31

513 112 22
                                    

Setelah mendapat pesan singkat dari Pangeran Min tadi, kini pria berumur 32 tahun itu dibuat kacau. Sedari tadi otaknya mencari cara untuk menyelamatkan mahasiswinya.

Di depan sana, ia bisa melihat jika paviliun Taehyung dalam keadaan tak dijaga oleh prajurit. Kendati demikian, ia melihat jika pintunya ditutup.

Apa mungkin Taehyung mengunci Jennie di dalam?

Tanpa ingin mengulur waktu, Victory menoleh ke sana kemari demi memastikan bahwa sekarang aman untuk menyusup ke dalam paviliun raja.

Dan benar dugaannya. Pintu ini sengaja dikunci oleh Taehyung. Pria itu mendengus, sebuah masalah kembali dihadapinya.

"Jennie-ah, kau di dalam?!" panggilnya sembari menggedor-gedor pintu tersebut berharap mahasiswinya itu mengetahui keberadaannya.

Beberapa detik ia biarkan untuk mendapat balasan, tetapi hal yang ia inginkan tak kunjung ia dapatkan. Sehingga ia tak punya cara lain selain membuka paksa pintu.

Dilihatnya sebuah pintu yang terbuat dari kayu  jati ini.  Otaknya terpacu, memikirkan cara apa saja yang bisa ia gunakan untuk menembus batas ini.

Sudah jelas ia tidak bisa lagi seenaknya menerobos apapun yang menghalanginya karena sekarang ia tidak berwujud transparan.

Akibat pemikirannya ini, kepalanya menggeleng cepat lalu kembali diam ketika memikirkan cara lain untuk menaklukkannya.

Mendobraknya? Ah aku rasa tidak mungkin. Pintu ini terlihat sangat kokoh, dan akan membuat masalah besar jika Taehyung tahu tempat tinggalnya di rusak.

Pria bermarga Kim itu kembali memutar otaknya. Entah bagaimana bisa, ia menjadi bodoh setelah kembali ke raganya. Ah apa mungkin ini efek perjalanan waktu?

Ting!

Suara denting lampu menyala terdengar di benaknya. Ia baru saja mendapatkan sebuah ide cemerlang. Tanpa berpikir lama lagi ia segera memundurkan langkah dan membalikkan tubuh.

"Tunggu aku, Jennie-ah. Kau akan baik-baik saja," gumamnya lalu bergegas menuju kamarnya yang masih dalam keadaan kacau akibat perkelahian tadi.

Sesampainya di kamar, bola matanya bergerak liar mencari-cari benda yang ia cari.

Beberapa kali ia melempar barang-barangnya asal. Masa bodoh dengan prinsip hidupnya tentang hidup rapi dan teratur. Untuk pertama kali ia akan melanggar prinsipnya itu hanya demi seorang gadis polos bernama Jennie Kim.

Agaknya sepuluh menit yang ia habiskan untuk berkutat dengan barang-barangnya kini sudah terbayarkan, terbukti ia  berhasil menemukan sebuah obeng yang entah bagaimana bisa tersimpan di dalam tas keperluan mandi.

Dengan cepat ia segera melengos menolong mahasiswinya.

Victory menghela nafasnya lega ketika keadaan paviliun Taehyung masih sama  seperti tadi, yaitu tak ada penjagaan. Maka dengan begitu, ia segera melancarkan aksinya. Tangannya dengan lincah mengotak-atik gagang pintu tradisional itu. Hingga beberapa menit berlalu, bunyi patahan terdengar di sana.

Ooopsss... Sepertinya aku terlalu keras.

Victory membatin, tetapi ia tak mau ambil pusing sehingga ia lantas menyelonong masuk setelah kembali menutup pintu paviliun Taehyung.

"Jennie-ah!" panggilnya, menyeruak seantero ruangan.

Kaki panjangnya ia langkahkan menuju kamar, barangkali Taehyung menyembunyikan mahasiswanya di sana.

Kosong?

Arghh! Dimana dia menyembunyikannya?

"Jennie-ah, ini aku Victory. Dimana kau?"

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang