19

607 118 73
                                    

Si cantik Jennie masih enggan memutus kontak matanya dengan pria berkulit pucat itu. 

Tidak. Dia tidak menatapnya karena terpesona melainkan dengan tatapan mengintimidasi seolah mengatakan 'kenapa kau datang ke sini?'

Well, posisi Jennie sekarang masih belum tahu jika  yang ia panggil 'vampir palsu' itu adalah seorang pangeran sekaligus kakak tiri dari Taehyung.

"Tapi nak, eomma benar-benar khawatir kalau ada orang yang berani melakukan hal seperti itu."

"Aiisshh! Eomma terlalu berlebihan. Lihat, dia sudah terlihat baik-baik saja. Bahkan tadi pagi—"

Mendengar kalimat seperti itu, sontak saja membuat Jennie melotot. Alhasil karena otak cerdiknya sedang cemerlang kali ini, cepat-cepat ia memegangi perutnya dan menampilkan ekspresi kesakitan dan rintihan.

"Jisoo-ssi, apa yang terjadi?"

Seketika semua orang panik melihat sang gadis yang menunduk menahan perutnya.

"Apa yang kalian lihat? Cepat panggilkan tabib!" perintah Taehyung.

"Tidak perlu Yang Mulia. Ini hanya sakit perut biasa," kata Jennie yang sebenarnya hanya akal-akalannya saja. Pasalnya ia sama sekali tidak mempunyai riwayat sakit di organ pencernaannya. Semua ini ia lakukan demi perhatian mereka semua teralihkan dari Pangeran Min.

"Walaupun sakit perut biasa tetap saja itu sakit, Jisoo-ssi," ucap wanita berumur 65 tahun itu.

"Biarkan tabib memeriksamu ya?" tatapan ibu suri melembut lalu merangkul dan mengelus perutnya.

Astaga! Ini hanya akting! Kenapa dia berlebihan seperti ini?

Jika boleh jujur, ingin sekali rasanya untuk segera pergi dari tempat ini. Semakin lama berada di sini, maka akan semakin banyak kebohongan yang Jennie lakukan.

Jennie hanya merasa bersalah saja jika harus membohongi semua orang. Terlebih membohongi orang yang lebih tua darinya.

"Iya, Jisoo-ssi. Kau harus diperiksa oleh tabib. Jika dibiarkan terus-menerus, itu akan memburuk."

Jennie menoleh kearah sumber suara. Ternyata yang mengatakan kalimat tadi adalah Ratu Joohyun.

Wanita itu tampak membuat wajahnya memelas seolah-olah ia bersimpati akan apa yang Jennie rasakan. Namun, dibalik ekspresinya, Jennie bisa membaca jika wanita itu merasa tidak suka akan kehadirannya.

Baiklah, Jennie memaklumi hal itu. Karena ia sadar diri, posisinya sekarang adalah berperan sebagai selir raja. Ia paham betul bagaimana rasanya cemburu jika berada di posisi Ratu. Tetapi, yang menjadi pertanyaanya sekarang adalah mengapa aura yang terpancarkan oleh Ratu sangat berbeda? Jika itu hanya sebatas cemburu, tidak mungkin seperti ini auranya.

Memilih mengabaikan hal itu, Jennie memutuskan untuk mengedarkan pandangannya dan terjatuh pada banyaknya makanan yang tersaji.

"Ah terimakasih sarannya, Yang Mulia. Tapi aku rasa ini tidak seburuk itu. Mungkin jika aku memakan sesuatu sakitnya akan hilang," ujar Jennie yang kebetulan juga merasa lapar.

"Kalau begitu, cepat ambilkan makanan untuknya!" seru Taehyung yang membuat dayang di sana cepat bergegas.

Kau tahu? Senang sekali rasanya bisa mengelabuhi mereka, monolog Jennie sembari memejamkan matanya membayangkan dirinya akan memakan apa saja sesuka hatinya.

Begitu mendengar suara mangkuk diletakkan di depannya, gadis itu membuka kelopak matanya dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati satu mangkuk sup yang telah ia masukkan bubuk cabai.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang