Bagaikan tersambar petir disiang bolong, gadis itu tak bisa mengelak. Terlebih tatapan Taehyung sekarang benar-benar tajam.
"Kebohongan apa yang kau maksud?" Sekali lagi Jennie berusaha mengelak.
"Aku mendengarnya jelas, kau itu Jisoo atau Jennie Kim?"
What the—
Jennie menggigit bibirnya. Kalimat barusan benar-benar membuatnya skakmat.
"Tentu saja aku Jisoo. Mungkin kau salah dengar tadi?" ucap Jennie diakhiri dengan senyum sebagai sugesti agar Taehyung percaya.
"Kalau kau Jisoo, mana buktinya?" tanya Taehyung yang lantas membuat Jennie mengambil barang-barang milik Jisoo untuk ditunjukkan.
"Kau masih tidak percaya? Ini pemberian ayahku," ucap Jennie sembari menunjukkan sebuah lencana emas yang menjadi identitas bahwa dirinya merupakan kerabat bangsawan.
"Kau bisa saja mengambilnya dari Jisoo yang asli," sanggah Taehyung yang lagi-lagi membuat Jennie menarik nafas dalam.
Ya Tuhan... Dia benar-benar keras kepala.
"Sungguh, ini punyaku. Ayahku sendiri yang memberikannya saat aku ulang tahun."
"Ck! Aku tetap tidak percaya. Katakan siapa kau sebenarnya?"
Jennie diam, tatapannya jatuh ke lantai. Tak ingin menatap Taehyung karena sekarang pria itu tengah menatapnya tajam.
"Aku tidak suka mengulang kalimat, jawab sekarang!" cercah Taehyung dengan nada kelewat ketus.
Oh tidak.
Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi? Taehyung memojokkanku sekarang!
"Jawab! Atau aku—"
Keringat dingin tanpa sadar membasahi pelipisnya. Jennie Kim paling tidak suka jika ada orang yang menatapnya tajam dan meninggikan suara ketika berbicara. Itu terlihat menakutkan di matanya. Maka dari itulah, dengan cepat Jennie memotong perkataan Taehyung.
"I-IYA- IYA!" ucapnya gugup.
Nafasnya berubah tak beraturan, dan indera penglihatannya tak berani berkontak mata dengan sang lawan bicara.
"Iya apa?"
"A-aku berbohong. Aku bukan Kim Jisoo, tapi Jennie Kim."
Mendengar pernyataan itu, Taehyung dapat merasakan gemuruh di benaknya.
Perasaan kecewa sekaligus marah menyelimuti dirinya.
Ini tidak mungkin.
Bagaimana bisa gadis yang sudah menarik perhatiannya itu justru bukan wanita incarannya?
Dengan perlahan Taehyung beranjak dari posisi tidurnya. Menjadi setengah duduk. Alhasil karena hal itu, perutnya kembali nyeri.
Ringisan yang Taehyung lakukan membuat Jennie refleks mendekat, mencoba membantu Taehyung.
Namun sayangnya, lengan gadis Kim itu terlebih dahulu ditepis.
"Aku tidak butuh bantuan dari penipu sepertimu."
GLUP.
Tegukan ludah terasa amat susah ditenggorokann. Respon Taehyung yang sedemikian rupa membuat Jennie semakin merasa bersalah sekaligus takut.
Bukankah hal itu dapat disimpulkan kalau Taehyung kontra dengan kebenarannya? Ini sangat berbeda dengan tanggapan Ratu Joohyun yang pada akhirnya pro juga berada diposisinya.
"Taehyung, aku bisa menjelaskannya. Aku bukan penipu. Aku hanya ingin membantu orang."
Taehyung melirikkan matanya sinis kearah Jennie. Sehingga sekarang dua insan tersebut saling berkontak mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Time
Fanfiction(END)Apapun akan Jennie lakukan untuk mendapatkan nilai A+ Bahkan ia rela untuk menyebrangi dimensi demi mematahkan kutukan yang menimpa dosennya itu. Victory Kim adalah pria berumur 32 tahun yang berprofesi sebagai dosen. Di masa lalu, ia dikutuk...