04

860 132 58
                                    

Sang mentari memancarkan sinarnya dengan terik. Ah tentu saja, mengingat sekarang menjelang jam makan siang. Untung saja desiran angin semilir datang, sehingga Jennie tak terlalu gerah dengan kondisi di luar ruangan ini.

Kaki jenjangnya ia langkahkan cepat, untuk mendatangi kedua sahabatnya. Hari ini, ia sengaja datang lebih cepat agar ia bisa menginterogasi kedua sahabatnya itu.

Huuhh rasanya ia masih belum puas jika belum bertanya pada mereka mengenai apa saja yang terjadi di kelas saat ia bolos kemarin.

Sepasang mata indah itu bergerak liar, mencari-cari keberadaan presensi sahabatnya. Biasanya, kedua sahabatnya itu akan mampir  ke perpustakaan sebelum kelas di mulai.

Jika kau berpikiran mereka berkunjung ke perpustakaan untuk belajar ataupun sekedar membaca buku, maka jawabannya adalah tidak.

Mereka sama sekali tidak mempunyai tujuan seperti itu. Tujuan mereka ke sana adalah tidur.

Tak dipungkiri, suhu ruangan yang sejuk, dan suasana yang tenang membuat perpustakaan menjadi destinasi terbaik untuk memejamkan mata. Setidaknya di sana mereka bisa tidur ayam sebelum nantinya dibuat pusing dengan mata kuliah.

"YAAKK! LISA?!" pekik Jennie dengan pupil matanya membesar setelah mendapati keberadaan gadis berponi di seberang sana.

Merasa terpanggil membuat Lisa menolehkan kepalanya. Betapa terkejutnya ia ketika sosok Jennie berlari ingin menyerbu dirinya.

Oh tidak...

Dia tak bisa menghindar dari gadis Kim itu.

"Huuftt... Kau ini dipanggil bukannya mendekat malah diam saja!" gerutu Jennie sembari mengatur nafasnya yang tersengal.

"Kau sendirian? Dimana BamBam?"

"Katanya dia sedang tidak enak badan. Jadi dia tidak bisa ikut kelas siang."

"Tidak enak badan karena apa?"

Lisa mendengus sambil menatap malas pada gadis di depannya itu.

"Mana aku tahu!" jawab Lisa dengan nada yang sedikit ketus sehingga membuat Jennie mengerucutkan bibirnya.

Tidak, tidak, dia tidak tersinggung karena balasan Lisa seperti itu. Tetapi ia hanya sedikit kecewa kehadirannya kali ini tak disambut lengkap oleh kedua sahabatnya.

"Eehh... Tapi aku tidak percaya sih. Kemarin dia baik-baik saja, tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sedikitpun. Apa mungkin dia hanya alasan agar tidak ketemu Mr. Victory?"

Mendengar nama pria tua yang menyebalkan itu membuat Jennie langsung melotot ke arah Lisa.

"Hah? Maksudmu?"

Gadis asal Thailand itu merotasikan bola matanya, lalu memegang kedua bahu Jennie.

"Kau tidak tahu? Kemarin itu BamBam dibuat malu hanya karena dia tidak menyadari kedatangan Mr. Victory."

"Dibuat malu bagaimana?" tanya Jennie dengan kedua matanya yang masih membulat dan bibir memicing.

Lisa yang melihat ekspresi Jennie seperti itu langsung saja mendorong wajah Jennie agar tidak terlalu dekat dengannya.

"Bbrrrrrffttt!!"

Otomatis gadis Kim itu langsung menyemburkan bibirnya karena tangan Lisa telah menyentuh wajahnya yang sudah ia rias sedemikan rupa.

Tatapan tajam berhasil Lisa dapatkan tepat setelah Jennie menepis tangannya. Kendati demikian ia tak takut sedikitpun dengan gadis yang lebih tua setahun darinya itu.

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang