06

697 118 100
                                    

GLUP.

Jennie meneguk ludahnya kasar. Gadis itu gelagapan setelah tak sengaja berkontak mata dengan Victory dalam jarak sedekat ini.

Sepasang mata indah itu membulat, menikmati pemandangan yang luar biasa ini.

Bagaimana bisa ada manusia yang terlahir dengan garis wajah nyaris sempurna seperti ini?

Dia seperti humanoid!

Ah tidak! Tidak!

Dia seperti tokoh anime!

"Ck! Gunakan matamu dengan benar! Atau kau akan menabrak lagi!" ujar pria yang mengenakan turtleneck hitam dan mantel yang senada. Ah jangan lupakan dengan rambut hitamnya yang sedikit tergerak karena angin malam.

Saat itu juga Jennie terbuyar. Gadis itu tampak gugup dengan kehadiran Victory sekarang.

Melihat gelagat mahasiswinya itu membuat salah satu alis Victory naik.

"Kenapa kau masih di sini?"

"Ah itu ahjussi, ada yang ingin aku sampaikan!" kata Jennie dengan cepat.

Sontak gadis itu menutup bibirnya karena tak sengaja keceplosan.

Astaga! Kenapa aku jadi gugup seperti ini? batinnya sembari mengalihkan pandangan.

Oh! Ayolah Jane! Kau hanya perlu mengatakan apa yang kau lihat dari garis tangannya! Bukan mengatakan cinta pada pria tua itu!

Jennie memperingati dirinya, lalu dengan perlahan ia naikkan kepala agar pandangannya sejajar dengan Victory.

"Apa?!" tanya Victory dengan ketus.

"Ahjussi..." Jennie memberi jeda di sana guna membasahi bibirnya yang terasa kering.

"Aku..."

Dahi sang pria berkerut, menanti kelanjutan kalimat yang akan Jennie katakan.

Beberapa detik berlalu, pria itu menatap aneh pada Jennie karena gelagatnya seperti orang menahan panggilan alam.

"Yak! Apa kau ingin membuang hajat? Tuh di sebelah sana toiletnya," ujar Victory sembari memberitahu arah menuju toilet.

Detik itu juga Jennie melotot, bagaimana bisa pria tua mengira dirinya sedang menahan panggilan alam?

Aissshhh!

"Apa-apaan kau, ahjussi?! Aku tidak sedang menahan panggilan alam!"

"Lalu?"

"Aku hanya sedang menyusun kalimat  yang akan aku katakan padamu," ujar Jennie yang sayangnya membuat Victory salah sangka.

"Apa kau ke sini untuk mengungkapkan perasaan padaku? ASTAGA JENNIE KIM! KAU SANGAT AGRESIF SEKALI! Ya Tuhan... Anak jaman sekarang memang benar-be—"

KREEKK!!

Kalimat Victory tertahan karena di bawah sana merasakan tekanan besar akibat Jennie Kim —mahasiswinya yang kurang ajar—  itu menginjak kakinya.

"YAKK! AHJUSSI! APA KAU MENJADI GILA KARENA DITINGGAL KEKASIHMU ITU?!" Gadis itu merotasikan bola matanya malas, dan tak lupa untuk semakin menindas kaki Victory di bawah sana.

Dengan bantuan tenaga dalam dari beruang cokelat, ayo injak lebih buat lagi! Nghhh! Rasakan ini ahjussi!

"Ssshhh!"

Sang pria mendesis karena Jennie yang semakin menginjaknya tanpa ampun.

"Ya! Jennie Kim! Apa yang telah kau lakukan! Aku ini dosenmu! Dasar bocah tak punya sopan santun!"

In Your Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang