37

410 109 14
                                    

"Jennie-ssi, apa kau baik-baik saja?"

Sebuah pertanyaan yang dilontarkan Jisoo membuat lamunan Jennie seketika buyar. Gadis asal 2030  itu mengerjapkan matanya berulangkali saat sebuah tangan terulur di depan wajahnya.

"Maaf aku baru datang, Jen—"

"Ssssttt..." Buru-buru Jennie mendesis sembari membungkam mulut Jisoo agar terdiam. Ia tak mau jika ada prajurit yang mengetahui nama aslinya. Kakinya yang tanpa alas itu bergerak cepat menuntun Jisoo menuju balik pohon yang besar.

Ia yakin, para prajurit Taehyung itu masih tertinggal jauh di belakang sana. Itu berarti, masih ada waktu cukup untuk menanyakan perihal kedatangan Jisoo.

"Ah maafkan aku karena telah membekap mulutmu," kata Jennie selepas mengalihkan tangannya.

Dengan maklum, Jisoo menampilkan senyumnya. Ia yakin jika Jennie mempunyai alasan dibalik sikapnya yang tiba-tiba saja membungkam mulutnya. Pasalnya raut wajah yang ditampilkan oleh gadis yang lebih muda darinya itu sukses menyiratkan semua kekhawatiran.

"Apa kau baik-baik saja, Jennie-ssi?"

"Tidak. Sekarang sedang gawat, Jisoo. Lebih baik kau segera pergi dari sini, karena Taehyung dan prajuritnya sedang mengejarku," sahut Jennie dengan nada  bergetar.

"Cepat kau pergi dari sini! Kenapa kau justru kembali lagi ke tempat ini? "

"T-tidak. Tidak. Aku tidak akan pergi sebelum kau berada di tempat yang aman. Victory tadi memberitahuku untuk membawamu pergi dari gubuk itu."

"Apa? Ahjussi menghubungimu?" tanya Jennie tercengang.

"Iya, dia menghubungiku lewat ini." Jisoo menunjukkan sela-sela jarinya yang salah satu diantaranya terlingkar sebuah cincin.

Yap, itu adalah cincin canggih pemberian Park Jimin.

"Bagaimana bisa?" lirih Jennie masih tak percaya.

"Tidak tahu. Aku tiba-tiba saja mendapatkan suara aneh dan ketika aku cari tahu, suara itu berasal dari cincin ini. Kemudian aku tak sengaja menekan tombol di sini dan yaah... Suara Victory bisa didengar," terang Jisoo.

"Tapi Jennie-ssi, aku merasa aneh. Sepertinya Victory sedang tidak baik-baik saja," imbuh Jisoo yang seketika membuat Jennie membelak.

"Maksudmu?"

"Dari suara yang aku dengar, dia seperti sedang menahan sakit. Ya, aku yakin hal itu. Dia terdengar seperti meringis. Bahkan suara jeritan orang-orang disekitarnya pun sedikit terdengar."

Sukses karena kalimat itu, nafas Jennie tercekat. Ia khawatir jika dosennya mengalami hal buruk.

"Lalu, apa kau mengetahui yang lainnya? Apa dia memberitahu keadaannya padamu?"

Sebuah gelengan dari Jisoo membuat helaan nafas panjang itu keluar.

"Aku sudah menanyakannya tapi dia justru tidak menjawabnya. Dia hanya mengatakan padaku supaya memberitahumu untuk pergi dari sini."

"T-tungu, jadi maksudmu... Ahjussi sengaja menghubungi dan menyuruhmu kemari agar aku pergi bersamamu?"

"Iya."

Dari penjelasan Jisoo tadi, Jennie bisa mengambil kesimpulan jika dosennya itu pasti mempunyai alasan tersendiri untuk memindahkan dirinya dari tempat ini.

Atau jangan-jangan... Ahjussi itu sudah tahu jika Taehyung sedang menuju ke sini? Tapi, karena dia ada urusan penting jadi dia tidak bisa datang memberitahukan langsung padaku? gumam Jennie lirih namun masih bisa didengar boleh Jisoo.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang