung, semua orang langsung berkerumun mengelilingi sumber keributan. Queen berjalan mendekat dan melihat Mr. Filch sedang menahan Draco.

"Singkirkan tanganmu dariku, squib." Perintah Draco yang tak di dengarkan oleh si penjaga Hogwarts itu.

"Profesor Slughorn, aku menemukan anak ini bersembunyi di koridor lantai atas. Katanya dia diundang ke pestamu." Adu Mr. Filch pada Profesor Slughorn.

"Eum... Permisi, tapi Draco pasanganku. Ia datang bersamaku Mr. Filch, sebelum ke sini dia merasa gugup dan menyuruhku datang terlebih dahulu." Jelas Queen seraya melangkah maju.

𝐐𝐔𝐄𝐄𝐍𝐂𝐈𝐀 ┆𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤 𝙈𝙖𝙡𝙛𝙤𝙮✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang