01

1.4K 185 63
                                    

"Ssstt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ssstt... Sssttt... Itu... Itu..."

Lisa, gadis berponi itu mendesis. Ia berusaha memberitahu BamBam yang sibuk mengoceh agar segera menutup mulutnya.

Masalahnya kalau sudah membicarakan Jennie, pemuda berasal Thailand itu akan lupa waktu.

Seperti sekarang, Mr. Victory baru saja datang dan kini menatap horor ke arahnya.

Ah tidak lebih tepatnya ke arah BamBam.

Mengingat posisinya yang bersebelahan dengan Bambam, Lisa pun memilih tak ikut cari masalah.
Karena hal ini, ia langsung mengatupkan bibir. Lantas memilih mengubah posisi duduknya menjadi siap. Sama seperti teman-temannya yang lain.

Bersiaplah kau BamBam!

Gerutan-gerutan halus muncul di dahi Lisa. Ia tampak khawatir melihat teman laki-lakinya yang tak kunjung peka dengan kedatangan dosen baru mereka yang 'katanya' dingin nan galak.

"Aishhh kenapa Jennie belum juga angkat telfonnya sih?!" gerutu BamBam yang berulangkali menghubungi Jennie namun hasilnya tetap saja nihil.

Sudah biarkan saja. Sekarang kau pikirkan bagaimana nasibmu setelah ini, BamBam!  Kata Lisa dibenaknya setelah melirik singkat laki-laki di sampingnya itu.

Ah benar-benar, di sini terasa mencekam. Perubahan susana yang tadinya hangat kini berubah dingin dan sepi layaknya di kutub utara.

Berlebihan memang, tapi itulah kenyataannya.

Mereka cukup merinding dengan  kedatangan Mr. Victory Kim yang seminggu lalu baru pindah dan diresmikan untuk menjadi pengganti dosen mereka.

Pria berusia 32 tahun itu mengedarkan pandangannya  untuk sekedar  melihat mahasiswa dan mahasiswinya. Namun tiba-tiba saja sorot matanya terhenti ketika melihat BamBam yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Yang sibuk bermain ponsel, tolong berdiri sekarang!" seru Mr. Victory dengan suaranya yang berat dan wajah tanpa ekspresi.

Habislah riwayatmu, Bamie!! batin Lisa sambil menggigit bibirnya  cemas.

Namun bukannya langsung melakukan apa yang diperintah oleh Mr. Victory, BamBam justru semakin gelisah karena Jennie belumlah mengangkat panggilannya.

"Yaa!! Kau dipanggil itu..." Lisa kembali berbisik, berharap telinga temannya ini segera berfungsi dengan benar.

Mr. Victory yang melihat interaksi mahasiswa dan mahasiswinya itu hanya bisa mendengus. Lantas karena   jengah melihat BamBam yang tak kunjung merespon, ia pun menyuruh gadis berponi untuk menegurnya.

"Aishsshhh! Ada apa, Lisa?!!" ketus BamBam dengan matanya yang mendelik tak terima.

Lisa menolehkan kepalanya ke depan seolah ingin memberitahukan pada BamBam untuk melihat ke arah Mr. Victory.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang