Tuntutan dari berbagai pihak semakin tak terkendali, bahkan beberapa warga nekat mendekati Taehyung untuk menghajarnya. Untungnya, Taehyung berhasil diamankan sebelum menerima keroyokan warga yang sedang naik pitam.
Ah entah bagaimana jadinya jika para prajurit Pangeran Min tak sigap melindungi Taehyung.
Peristiwa inilah yang Victory takutkan, ia khawatir rencananya tak berjalan lancar karena para warga yang mengandalkan emosi. Oleh sebab itulah, ia menyarankan pada Bae Hoyoung untuk membuat banyak borgol dan memasangkan pada semua orang.
Keadaan sekarang bisa dikatakan kondusif, karena para warga menurut mengikuti aturannya. Mereka tak lagi berlomba-lomba meluapkan kekesalannya pada Taehyung, melainkan berbaris rapi melihat rajanya yang akan dieksekusi.
Pintu jeruji besi terbuka, menampilkan sosok Taehyung yang didampingi oleh dua prajurit Pangeran Min. Raut wajahnya datar, tak menampilkan ekspresi apapun. Sungguh sangat berbeda dengan orang lain ketika akan dieksekusi.
Heol, apa dia tidak sedih? tanya Jennie dibenaknya.
Gadis itu merasa heran, apa Taehyung benar-benar tak punya hati sehingga tidak bisa memiliki perasaan?
Asyik memperhatikan Taehyung, Jennie tersentak sebab pria itu tiba-tiba menengok ke arahnya.
Eoh? Apa dia sadar kalau aku memperhatikannya?
Pandangan mereka bertemu, namun cepat-cepat Jennie alihkan ke arah lain.
Cih, ia tak mau berkontak mata dengannya. Ia terlalu membenci Taehyung jika mengingat-ingat banyaknya kejahatan yang telah dilakukan sebelumnya. Jennie juga masih jengkel perihal Taehyung yang memenjarakannya.
Ia bersumpah tidak akan memaafkan hal itu.
Merasa diabaikan, Taehyung pun kembali mengarahkan pandangannya ke depan. Dalam beberapa meter lagi dirinya sampai di tempat eksekusi.
Namun sebelum itu ia harus melewati para menteri dan bangsawan yang hadir. Samar-samar indera rungunya menangkap isakan kecil yang tak lain berasal dari ibu suri.
Wanita paruh baya itu menatapnya sendu. Wajahnya penuh mengisyaratkan kesedihan.
Melihat hal tersebut kakinya terpaksa memelan dan berhenti di hadapannya.
"Taehyung-ah..." panggilnya yang kemudian berhambur memeluknya erat.
Begitu hangat pelukan seorang ibu, Taehyung bisa merasakan kasih sayang yang tersalurkan. Meskipun dia adalah ibu tiri yang dulunya seorang dayang istana, Taehyung tetap menyayanginya sebab sedari kecil ia telah dibesarkan olehnya.
"Apapun yang telah kau lakukan, itu tidak akan mengurangi rasa sayangku padamu, Taehyung-ah," ucapnya pelan. Bibirnya masih bergetar merasakan ketakutan luar biasa akan kehilangan putra bungsunya. Sehingga ia hanya bisa memeluknya erat seolah tak mengijinkannya pergi.
Taehyung tak tahu lagi harus bagaimana, ia hanya bisa membiarkan tubuhnya dipeluk. Jujur, baru kali ini hatinya terenyuh melihat wanita paruh baya itu menangis tersedu-sedu dan itu karena dirinya.
Jika ditanya sebelum ini ia sedih atau tidak, maka jawabannya adalah tidak.
Sungguh ia tak merasa sedih sedikitpun ketika semua orang menginjak-injak harga dirinya dan memojokkannya. Ia justru merasa marah, karena telah dikhianati oleh banyak orang seperti Jungkook yang tak lagi mendukungnya, Pangeran Min yang notabenenya kakaknya sendiri ikut andil dalam hal ini, dan juga dua orang asing yang mampu memporak-porandakan suasana, Yoo Taehan dan Kim Jennie.
Sampai detik ini, Victory memilih merahasiakan identitasnya dari Taehyung. Menurutnya, Taehyung tidak berhak mengetahui siapa dirinya karena dikhawatirkan Taehyung akan menaruh dendam dan mengutuk dirinya untuk kehidupan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Time
Fanfiction(END)Apapun akan Jennie lakukan untuk mendapatkan nilai A+ Bahkan ia rela untuk menyebrangi dimensi demi mematahkan kutukan yang menimpa dosennya itu. Victory Kim adalah pria berumur 32 tahun yang berprofesi sebagai dosen. Di masa lalu, ia dikutuk...