30

548 101 15
                                    

"K-kau?"

Victory terbelalak. Sungguh ia tak menyangka ketika dirinya siuman akan disambut seperti ini.

Hey ada apa dengannya?

Belum sempat mencerna apa yang terjadi, tangannya buru-buru menahan agar ujung pedang itu tak menggores kulitnya.

"P-p-pangeran," ucap Victory terdengar tertahan.

Tak dipungkiri, cairan merah itu mulai merembes keluar dari sela-sela jarinya ketika Pangeran Min semakin menekan pedangnya.

Kemudian suara langkah kaki  terdengar begitu jelas. Victory bisa menyimpulkan jika langkah kaki itu berasal lebih dari satu orang sekitar empat atau lima orang.

"P-pangeran, apa yang— ukhukk!!" Victory terbatuk ketika pria bermata sipit itu menginjak dadanya.

Yang benar saja? Victory barulah kembali ke raganya dan ia harus menerima perlakuan seperti ini. Tubuhnya masih lemas bahkan kepalanya masih berdenyut. Tentu saja karena hal ini ia tak bisa berbuat banyak selain menghalau berbagai serangan.

SPLASH!!

Suara gesekan pedang terdengar, begitu para prajurit pengawal Taehyung mengerubungi Pangeran Min yang menghajar Victory.

"Pangeran Min, letakan pedang anda!" tegur Jungkook yang merupakan prajurit termuda di antara para pengawal Taehyung sekaligus pemimpin dari mereka.

Perlu diketahui, prajurit yang ditugaskan untuk menjaga sang raja merupakan sebuah pasukan khusus dimana Taehyung sendiri lah yang menyeleksi dan melatih mereka. Para prajurit Taehyung juga mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan prajurit istana lainnya. Mereka, tak sungkan jika menegur para bangsawan yang melanggar aturan karena memang seperti inilah wewenang yang diberikan Taehyung padanya.

Pria dengan garis luka di matanya itu tak menoleh sedikitpun. Ia semakin mendobrak pertahanan Victory.

"Pangeran Min kami peringatkan padamu, lepaskan pedangmu atau kami akan—"

"Lakukan apa?! Mengadu pada Raja, iya?" senyum kecut itu muncul di wajahnya tanpa menoleh sedikitpun kearah Jungkook dan kawan-kawan.

Mata sipitnya semakin tajam seiring ujung pedang yang hampir kandas dengan permukaan kulit Victory.

"Kami bukanlah orang yang suka mengadu. Kami hanya menjalankan tugas. Tolong mengertilah, Pangeran. Yang Mulia sendiri yang memerintahkan pada kami agar menjaganya."

Ya. Karena aku tahu, Taehyung adalah tipe orang yang suka menghabisi sesuatu yang tidak disukai dengan tangannya sendiri. Jadi dia membiarkan Taehan hidup untuk saat ini, sahut Yoongi dibenaknya.

Tak luput setelah itu ia semakin menyentak tangannya, hingga membuat Victory menggeram.

"Persetan dengan itu, aku tidak peduli! Dia harus menerima akibatnya!" ujarnya.

Sementara itu Victory merasakan adanya kejanggalan di sini. Sedari tadi ia tak melawan dan hanya menahan serangan sebab ia merasa jika Pangeran Min tak sungguh-sungguh ingin menyelakainya. Ya, dia bisa melihatnya dari sorot mata yang berbeda.

Sebelum para prajurit itu datang, mata sipit itu menatapnya datar seperti biasa. Sementara setelah para prajurit Taehyung datang, matanya berubah tajam seolah  ingin memperjelas aksinya bahwa ia ingin membunuh dirinya.

Dan juga, satu hal yang masih membuat Victory bertanya-tanya adalah, mengapa Pangeran Min tak kunjung menghunuskan pedang kearahnya ketika ia sedang sedang tak sadarkan diri? Mengapa ia justru menunggunya terbangun baru menyerangnya? Bukankah jika seseorang yang ingin membunuh akan langsung melancarkan aksinya di saat menemukan kesempatan emas?

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang